Rana Tonjong NTT, Danau Terunik Kedua di Dunia yang Butuh Tambahan Fasilitas

Berto Davids, telisik indonesia
Kamis, 13 Mei 2021
0 dilihat
Rana Tonjong NTT, Danau Terunik Kedua di Dunia yang Butuh Tambahan Fasilitas
Rana Tonjong, danau terunik kedua di dunia yang terletak di Kelurahan Pota, Kecamatan Sambi Rampas, Kabupaten Manggarai Timur, NTT. Foto: Berto Davids/Telisik

" Tempat ini memang masih perlu ditata lagi. Kemudian fasilitasnya juga perlu diperbanyak sehingga memancing wisatawan masuk "

MANGGARAI TIMUR, TELISIK.ID - Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) rupanya satu-satunya provinsi di Indonesia yang mempunyai ciptaan unik dan keindahan alam kedua di dunia, yakni Rana Tonjong.

Rana Tonjong merupakan sebuah danau berluas 3,5 hektare yang terletak di Kelurahan Pota, Kecamatan Sambi Rampas, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi NTT.

Danau tersebut dikatakan danau terunik kedua di dunia setelah India. Banyak pihak telah mengakui Rana Tonjong sebagai sebuah destinasi wisata terindah yang tidak ada duanya di Indonesia selain di Kabupaten Manggarai Timur, NTT.

Pasalnya, danau tersebut ditumbuhi tanaman bunga yang disebut lotus atau teratai. Tinggi tanaman bunga satu ini dapat diperkirakan mencapai 2 meter dari dasar danau.

Nama Rana Tonjong itu sendiri berasal dari kata Rana dan Tonjong yang diadopsi dari bahasa setempat. Rana artinya danau, sedangkan Tonjong artinya nama yang diberikan untuk tanaman bunga yang tumbuh di danau itu.

Konon, buah dari Tonjong itu bisa dipetik dan dimakan, bahkan kerap dipasarkan oleh para pengunjung. Waktu mekar terbaik bagi Tonjong itu bisa dilihat dari bulan 3 sampai bulan 5.

Baca Juga: Gubernur Jatim Keluarkan SE Tata Cara Salat Idul Fitri Saat Pandemi

Dari pantauan Telisik.id, Rabu (12/05/2021), di sekitar Rana Tonjong, terlihat bentangan persawahan warga yang sangat subur. Selain itu, ada juga tempat istirahat bagi pengunjung yang didukung dengan akses rabat beton untuk sampai kesitu.

Ada juga jamban dan kamar mandi yang telah difasilitasi oleh Pemkab Manggarai Timur yang dibangun dua tahun lalu. Selain itu, jarak tempuh pun sangat dekat sekitar 900 meter dari ibu kota Kecamatan Sambi Rampas.

Namun semua fasilitas penunjang yang ada di tempat itu belum menunjukan secara eksklusif bahwa Rana Tonjong merupakan danau terunik kedua di dunia, sebab masih terdapat hutan yang menutup akses masuk menuju danau.

Tak hanya itu, lumpur bekas hujan pun menjadi hambatan bagi pengunjung untuk menjelajahi danau yang berjarak 200 meter dari jalan utama itu.

Kurangnya fasilitas pendukung juga tidak menggambarkan Rana Tonjong sebagai danau terunik kedua di dunia. Rupanya tempat tersebut perlu ditata kembali dan masih banyak fasilitas yang perlu ditambah.

Kordinator Pariwisata Pantura Manggarai Timur, Arsyad mengaku, Danau Rana Tonjong memang belum memiliki fasilitas penunjang yang lengkap untuk menarik lebih banyak wisatawan.

Fasilitas penunjang yang perlu ditambah antara lain tembok pembatas antara sawah dan danau Rana Tonjong, tempat sampah, tempat selfie, pos pintu masuk, latar parkir, tempat kuliner, dan berbagai fasilitas penunjang lain yang dapat memberi warna tersendiri bagi Rana Tonjong agar layak disebut sebagai danau terunik kedua di dunia.

Baca Juga: Salat Idul Fitri di Masjid Citraland, Wali Kota Kendari Jadi Khatib

"Tempat ini memang masih perlu ditata lagi. Kemudian fasilitasnya juga perlu diperbanyak sehingga memancing wisatawan masuk," kata Arsyad kepada Telisik.id saat ditemui di lokasi.

Ia juga mengatakan, selama ini sudah banyak wisatawan yang datang berkunjung., tetapi perlahan mulai berkurang lantaran mewabahnya pandemi COVID-19.

Lebih lanjut, Arsyad menambahkan, sejak dirinya dipercayai oleh Pemkab Manggarai Timur sebagai Kordinator Pariwisata Pantura, ia mengaku selalu menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab, mulai dari penataan tempat sedikit demi sedikit hingga mempromosikan danau Rana Tonjong, baik melalui media maupun sosialisasi kepada masyarakat dan pelajar di sekolah.

Arsyad berharap tempat ini dapat menjadi destinasi wisata terbaik di Indonesia, khususnya di Manggarai Timur NTT. Tentunya, dengan dukungan kuat dari pemerintah daerah. (B)

Reporter: Berto Davids

Editor: Fitrah Nugraha

TAG:
Baca Juga