Program Revitalisasi Kakao di Kolut Mulai Menuai Hasil
Muh. Risal H, telisik indonesia
Kamis, 16 Juli 2020
0 dilihat
Bupati dan Wakil Bupati Kolaka Utara, Drs. H. Nur Rahman Umar, MH dan Abbas, SE saat menghadiri kegiatan panen perdana hasil program revitalisasi kakao. Foto : Muh. Risal/Telisik
" Kami percaya bahwa sepanjang masyarakat menanam bibit yang telah diberikan oleh pemerintah, maka mereka pasti berhasil. "
KOLAKA UTARA, TELISIK.ID - Program revitalisasi kakao yang merupakan salah satu program unggulan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra), mulai menuai hasil.
Hal tersebut terlihat melalui kegiatan panen perdana yang diselenggarakan di Desa Powala'a, Kecamatan Pakue Tengah, Rabu (15/7/2020).
Atas keberhasilan tersebut, Bupati Kolaka Utara, Drs. Nur Rahman Umar, MH yang menghadiri langsung kegiatan panen perdana ini mengapresiasi semangat serta keseriusan pemerintah desa dan para petani kakao yang berada di Desa Powala'a dalam mengembangkan kakao sebagai komoditi unggulan desa dan sumber pendapatan ekonomi bagi masyarakat setempat.
Bupati berharap keberhasilan ini dapat memberikan motivasi bagi masyarakat lainnya agar serius merawat dan mengembangkan kakao.
"Saya yakin kalau masyarakat yang telah melakukan penanaman ini nantinya berhasil, maka ini akan memberikan semangat bagi masyarakat lainnya untuk melakukan hal yang sama, bahkan bisa jadi menggunakan dana mereka sendiri," kata Bupati Kolaka Utara.
Nur Rahman optimis program revitalisasi yang dicanangkan bersama wakilnya H. Abbas akan berhasil jika semua masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani penerima bantuan bibit kakao serius menanam dan melakukan perawatan.
Baca juga: Siasati Pandemi COVID-19, Berinovasi dari Bahan Kayu
"Kami percaya bahwa sepanjang masyarakat menanam bibit yang telah diberikan oleh pemerintah, maka mereka pasti berhasil," terangnya.
Pasangan H. Abbas, SE ini sadar jika mengembalikan kesejahteraan masyarakat Kolaka Utara melalui program revitalisasi kakao bukanlah hal yang mudah. Terlebih lagi dengan adanya sebagian masyarakat yang masih bersikap apatis terkait program revitalisasi.
"Banyak masyarakat yang sudah tidak percaya dan tidak meyakinkan lagi jika menanam kakao adalah solusi untuk mengembalikan kesejahterakan masyarakat di Kolaka Utara. Tapi kami tidak menyerah. Kami terus jalan untuk melakukan pendekatan dan sosialisasi dan hasilnya hari ini mulai nampak melalui panen perdana ini," pungkasnya.
Lebih lanjut, Nur Rahman mengungkapkan, hasil kakao yang dipanen hari ini adalah hasil penanaman bibit pada awal tahun 2019. Dengan begitu, kurang dari dua tahun sudah berhasil menghasilkan buah walaupun dalam jumlah masih terbatas.
Untuk Desa Powala'a, luas area tanam kakao 54 hektar dengan rincian 42 hektar pengadaan bibitnya bersumber dari APBD tahun 2018 dan 12 hektar APBDes. Dengan luas area tanam tersebut produksi Desa Powala'a untuk kakao mencapai 15 juta perminggu atau sekitar 1 sampai 2 juta perorang untuk kakao permentasi (timbang basah) ini belum termasuk kakao yang dikeringkan.
Reporter : Muh. Risal
Editor : Haerani Hambali