Prajurit TNI Gugur saat Baku Tembak dengan KKB di Intan Jaya
Muhammad Israjab, telisik indonesia
Senin, 11 Januari 2021
0 dilihat
Kelompok Kriminal Bersenjata yang ada di Papua. Foto: Repro Sindonews.com
" "Tadi kontak tembak antara Batalyon 400 dengan KKB di Titigi yang mengakibatkan satu anggota bernama Prada Agus Kurniawan meninggal dunia." "
JAYAPURA, TELISIK.ID - Anggota Batalyon 400 terlibat kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Titigi, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Minggu (10/1/2021) siang.
Insiden baku tembak tersebut mengakibatkan seorang anggota TNI, Prada Agus Kurnia yang bertugas di Pos Titigi gugur setelah mengalami luka tembak di bagian punggung.
"Tadi kontak tembak antara Batalyon 400 dengan KKB di Titigi yang mengakibatkan satu anggota bernama Prada Agus Kurniawan meninggal dunia," ujar Komandan Korem 173/PVB Brigjen TNI Iwan Setiawan, dikutip dari Kompas.com, Minggu malam.
Kontak senjata terjadi sekitar pukul 11.40 WIT dan belum diketahui penyebabnya.
Iwan memastikan saat ini jenazah Prada Agus Kurniawan berhasil dievakuasi ke Mimika menggunakan helikopter milik TNI AU.
"Tadi dari Titigi sudah dievakuasi menuju Sugapa dan dari Sugapa sudah dievakuasi menggunakan heli menuju Timika," kata dia.
Saat ini anggota Batalyon 400 tengah melakukan pengejaran terhadap KKB yang melakukan penembakan.
"Yang jelas anggota yang jadi korban secepatnya dievakuasi mengingat waktu sudah siang, kemudian yang kedua anggota siaga termasuk melakukan pengejaran. Seperti diketahui medannya di sana cukup sulit, banyak tebing-tebing," kata Iwan.
Sebelumnya, KKB terang-terangan mengaku telah menjadi otak pelaku pembakaran pesawat yang terjadi di Kampung Pagamba, Distrik Biandoga, Kabupaten Intan Jaya, Rabu (6/1/2021).
Bahkan mereka mengatakan memang menargetkan polisi dan TNI yang jika ada di dalam pesawat tersebut.
Sikap terbuka KKB ini disampaikan setelah terjadinya pembakaran pesawat yang membawa misionaris.
KKB bahkan sempat mengeluarkan tembakan ke udara sebelum membakar pesawat tersebut.
Polda Papua mengonfirmasi adanya aksi pembakaran pesawat misionaris milik PT MAF yang terjadi di Kampung Pagamba, Distrik Biandoga, Kabupaten Intan Jaya, pada Rabu (6/1/2021).
Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal mengatakan, pembakaran pesawat itu diduga dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Dalam kejadian itu, pilot pesawat Alex Luferchek yang merupakan warga negara Amerika Serikat selamat dari insiden itu. Ia diselamatkan para pendeta.
"Pilot diamankan oleh para pendeta dan masyarakat ke Kampung Tekai perbatasan antara Kampung Bugalaga dan Kampung Pagamba Distrik Mbiandoga, Kabupaten Intan Jaya. Kemudian pesawat tersebut dibakar oleh KKB," kata Kamal dalam keterangan tertulis, Kamis (7/1/2021).
Insiden pembakaran pesawat itu terjadi pada pukul 09.00 WIT. Pesawat MAF PK-MAX berangkat dari Bandara Nabire membawa dua penumpang tujuan Pagamba, bandara perintis milik MAF di Distrik Biandoga, Kabupaten Intan Jaya.
Pilot melaporkan pesawat itu mendarat di Bandara Pagamba dengan baik pada pukul 09.30 WIT.
"Selanjutnya pilot disuruh turun dari pesawat kemudian datang seseorang (diduga Kelompok Kriminal Bersenjata) yang berada di sekitar tempat pesawat berhenti, serta membawa senjata dan mengeluarkan tembakan ke udara sambil menyuruh pilot untuk merunduk," kata dia.
Kamal menyebut, pembakaran pesawat MAF itu terdeteksi oleh Basarnas. Basarnas pun meminta Yayasan MAF di Nabire mengecek kondisi pesawat.
Kini, Alex telah dievakuasi ke Nabire. Kamal mengatakan, pilot itu dalam kondisi trauma.
"Kamis pukul 06.00 WIT, bertempat di Bandar Udara Wamena telah berangkat heli VIDA yang dipiloti oleh Kapten Natan Fagerlie untuk mengevakuasi pilot pesawat MAF PK-MAX dari Kampung Tekai perbatasan antara Kampung Bugalaga dan Kampung Pagamba Distrik Biandoga menuju Nabire," kata Kamal.
KKB mengaku bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
"Ya, itu Panglima TPNPB-OPM Kodap VIII Intan Jaya Sabinus Waker dan Komandan Operasi Kodap VIII Intan Jaya Gusby Waker bertanggung jawab," ujar Jubir TPNPB Sebby Sambom melalui rilis.
KKB menurutnya sudah pernah mengumumkan akan menargetkan pesawat yang mengangkut TNI dan Polri.
"Dan alasannya sudah jelas, bahwa tahun lalu (2019 dan 2020) Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM sudah pernah umumkan bahwa apabila helicopter civilian dan pesawat sipil komersial mengangkut anggota TNI dan Polri maka TPNPB siap tembak," ujar dia. (C)
Reporter: Muhammad Israjab
Editor: HaeraniĀ