Pria Ini Ngaku Istri dan Bayi Meninggal Dunia karena Dokter RS Bunda Mulia Lambat Operasi Persalinan

Reza Fahlefy, telisik indonesia
Selasa, 15 Agustus 2023
0 dilihat
Pria Ini Ngaku Istri dan Bayi Meninggal Dunia karena Dokter RS Bunda Mulia Lambat Operasi Persalinan
Suami korban dugaan malpraktik ketika diwawancarai awak media usia dilakukan pemeriksaan di Mapolda Sumatera Utara. Foto: Reza Fahlefy/Telisik

" Suami dari korban tewas atas dugaan malpraktik yang terjadi di Rumah Sakit (RS) Bunda Mulia Kisaran, J Sinaga mengaku, telah melaporkan oknum Dokter Binsar P Sitanggang ke Mapolda Sumatera Utara "

MEDAN, TELISIK.ID - Suami dari korban tewas atas dugaan malpraktik yang terjadi di Rumah Sakit (RS) Bunda Mulia Kisaran, J Sinaga mengaku, telah melaporkan oknum Dokter Binsar P Sitanggang ke Mapolda Sumatera Utara.

"Iya, istri saya meninggal dunia karena dugaan ketidakprofesionalan dokter itu. Jika istri saya cepat dioperasi untuk tindakan persalinan sesuai dengan permintaan kami pihak keluarga dan juga rujukan dari bidan. Pasti tidak akan terjadi seperti itu," kata J Sinaga kepada awak media, Selasa (15/8/2023) siang.

"Istri saya meninggal dunia karena mereka membiarkan istri saya merasakan sakit dan tidak kunjung dioperasi. Mereka terlalu lama melakukan operasinya," tambahnya.

Selain itu, pelapor juga mengaku telah melaporkan dokter anestesi yang bertanggung jawab di saat menangani pasien sebelum meninggal dunia.

Baca Juga: Dugaan Malpraktik di RS Bunda Mulia Tewaskan Ibu dan Bayi Naik Sidik

"Bukan hanya istri saya yang meninggal dunia, anak saya juga meninggal dunia. Awalnya anak saya yang meninggal dunia karena mereka tidak melakukan operasi persalinan istri saya. Jadi dokter anestesi yang menangani istri saya dilaporkan juga atas dugaan ketidakprofesionalannya," tambahnya.

Pria berusia 29 tahun itu mengaku, sangat sedih mengenang kejadian yang menewaskan istri serta anaknya itu.

Kejadian itu terjadi secara berurutan, awalnya bayinya dinyatakan meninggal dunia 16 Mei 2021 dan disusul oleh ibu bayi itu 17 Mei 2021.

Pihaknya datang ke rumah sakit itu pada 15 Mei 2021 sekitar pukul 21:30 WIB atas rujukan bidan di dekat rumahnya. Akan tetapi, kurang lebih 18 jam istrinya tidak kunjung dioperasi.

"Karena saya terus meminta agar dilakukan operasi, akhirnya mereka melakukan operasi dan setelah dioperasi saya dapatkan kabar duka bahwa bayi saya telah meninggal dunia," kata J Sinaga.

Anehnya kata dia, setelah bayi meninggal dunia. Kondisi istrinya banyak mengeluarkan darah dan pihak rumah menyebut mencari dari golongan AB.

Setelah golongan darah itu ditemukan, pihak rumah sakit malah menyarankan agar ke rumah sakit umum.

"Setelah darah diberikan, akhirnya istrinya dapat merasakan berkurangnya rasa sakitnya. Akan tetapi, karena masih pendarahan, saya meminta kepada dokter atau orang yang bertanggung jawab menangani istri saya. Tapi mereka hanya mengatakan tidak apa-apa. Sampai akhirnya, istri saya meninggal dunia juga. Saya datang ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, tapi akhirnya menjadi seperti ini," tuturnya.

Baca Juga: Direktur RS Bina Kasih Medan Diperiksa Penyidik Dugaan Malpraktik Anak Tentara, Kasus Naik Sidik

Atas kejadian itu, J Sinaga melaporkan Dokter Binsar Sitanggang dan dokter anestesi yang bertanggung jawab saat itu.

"Saya harapkan kasus ini cepat terungkap dan saya mendapatkan keadilan," terangnya.

Terpisah, Kabid Humas Polda Sumatera Utara, Kombes Pol Hadi Wahyudi mengaku, laporan itu telah naik tahap sidik.

"Penyidik masih terus bekerja, dalam waktu dekat tim penyidik akan kembali meminta keterangan dari ahli kesehatan, ahli hukum dan dari pihak Ikatan Dokter Indonesia," terangnya. (B)

Penulis: Reza Fahlefy

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga