Pucu, Kuliner Khas Buton yang Masih Diminati Masyarakat
Sofi Insan Wardani, telisik indonesia
Rabu, 12 Juli 2023
0 dilihat
Pucu, kuliner khas masyarakat Buton yang terbuat dari kaopi, dengan ciri khas teksturnya yang kenyal. Foto: Sofi Insan Wardani/Telisik
" Pucu, kuliner khas Pulau Buton, berhasil menarik perhatian pecinta makanan dengan teksturnya yang kenyal dan lezat "
BAUBAU, TELISIK.ID - Dalam dunia kuliner, keunikan dan keanekaragaman selalu menjadi daya tarik yang tak terelakkan. Kali ini, sebuah kuliner khas dari Pulau Buton, Sulawesi Tenggara.
Pucu, kuliner yang satu ini berhasil menarik perhatian pecinta makanan dengan teksturnya yang kenyal dan lezat. Pucu adalah jenis kuliner tradisional khas masyarakat Buton dengan bahan dasar kaopi (sejenis olahan singkong).
Nenek Minu, seorang pembuat sekaligus pedagang pucu keliling menjelaskan tentang proses pembuatan pucu yang terbilang cukup mudah dan sederhana, hanya dengan menyediakan kaopi, kelapa, garam dan bawang merah. Kemudian diolah hingga menghasilkan tekstur kenyal yang menjadi ciri khas pucu.
“Kalau sudah siap bahannya semua, cetak dan kukus, tunggu beberapa menit kemudian angkat dan campurkan di adonan kelapa yang sudah dibaluri garam dan bawang merah,” ucap Nenek Minu, Rabu (12/7/2023).
Kaopi, sebagai bahan dasar pembuatan pucu, dapat ditemukan di beberapa pasar tradisional di Kota Baubau. Namun, untuk menghasilkan kualitas dan rasa kenyal dari pucu, kaopi yang akan digunakan terlebih dahulu harus diayak dan dijemur di bawah sinar matahari.
Baca Juga: Pulut Kuning Makanan Khas Acara Khitanan di Sumatera Utara
Saat disajikan, pucu dapat dimakan dengan berbagai cara. Beberapa orang lebih suka menyantapnya langsung, tanpa bumbu atau pelengkap tambahan. Kelezatan dan kenyalnya tepung kaopi terasa begitu memikat di setiap gigitan.
“Kalau saya biasa makan pucu yang ada kacang merahnya di dalam, itu juga enak. Jadi semakin gurih dan lezat,” ujar Vina, salah seorang penikmat pucu.
Baca Juga: Resep Ikan Pindang Bumbu Sarden
Penikmat pucu lainnya, Dariani, turut memberikan pendapatnya tentang cara menyantap pucu ala masyarakat Buton.
“Tegantung selera saja, bisa langsung dimakan bersama teh atau kopi atau dimakan sebagai pengganti nasi, jadi dimakan dengan ikan bakar atau parende,” pungkas Dariani, salah seorang penikmat pucu.
Bagi pecinta kuliner dan penggemar makanan tradisional, pucu merupakan kuliner yang tak boleh dilewatkan saat mengunjungi Pulau Buton. Kelezatan dan kenyalnya makanan ini, dengan bahan dasar kaopi yang unik, membuatnya menjadi warisan kuliner yang patut dipertahankan dan dijaga eksistensinya. (A)
Penulis: Sofi Insan Wardani
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS