Ratusan Pekerja PLN di Sulawesi Tenggara Kecewa Diputus Kontrak Tiba-Tiba

Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Sabtu, 31 Desember 2022
0 dilihat
Ratusan Pekerja PLN di Sulawesi Tenggara Kecewa Diputus Kontrak Tiba-Tiba
Perundingan para tenaga alih daya (outsourcing) PLN Sulawesi Tenggara yang diputus kontraknya secara tiba-tiba. Foto: Adinda Septia Putri/Telisik

" Ratusan tenaga kerja alih daya PLN di Sulawesi Tenggara kecewa, pasalnya vendor perusahaan yang menaungi mereka memutuskan kontraknya secara tiba-tiba per 31 Desember 2022 "

KENDARI, TELISIK - Ratusan tenaga kerja alih daya PLN di Sulawesi Tenggara kecewa, pasalnya vendor perusahaan yang menaungi mereka memutuskan kontraknya secara tiba-tiba per 31 Desember 2022.

Ratusan pekerja tersebut terdiri dari tujuh unit layanan pelanggan (ULP) di Sulawesi Tenggara, yaitu Wuawua Kendari, Benubenua Kendari, Kolaka, Kolaka Timur, Konawe Selatan, Unaaha dan Bombana.

PLN pusat Sulselbar di Makassar memutuskan hanya akan mempertahankan pekerja di dua ULP, yaitu Wuawua dan Benubenua yang ada di Kota Kendari.

Baca Juga: Ini 5 Nama Timsel Bawaslu Sulawesi Tenggara, Hanya Satu Wanita

Ketua Pimpinan Unit Kerja (PUK) sekaligus Ketua Executive Commitee Partai Buruh Sulawesi Tenggara, Arif Sanjaya merasa tidak terima dengan keputusan tersebut. Ia berkumpul bersama pekerja di naungan Serikat Pekerja Elektro Elektrik (SPE) untuk melakukan perundingan mengenai nasib mereka satu sama lain di Sekret Partai Buruh, Jumat (30/12/2022).

Ia mengatakan, ada kurang lebih 218 pekerja alih daya yang diberhentikan dari pekerjaannya secara tiba-tiba. Mereka mengaku baru menerima pemberitahuan pemutusan kontrak kerja empat hari yang lalu, atau sekitar 27 Desember.

Pihaknya sendiri bertanya-tanya dengan keputusan yang membawa duka bagi para pekerja tersebut. Sebagai tenaga alih daya di PLN yang sudah bekerja selama puluhan tahun, Arif mengaku tidak pernah bermasalah dengan perusahaan vendor yang bekerja dengannya. Ia sendiri sudah tujuh kali berganti perusahaan yang menjadi mitra kerjasama PLN.

Namun baru kali ini ia dan teman-teman mendapat pemutusan kontrak dari vendor yang kini dinaunginya, PT Sari Teknik Indah Perkasa (STIP). Meski rencananya akan dialihkan ke PT Paguntaka Cahaya Nusantara (PCN), namun hanya mempertahankan pekerja di dua ULP di Kendari saja dari total tujuh ULP di Sulawesi Tenggara.

"Biasanya peralihan antara perusahaan A ke perusahaan B. Tapi kali ini malah pemutusan dulu dan hanya ada 2 ULP yang diambil," jelasnya.

Sekretaris Exco Partai Buruh Kendari, Muhammad Istan Ali menyimpulkan, pertemuan para buruh tersebut dengan dua tuntutan mereka ke PT PCN dan PLNT.

Pertama, tenaga alih daya PLN menyatakan mereka adalah sebuah serikat, oleh karena itu pihaknya menentang hanya dua ULP (Wuawua dan Benubenua) yang dipertahankan perusahaan.

Kedua, pekerja di dua ULP menolak mengisi formulir rekrutmen dari vendor perusahaan baru, PT PCN, sampai perusahaan berkomitmen untuk mengcover semua pekerja di lima ULP lainnya (Unaaha, Bombana, Konawe Selatan, Kolaka dan Kolaka Timur).

Baca Juga: Sembilan Orang Bertarung Rebutkan Kursi Rektor IAIN Kendari

Ketiga, apabila perusahaan bersikeras hanya akan merekrut pekerja di dua ULP. Para pekerja menyatakan akan berhenti melakukan aktivitas pekerjaan sampai ada kontrak yang jelas antara tenaga alih daya dengan PT PCN maupun PLNT.

Keempat, pihak pekerja minta untuk dijadwalkan pertemuan mereka dengan pihak perusahaan agar dapat mencapai kesepakatan bersama.

Tempat sama, staf rekrutmen PT PCN mengaku belum ada penyataan resmi apakah akan ada pembukaan rekrutmen untuk mengganti pekerja yang telah diberhentikan. Namun ia mempersilahkan rekan pekerja lama yang mau bergabung. (A)

Penulis: Adinda Septia Putri

Editor: Kardin 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga