Rp 71 Triliun Tak Cukup, Begini Respon Purbaya BGN Kejar Tambahan Rp 28 Triliun untuk MBG
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Senin, 29 September 2025
0 dilihat
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa (tengah) mengkaji kembali tambahan anggaran Rp 28 Triliun dari MBG. Foto: Repro Antara.
" Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa permintaan tersebut sudah masuk dalam skema pengelolaan fiskal "

JAKARTA, TELISIK.ID - Langkah pemerintah untuk memastikan keberlanjutan program makan bergizi gratis (MBG) kembali menjadi sorotan setelah Badan Gizi Nasional (BGN) mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp28 triliun pada tahun 2025.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa permintaan tersebut sudah masuk dalam skema pengelolaan fiskal, meski evaluasi penyerapan anggaran tetap menjadi syarat utama sebelum pencairan dilakukan.
Purbaya mengakui bahwa sebelumnya ia salah menilai tingkat penyerapan anggaran MBG yang digagas Presiden Prabowo. Setelah berdiskusi dengan Kepala BGN, Dadan Hindayana, ia menilai serapan anggaran ternyata lebih baik daripada perkiraan awal.
“Jadi seperti Pak Dadan tadi jelaskan bahwa kemungkinan malah bukan lebih (anggarannya), mungkin kurang Rp28 triliun lagi. Ya saya akan pikir pendanaannya seperti apa, tapi sudah ada, jadi tinggal shift saja enggak ada masalah,” ujar Purbaya di kantor BGN, Jakarta Pusat, sebagaimana dilansir dari CNN Indonesia, Senin (29/9/2025).
Meski begitu, Purbaya menegaskan tambahan anggaran tersebut tidak akan langsung disalurkan begitu saja. Ia berencana meninjau kembali realisasi serapan anggaran pada akhir Oktober.
Baca Juga: Viral Kepsek Diminta Teken Surat Rahasiakan Keracunan MBG, Begini Penjelasannya
“Nanti akhir Oktober saya akan ke sini lagi (BGN). Betul nggak dia bisa nyerap? Kalau betul ya kita kasih tambah, kalau nggak ya kita potong,” tegasnya.
Di sisi lain, Kepala BGN Dadan Hindayana menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan perhitungan ulang terkait kebutuhan tambahan anggaran MBG tahun ini. Menurutnya, usulan awal sebesar Rp50 triliun tidak realistis untuk diserap sepenuhnya.
“Tadi kami hitung-hitung lagi yang Rp50 triliun tidak akan bisa kita serap. Kemungkinan besar yang kita serap adalah tambahan Rp28 triliun. Jadi Rp71 triliun plus Rp28 triliun tahun ini,” jelas Dadan.
Dadan juga menyebutkan, hingga saat ini serapan anggaran MBG baru mencapai Rp19,3 triliun. Angka tersebut diperkirakan akan meningkat tajam seiring bertambahnya jumlah penerima manfaat dan bertambahnya unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur umur yang menjadi ujung tombak pelaksanaan program.
“Oleh sebab itu di pertengahan Oktober Rp4,5 triliun sendiri sudah akan terserap,” tambahnya.
Target BGN adalah membentuk hingga 10 ribu unit SPPG di akhir September. Dengan bertambahnya unit pelayanan, pemerintah berharap distribusi makanan bergizi bagi anak-anak sekolah maupun masyarakat penerima manfaat akan lebih merata.
Baca Juga: Prabowo Kembali Lobi Filantropi Bill Gates, Dapat Sokongan Dana Vaksin Baru hingga MBG Rp 8 Triliun
Hal ini juga menjadi faktor utama mengapa tambahan anggaran dipandang perlu untuk mendukung kelancaran program.
Secara keseluruhan, tahun 2025 MBG memiliki pagu anggaran sebesar Rp71 triliun. Dengan usulan tambahan Rp28 triliun, total anggaran program ini diperkirakan mencapai Rp99 triliun.
Jumlah tersebut menjadi yang terbesar dalam sejarah program intervensi gizi di Indonesia. Pemerintah menekankan bahwa realisasi anggaran harus selaras dengan kinerja lapangan agar manfaat program benar-benar dirasakan masyarakat. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS