Petani Rumput Laut Belum Tersentuh DAK, DKP Programkan 60 Ton Bibit Unggul

Sunaryo, telisik indonesia
Minggu, 29 Agustus 2021
0 dilihat
Petani Rumput Laut Belum Tersentuh DAK, DKP Programkan 60 Ton Bibit Unggul
Petani rumput laut belum semua tersentuh Dana Alokasi Khusus. Foto: Beritasatu.com

" Petani rumput laut di Kabupaten Muna kurang lebih enam tahun terakhir tidak pernah tersentuh bantuan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus. "

MUNA, TELISIK.ID - Petani rumput laut di Kabupaten Muna kurang lebih enam tahun terakhir tidak pernah tersentuh bantuan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

Para pembudidaya yang jumlahnya mencapai 2.000 kepala keluarga (KK) terpaksa hanya mengandalkan bantuan dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sultra, itupun jumlah bantuan terbatas.

Nah, agar para petani rumput laut tetap eksis, DKP Muna telah mengajukan usulan ke KKP untuk bantuan bibit unggulan. Hasilnya, melalui DAK tahun 2022 mendatang, akan dikucurkan bantuan bibit unggulan bersertifikat sebanyak 60 ton. Dengan adanya bantuan itu, dapat menyentuh 60 kelompok petani rumput laut.

"Totalnya sekitar Rp 2,4 miliar. Masing-masing kelompok sebesar Rp 40 juta, di luar perahu," kata La Kusa, Kepala DKP Muna, Minggu (29/8/2021).

Baca juga: KM Sumber Baru GT 30 Mati Mesin di Perairan Kapota, 8 ABK Berhasil Dievakuasi

Baca juga: PTM di Jatim Segera Diberlakukan, Ini Persyaratannya

Mantan Kepala BKPSDM itu mengaku, selama ini para petani bergantung pada pemilik modal. Sehingga, ketika masa panen tiba, harga jual terbatas. Makanya, dengan adanya bantuan itu, diharapkan dapat memutus mata rantai yang terjadi selama ini, sehingga petani bisa bebas memasarkan kemana saja dengan harga yang tinggi.

"Kita harapkan para petani mendapatkan manfaat besar dengan bantuan itu," ujarnya.

Ia optimis bila budidaya rumput laut itu telah berjalan normal, jumlah produksi akan meningkat antara 40 hingga 60 persen. Tentunya, hal tersebut akan berdampak pula pada kenaikan nilai jualnya.

"Bila selama tahun 2019 nilai jual kurang lebih Rp 300 miliar per tahun, maka dengan kualitas bibit bersertifikat, bisa naik hingga Rp 600 miliar per tahunnya," tandasnya. (C)

Reporter: Sunaryo

Editor: Haerani Hambali

Artikel Terkait
Baca Juga