Arus Balik di Pelabuhan Feri Tampo Padat, Pemudik Pilih Menyeberang dengan Ketinting

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Kamis, 27 April 2023
0 dilihat
Arus Balik di Pelabuhan Feri Tampo Padat, Pemudik Pilih Menyeberang dengan Ketinting
Arus balik di pelabuhan Tampo meningkat signifikan sejak H+2 lebaran. Banyak pemudik pilih naik ketinting menuju pelabuhan Lainea Konawe Selatan. Foto Ahmad Jaelani/Telisik

" Pemudik yang ingin menuju pelabuhan Lainea Konawe Selatan melalui pelabuhan feri Tampo Kabupaten Muna, kini beralih menggunakan jasa penyeberangan dengan ketinting "

MUNA, TELISIK.ID - Pemudik yang ingin menuju pelabuhan Lainea Konawe Selatan melalui pelabuhan feri Tampo Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, kini beralih menggunakan jasa penyeberangan dengan ketinting. Hal ini dilakukan untuk menghindari padatnya arus balik di pelabuhan feri yang tak terbendung lagi.

Sebagian pemudik merasa khawatir karena baru pertama kali naik jasa ketinting berukuran 4 kali 15 meter yang menampung 14 motor sekali jalan dengan harga Rp 150.000.

Sejak awal Ramadan hingga menjelang lebaran, arus mudik di Sulawesi Tenggara meningkat signifikan. Pelabuhan feri Tampo Kabupaten Muna yang menjadi akses utama menuju pelabuhan Lainea Konawe Selatan, mengalami padatnya arus balik.

Asriani Basra, salah seorang pemudik yang menggunakan jasa ini mengaku khawatir akan tertinggal kapal feri jika tetap menunggu di pelabuhan. Oleh karena itu, dia memilih jasa penyeberangan menggunakan ketinting agar bisa sampai di tujuan dengan cepat.

Hamdin, seorang warga sekitar yang menjadi salah satu penjemput motor pemudik, mengatakan bahwa ketinting mulai beroperasi sejak pagi hari.

Baca Juga: Melebihi Kapasitas, Penumpang Duduk Melantai di Kapal Malam Rute Raha-Kendari

“Kami membantu para pemudik yang ingin cepat sampai ke pelabuhan Lainea Konawe Selatan dengan mengangkut motor mereka secara gotong royong. Satu ketinting dapat menampung 14 motor dan 14 penumpang,” jelasnya.

Meskipun kapasitas ketinting terbatas, namun hal ini tidak mengurangi minat para pemudik untuk menggunakan jasa ini. Risna Dewi, pemudik lainnya yang menggunakan jasa penyeberangan ini mengatakan bahwa meski baru pertama kali naik ketinting, namun dirinya merasa aman dan nyaman.

“Awalnya saya agak takut karena ini pertama kali naik katinting. Tapi setelah berada di atas ketinting, saya merasa nyaman dan kapalnya stabil,” ujarnya.

Pantauan Telisik.id mulai pukul 08.00, katinting mulai lepas landas menuju pelabuhan Lainea Konawe Selatan. Meskipun cuaca cerah dengan ombak yang tidak kencang, namun kapal bergoyang di tengah perjalanan.

Baca Juga: Arus Balik, Kapal Rute Wawonii-Kendari Tak Mampu Tampung Semua Penumpang

Meskipun ketinting tidak menggunakan tiket, namun tarif yang dikenakan cukup mahal. Harga sekali jalan Rp 150.000 sudah termasuk dengan pengangkutan motor.

Salah satu keuntungan menggunakan jasa penyeberangan ini adalah waktu tiba yang lebih cepat. Dibandingkan dengan antrean yang panjang di pelabuhan feri, pemudik bisa sampai di pelabuhan Lainea Konawe Selatan lebih awal.

Sementara itu, padatnya arus balik di pelabuhan feri Tampo Kabupaten Muna masih terus terjadi. Dalam beberapa hari terakhir, antrean kendaraan di pelabuhan feri sudah mencapai beberapa ratus meter. Para pemudik yang memilih menggunakan jasa penyeberangan dengan katinting, nampak puas dengan pilihan mereka karena tak perlu mengantre lama dan tiba lebih awal di tujuan. (A)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga