Puluhan Sopir Truk Luar Kota Keluhkan Minimnya Jatah Solar di SPBU Puuwatu
Thamrin Dalby, telisik indonesia
Jumat, 27 Oktober 2023
0 dilihat
Mobil truk pemuat pasir yang sedang antre untuk mendapatkan solar subsidi SPBU Puuwatu. Foto: Thamrin Dalby/Telisik
" Para sopir mengeluhkan sulitnya mendapatkan solar subsidi "
KENDARI, TELISIK.ID - Kelangkaan gas elpiji masih terus terjadi di Kota Kendari hingga saat ini. Namun ternyata bukan hanya si melon yang sangat sulit didapatkan oleh ibu rumah tangga. Para sopir pun mengeluhkan sulitnya mendapatkan solar subsidi.
Hal ini diungkapkan salah seorang sopir truk, Jamal Japar, warga Desa Wunambae, Kecamatan Konawe, Kabupaten Konawe, yang mengaku terpaksa harus membuang waktunya untuk mengantre di SPBU Puuwatu, bahkan terkadang harus menginap.
Ia yang berprofesi sebagai sopir dan penjual pasir kerikil mengaku kerap ke Kendari guna mengantar dan menjual pasir kerikil. Untuk kebutuhan solar, ia kerap mengisi di SPBU Puuwatu karena SPBU tersebut terletak di poros jalan utama.
"Cuma di SPBU Puuwatu ini bisa kita dapatkan solar subsidi," ungkapnya, Jumat (27/10/2023).
Namun terkadang ia harus menginap di pinggiran jalan agar bisa mengantre solar subsidi di barisan paling depan, karena keterbatasan stok solar di SPBU tersebut. Sementara bahan bakar kendaraannya sudah tidak mencukupi untuk pulang di Wawotobi.
Baca Juga: SPBU Martandu Belum Buka Pelayanan BBM Solar Bersubsidi
Hal serupa diungkapkan oleh Resa, warga Desa Sampara, Kabupaten Konawe, yang mengaku hanya di SPBU Puuwatu saja ia bisa mendapatkan solar bersubsidi.
"Ada juga SPBU di Pohara, tapi tidak ada solar subsidi," tuturnya.
Hampir semua mobil truk dari luar kota yang memasuki wilayah Kota Kendari, menggantungkan harapan mereka di SPBU Puuwatu. Hal ini dikarenakan SPBU tersebut terletak di poros jalan provinsi.
Sementara itu, saat dikonfirmasi, Hj Desy Harisanty, owner SPBU Puuwatu atau PT. Nurmiati Adi Nugroho, membenarkan hal tersebut.
Baca Juga: Dijatah 2 Kali Seminggu, Solar di SPBU Buton jadi Barang Langka
"Rata-rata kendaraan dari luar kota, baik mobil truk atau mobil bus penumpang, singgah untuk mengisi solar di SPBU kami," ungkapnya.
Tapi Desy tidak bisa berbuat apa-apa, karena jatah solar untuk SPBU miliknya sangat terbatas yaitu hanya 8 kilo liter per hari dan terkadang 16 kilo liter.
Pantauan Telisik.id, terlihat ratusan truk mengantre untuk mendapatkan solar bersubsidi. Terlihat juga salah satu mobil box yang memuat bahan material untuk diantar ke Konawe Utara. Hampir seluruh sopir berharap agar pihak Pertamina dapat menambah kuota solar di SPBU Puuwatu, dikarenakan lokasi SPBU tersebut berada di jalan provinsi, yang merupakan jalur lintas provinsi. (A)
Penulis: Thamrin Dalby
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS