Musdar, telisik indonesia
" Nur Ima menceritakan, sebelum Rezky akhirnya dibawa ke RS Ibnu Sina, Ia telah melakukan upaya pengobatan tradisional (obat kampung) karena terkendala biaya untuk pengobatan medis. Sayang, upayanya belum berhasil. "
KENDARI, TELISIK.ID - Rezky Rahmayani, remaja 13 tahun asal Kelurahan Mata, Kecamatan Kendari, Kota Kendari, sedang terbaring sakit karena menderita kanker di bagian perut.
Remaja yatim itu sudah 8 bulan berjuang melawan penyakit yang dideritanya tanpa pengobatan medis.
Kini, Ia sudah berada di RS Ibnu Sina Makassar, Sulawesi Selatan, ditemani ibunya, Nur Ima.
"Kita sekarang masih di rujukan poli, belum di UGD," kata Nur Ima, Kamis (25/2/2021).
Nur Ima yang sehari-hari bekerja sebagai penjual ikan di Pasar Sentral Kota Kendari ini mengungkapkan, Ia terbang ke Makassar Senin (22/2/2021), didampingi oleh pihak Pemerintah Kota Kendari.
Tiket pesawat yang digunakan, dibeli dari uang saku yang diberikan oleh Ketua TP PKK Kota Kendari, Sri Lestari Sulkarnain.
"Tapi mereka hanya sebatas pendampingan, sekarang sudah kembali di Kendari," ungkapnya.
Nur Ima menceritakan, sebelum Rezky akhirnya dibawa ke RS Ibnu Sina, Ia telah melakukan upaya pengobatan tradisional (obat kampung) karena terkendala biaya untuk pengobatan medis. Sayang, upayanya belum berhasil.
Setelah mendapat saran dari Pemerintah Kota agar dibawa ke RS, akhirnya Ia mau membawa anaknya.
Baca juga: Unjuk Rasa LKPD di DPRD Sultra Bentrok dengan Satpol PP
Nur Ima membawa Rezky di RSUD Kota Kendari dan RSUP Bahteramas. Di RS Bahteramas, anaknya dirujuk ke RS Ibnu Sina.
Sebagai anggota BPJS Mandiri, biaya operasi Rezky ditanggung oleh BPJS.
Namun ia khawatir tak bisa menutupi kebutuhan hidup selama berada di Makassar.
"Karena saya belum tahu sampai berapa lama kita disini. Saya juga belum tahu Rezky kapan dioperasi," tutupnya.
Bagi Anda yang tergerak hatinya untuk membantu Rezky Rahmayani, dapat mentransfer melalui nomor rekening BRI 056201033908504 an. Melani atau dapat menghubungi orang tua Rezky, 082194466934. (B)
Reporter: Musdar
Editor: Haerani Hambali
