Rawan Gempa dan Tsunami, Buton Siaga Bencana
Febriyani, telisik indonesia
Jumat, 08 September 2023
0 dilihat
Sekda Buton, Asnawi Jamaluddin saat membuka dengan resmi sekolah lapangan siaga gempa dan tsunami yang digelar di Hotel Buton Raya. Foto: Febriyani/Telisik
" Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kendari menyelenggarakan sekolah lapang gempa bumi dan tsunami di salah satu hotel di Kabupeten Buton "
BUTON, TELISIK.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kendari menyelenggarakan sekolah lapang gempa bumi dan tsunami di salah satu hotel di Kabupeten Buton, Jumat (8/9/2023).
Sekolah lapang ini dihadiri oleh Sekda Buton Asnawi Jamaludin, Kepala Balai Besar BMKG Makasar Wilayah IV Makasar, Irwan Slamet, Kepala Stasiun Geofisika Kendari Rudin, Kepala Pelaksana BPBD Buton Manafu, Kepala Desa Banabungi, La Ode Mursalim, Kepala Desa Laburunci Jufri serta tokoh masyarakat.
Dalam laporannya, Ketua Panitia, Rudin mengatakan, tujuan kegiatan untuk menguatkan peran UPT Geofisika sebagai perpanjangan tangan BMKG Pusat dalam memberikan pemahaman terhadap gempa bumi dan peringatan dini tsunami.
“Nantinya, kegiatan ini akan menambah wawasan dan pengetahuan kepada masyarakat tentang bagaimana jika terjadi gempa bumi dan tsunami,” ujar Rudin.
Baca Juga: Usai Diresmikan, 360 Calon Pedangang di Pasar Wajah Jaya Buton Tunggu Lot
Sementara itu, Kepala Balai Wilayag IV Makassar, Irwan Slamet mengatakan, Sulawesi Tenggara termasuk Kabupaten Buton merupakan salah satu wilayah yang rawan gempa bumi dan tsunami. Ada beberapa sumber gempa bumi di Kabupaten Buton, salah satunya sesar Buton A, yang menurut para ahli memiliki potensi gempa dengan kekuatan M 6,5 dan sesar Buton B yang memiliki potensi gempa bumi mencapai M 7,1.
Lanjut Irwan Slamet, sedangkan sumber gempa bumi berpotensi tsunami dipicu oleh aktivitas Flores back-arc thrust yang menurut para ahli bisa berpotensi membangkitkan gempa dengan kekuatan M 8,0.
Sekolah lapang itu merupakan salah satu ikhtiar untuk memperkuat dan meningkatkan kapasitas pemerintah daerah, sekaligus membangun sikap tanggap gempa bumi dan tsunami bagi masyarakat terutama yang rawan tsunami di wilayah Buton.
“Karena itu kita perlu membangun kesiapsiagaan bersama antara pemerintah daerah, masyarakat, dunia usaha, akademisi dan media informasi,” katanya.
Melalui kegiatan itu kata Irwan Slamet, BMKG berupaya berkontribusi dalam penyusunan peta bahaya tsunami yang disosialisasikan kepada pemerintah dan masyarakat. Peta ini penting untuk acuan mitigasi tsunami untuk keselamatan semua.
Baca Juga: Dinilai Kumuh, Dinas PUPR Buton Gagas Sanitasi Sistem Biofilter di Lingkungan Suku Bajo
Sementara itu, Sekda Buton Asnawi Jamaluddin berterimakasih kepada BMKG yang telah bersinergi dengan Pemda Buton, melalui kegiatan sekolah lapang gempa bumi dan tsunami itu.
"Kami sangat bersyukur dengan adanya sekolah ini, karena dapat meningkatkan pemahaman serta membangun kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi gempa bumi dan tsunami yang tidak dapat diprediksi kapan saja akan terjadi,” ujar Asnawi.
Lanjut Asnawi, kegiatan itu adalah kali pertama yang diselenggarakan di Buton. Sehingga pihaknya berharap agar para peserta dapat mengikuti kegiatan dengan baik. Selanjutnya lebih mengetahui tentang langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan jika terjadi bencana alam gempa bumi ataupun tsunami.
Kegiatan ini dirangkaikan dengan peresmian peta evakuasi tsunami di Desa Banabungi, Kecamatan Pasarwajo. (A)
Penulis: Febriyani
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS