Profil Wa Ode Syafitri Salsabila: Dosen Milenial di Sultra Sulap Minyak Jelantah jadi Lilin Aromaterapi Penghilang Stres
Wa Anggun, telisik indonesia
Senin, 26 Mei 2025
0 dilihat
Wa Ode Syafitri Salsabila, Dosen Muda di Prodi Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sulawesi Tenggara. Foto: Ist.
" Kota Kendari menjadi saksi lahirnya inovasi unik yang diciptakan oleh sosok dosen muda yang peduli lingkungan dan kesehatan mental masyarakat "

KENDARI, TELISIK.ID – Kota Kendari menjadi saksi lahirnya inovasi unik yang diciptakan oleh sosok dosen muda yang peduli lingkungan dan kesehatan mental masyarakat.
Wa Ode Syafitri Salsabila, S.Si., M.Si., berhasil mengubah limbah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi yang berfungsi sebagai penenang dan penghilang stres.
Inovasi ini sekaligus menjadi bukti nyata bagaimana sains dapat bersinergi dengan kebutuhan masyarakat sehari-hari.
Latar Belakang dan Perjalanan Akademik
Wa Ode Syafitri Salsabila lahir pada 21 Mei 1997 di Semarang. Ia merupakan anak dari perpaduan dua budaya yang unik, dimana ayahnya, La Ode Abd Gamal Masrawan, berasal dari Muna, Sulawesi Tenggara, sedangkan ibunya, Tri Suryani, berdarah Jawa.
Dari keluarga sederhana tersebut, perjalanan pendidikan Syafitri dimulai di Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Halu Oleo.
Baca Juga: Eks Tim Mawar Letjen Djaka jadi Dirjen Bea Cukai, Hartanya Segini
Setelah menyelesaikan studi sarjana, ia melanjutkan pendidikan magister Ilmu Forensik di Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga yang ia selesaikan pada 2022.
Sepanjang perjalanan pendidikan, berbagai tantangan dihadapi, termasuk berkali-kali gagal seleksi beasiswa dan bekerja serabutan demi membiayai kuliah.
Karier Dosen dan Penghargaan
Sejak usia 25 tahun, Syafitri telah aktif mengajar di Program Studi Kimia, Fakultas Teknik Universitas Sulawesi Tenggara.
Dedikasinya dalam dunia akademik mendapat pengakuan ketika ia meraih penghargaan Dosen Berprestasi Terbaik I pada 2024 dalam kategori dosen pembimbing kemahasiswaan.
Selain penghargaan tersebut, penelitian dan pengabdiannya juga mendapatkan dukungan program BIMA tahun 2025, sebuah bentuk apresiasi atas kualitas riset dan dedikasi dalam pengabdian masyarakat.
Inovasi Lilin Aromaterapi dari Minyak Jelantah
Salah satu riset unggulannya adalah menciptakan lilin aromaterapi dari limbah minyak jelantah yang dipadukan dengan ekstrak kayu manis.
Produk ini dikembangkan tidak hanya untuk mengatasi pencemaran lingkungan, tetapi juga untuk membantu mengurangi stres melalui aromaterapi.
"Saya ingin menciptakan produk yang bisa menyelesaikan dua masalah sekaligus: limbah yang mencemari lingkungan dan stres yang mengganggu kehidupan banyak orang. Ternyata jawabannya bisa datang dari hal sederhana di dapur kita," ujar Syafitri, kepada telisik.id Minggu (25/5/2025).
Integrasi Sains dengan Kehidupan Masyarakat
Wa Ode Syafitri menegaskan bahwa sains harus lebih dari sekadar teori di laboratorium atau tulisan di jurnal ilmiah.
Menurutnya, ilmu pengetahuan memiliki makna sebenarnya jika hasilnya bisa langsung memberikan manfaat kepada masyarakat.
Baca Juga: Sosok Serka Untung Avislia, Tewas Demi Rekan dalam Ledakan Truk TNI AD Bermuatan Amunisi
"Saya percaya, sains harus membumi. Kalau hasil penelitian kita bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, maka di sanalah nilai ilmu itu sesungguhnya," tambahnya.
Inspirasi dari Keluarga dan Harapan Masa Depan
Dukungan dari orang tua, La Ode Abd Gamal Masrawan dan Tri Suryani, menjadi sumber kekuatan bagi Syafitri dalam meniti karier dan inovasi.
Keluarga memberikan semangat serta teladan yang mendorongnya terus berkarya dan mengabdi untuk masyarakat.
Meski belum menikah, Syafitri saat ini fokus mengembangkan inovasi lilin aromaterapi menjadi produk lokal unggulan Sulawesi Tenggara.
Ia berharap produk ini membuka jalan bagi munculnya lebih banyak inovasi yang lahir dari kehidupan sehari-hari dan berakar pada kearifan lokal. (C)
Penulis: Wa Anggun
Editor: Ahmad Jaelani
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS