Pisang Epe Favorit Warga Kolaka saat Berbuka Puasa
Muh. Sabil, telisik indonesia
Rabu, 14 April 2021
0 dilihat
Pisang Epe jadi menu makanan pilihan untuk berbuka puasa. Foto: Muh. Sabil/Telisik
" Iya, Mas. Saya suka karena dibakar pake alat modern, jadi aman dibandingkan kita pake arang. "
KOLAKA, TELISIK.ID - Waktu berbuka puasa adalah momentum yang dinanti bagi orang berpuasa. Berbagai jenis menu makanan dan minuman bisa menjadi sajian saat berbuka.
Bagi masyarakat Kabupaten Kolaka, mencari menu saat berbuka tidaklah sulit, pasalnya daerah itu mempunyai beragam menu andalan ketika memasuki bulan Ramadan.
Salah satu makanan yang bisa jadi rekomendasi berbuka puasa adalah menu pisang epe khas Kolaka.
Olahan makanan berbahan dasar dari pisang dan gula aren ini menjadikannya salah satu menu favorit berbuka, apalagi aroma dan cita rasanya yang manis makin memanjakan lidah.
Pak Antoni (38) bisa dikatakan satu-satunya penjual beruntung di Kabupaten Kolaka, yang memperoleh keuntungan di bulan suci ini berkat hasil dari menjual olahan pisang epe. Jualannya menjadi incaran banyak orang.
Menurut Pak Antoni, ia sudah menjual pisang epe sejak 2 tahun lalu. Baginya, proses pembuatan pisang epe tergolong cukup sederhana.
Bahkan, bahan dasarnya pun cukup mudah didapatan. Bahan baku utama adalah pisang, khususnya jenis pisang manurung atau biasa dikenal dengan sebutan pisang bugis. Selanjutnya, ada gula aren yang dicairkan untuk menambah rasa manis pada pisang.
Pada mulanya, pisang manurung setengah masak terlebih dahulu dikupas kulitnya, lalu dibakar dengan menggunakan alat panggang modern, setelah matang pisang diangkat dan diepek (dilepeskan) dengan menggunakan alat sederhana yang terbuat dari kayu.
Setelah itu, pisang yang sudah diepek dipotong-potong kecil dan dimasukkan ke dalam kotak plastik putih. Untuk ukuran potongannya, bergantung pada keinginan pembeli.
Kemudian, di atas pisang epe tersebut dituangkan cairan gula aren merah secukupnya.
Baca Juga: Investor Masuk di Sultra Harus Utamakan Tenaga Kerja Lokal
Selain itu, guna menambah cita rasa pada olahan pisang epe dan gula aren dapat dipaduhkan pula dengan berbagi pilihan rasa, seperti coklat, susu, keju, milo, dan kacang disesuaikan selera masing-masing pembeli.
Pak Anton mengaku jika sebelumnya ia hanya mampu menghabiskan tujuh sisir pisang dalam sehari. Namun saat bulan puasa, dirinya bisa menghabiskan sampai 12 sisir pisang setiap harinya. Pisang epe dijual seharga Rp 10 ribu per porsinya.
Salah seorang pembeli Jumadi mengaku, menyukai pisang epe karena teknik pembakarannya yang modern tidak menggunakan arang.
"Iya, Mas. Saya suka karena dibakar pake alat modern, jadi aman dibandingkan kita pake arang," jelasnya.
Aroma harum khas pada pisang epe, serta rasanya yang manis di lidah juga menjadi alasan makanan ini digemari pembeli.
"Iye rasanya juga enak, manis, baru baunya juga harum," tutupnya. (B)
Reporter: Muh. Sabil
Editor: Fitrah Nugraha