Ritual Tuturangiana Batupoaro, Momen Mengingat Sejarah Masuknya Islam di Buton

Iradat Kurniawan, telisik indonesia
Minggu, 18 Oktober 2020
0 dilihat
Ritual Tuturangiana Batupoaro, Momen Mengingat Sejarah Masuknya Islam di Buton
Prosesi ritual adat Tuturangiana Batupoaro. Foto: Ist

" Tahun ini masih agak menghawatirkan disebabkan pandemi COVID-19, maka dilaksanakan secara sederhana tetapi cukup ramai juga. "

BAUBAU, TELISIK.ID - Tiap tahun menjelang peringatan hari jadi atau HUT Kota Baubau yang jatuh setiap 17 Oktober ada peringatan oleh masyarakat.

Khususnya warga Kelurahan Wameo Kecamatan Batupoaro Kota Baubau mengingatkan sejarah Syekh Akbar Maulana Sayid Abdul Wahid penyebar agama Islam di negeri Buton. Peringatan itu dikemas dalam ritual adat Tuturangiana Batupoaro yang biasanya diadakan secara meriah dan selalu dipadati oleh masyarakat.

Namun, pada tahun 2020 karena Pandemi COVID-19, pelaksanaan ritual adat tersebut diperingati secara sederhana meskipun tak menghilangkan makna sesungguhnya dari peringatan.

Adapun pelaksanaan ritual Tuturangiana Batupoaro diawali dengan pembacaan doa di situs sejarah Batupoaro yang dilakukan oleh perangkat adat Masjid Wameo dan dilanjutkan dengan "haroa" atau makan bersama yang sudah disiapkan di talang besar oleh pihak panitia.

Wali Kota Baubau, AS Tamrin, usai menghadiri kegiatan ritual tersebut mengakui, pelaksanaan ritual Tuturangiana Batupoaro kali ini  tetap dilaksanakan meskipun agak kurang ramai.

"Tahun ini masih agak menghawatirkan disebabkan pandemi COVID-19, maka dilaksanakan secara sederhana tetapi cukup ramai juga," jelas AS Thamrin, Minggu (18/10/2020).

Baca juga: Ini Capaian Pembangunan Rusman Emba Selama Empat Tahun

"Namun demikian ritual tersebut tetap diadakan untuk mengingatkan sejarah bahwa Syekh Akbar Maulana Sayid Abdul Wahid adalah penyebar agama Islam di negeri Buton," lanjutnya menerangkan.

Ia juga menuturkan, ritual tersebut adalah motivasi generasi sekarang untuk lebih memperdalam keyakinan dan keimanan terhadap Agama Islam dan mengandung contoh-contoh untuk dijadikan teladan dalam berinteraksi.

"Yang terpenting dalam ritual Tuturangiana Batupoaro yakni nilai-nilai lokal yang diwariskan oleh pendahulu kepada masyarakat sekitar," katanya

Hal itu karanta, dituangkan dalam bentuk kemampuan interaksi Pomaa Masiaka, Popia Piara, Pomae Maeaka, Poangka Angkataka dan Pobinci Binciki Kuli secara baik.

"Sehingga tercipta suasana yang damai dan kondusif dalam masyarakat," tuturnya. (B)

Reporter: Iradat Kurniawan

Editor: Kardin

TAG:
Artikel Terkait
Baca Juga