NasDem Singgung Poros Baru, Survei Indikator Anies Kalahkan Ahok dan Ridwan Kamil

Mustaqim, telisik indonesia
Kamis, 25 Juli 2024
0 dilihat
NasDem Singgung Poros Baru, Survei Indikator Anies Kalahkan Ahok dan Ridwan Kamil
(Kiri-kanan) Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dan Ridwan Kamil. Foto: Wikipedia, design: Mustaqim/Telisik

" Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni, mengungkap bahwa upaya mengusung Anies Baswedan di pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta dengan kemungkinan adanya poros baru masih dinamis "

JAKARTA, TELISIK.ID – Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni, mengungkap bahwa upaya mengusung Anies Baswedan di pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta dengan kemungkinan adanya poros baru masih dinamis.

Sahroni mengatakan pembentukan poros baru mengusung para kandidat sangat ditentukan oleh para elit partai politik yang disebutnya sebagai para dewa. Dia tidak bisa memerkirakan kemungkinan jumlah pasangan calon dari masing-masing poros yang akan diusung.  

“Semua bisa terjadi, selama fleksibilitas dinamisnya politik di Jakarta itu ditentukan oleh para dewa-dewa yang ada di republik ini. Dewa-dewa ini akan berfungsi untuk menentukan siapa yang akan dimajukan di Pilkada Jakarta,” ujar Sahroni di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Kamis (25/7/2024).

Selain Nasdem, parpol lain yang sudah menyatakan mengusung Anies di Pilgub Jakarta adalah PKS, PKB, dan PDI Perjuangan. Namun, Sahroni menilai semuanya belum final karena Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, masih menjalin komunikasi politik dengan parpol lain.

“Kalau ajak (parpol lain) untuk bergabung secara lisan sering kita komunikasi, cuma kan untuk finalisasinya belum. Jadi sifatnya masih fleksibel ke kanan, kiri, depan, belakang, atas, bawah,” kilah Sahroni yang juga Wakil Ketua Komisi III DPR RI.

Baca Juga: Sepak Terjang Hamzah Haz Eks Wapres ke-9 Sebelum Tutup Usia, dari Wartawan hingga Dunia Politik

Komunikasi politik juga terus dijalin NasDem dengan Gerindra. Sahroni mengaku bahwa partainya telah bertemu dengan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, lawan Anies di Pilpres 2024.

Pertemuan dengan Prabowo, menurut Sahroni, terkait agenda Kongres III Partai NasDem yang akan diselenggarakan di JCC Senayan, Jakarta, pada 25-27 Agustus 2024.

Jadwal tersebut berdekatan dengan jadwal pendaftaran pasangan calon gubernur-wakil gubernur/calon bupati-wakil bupati/calon wali kota-wakil wali kota, yakni 27-29 Agustus 2024.

“Pak Prabowo memang kita undang dan sudah diterima sama beliau. Saat penutupan Pak Prabowo bakal hadir dan pembukaannya oleh Pak Presiden Jokowi,” jelas Sahroni.

Anies, mantan Gubernur Jakarta pada 2012-2017, tetap menempati urutan teratas calon yang diinginkan masyarakat berdasarkan hasil survei yang dirilis oleh Indikator Politik Indonesia pada Kamis (25/7/2024).  

Hasil survei tersebut menunjukkan elektabilitas Anies mengalahkan dua kandidat lainnya, yakni  Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK). Elektabilitas masing-masing adalah Anies 39,7 persen, Ahok 23,8 persen, dan RK 16,15 persen.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi, menyebut kandidat kuat yang bersaing di papan atas untuk elektabilitas ini sebagai top of mind.

“Top of mind ini artinya kami tidak memberi informasi siapa calon gubernur yang akan disodorkan kepada pemilih karenanya mereka bebas memilih. Ini kita sebut sebagai strong voters karena mereka menyebut nama calon gubernur tanpa kita brief nama-nama yang akan maju,” kata Burhanudin di Jakarta.

Survei dengan populasi semua warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih ini dilakukan pada 18-26 Juni 2024 dengan metode wawancara tatap muka.

Jumlah responden yang dijadikan sampel adalah 800 orang dengan penarikan sampel menggunakan teknik multi stage random sampling. Margin of error survei ± 3,5?ngan tingkat kepercayaan berada di angka 95 persen.

Beberapa simulasi dilakukan Indikator terkait elektabilitas para kandidat. Simulasi dimulai dari 40 nama kandidat, 16 nama bakal cagub, sampai head to head antara Anies vs Ahok dan simulasi Anies vs RK.

Burhanudin menjelaskan, rangkaian simulasi menunjukkan elektabilitas Anies unggul saat berhadapan dengan Ahok atau disimulasikan melawan RK. Namun, ada jarak yang terpangkas ketika Anies berhadapan dengan RK.

Tapi jika Ahok tidak masuk dalam simulasi, kata Burhanudin, diasumsikan Anies versus RK, suara pemilih Ahok cenderung beralih ke RK.

“Suara RK awalnya 18 persen langsung melonjak 205 jadi 38,8 persen. Selisihnya saat tiga nama antara Anies dan Ridwan Kamil itu puluhan persen, tapi kalau dua nama selisihnya menipis jadi sekitar 11 persen,” jelas Burhanudin.

Tren perolehan suara itu, menurut Burhanudin, menunjukkan RK bisa menjadi saingan berat Anies untuk bersaing di Pilgub Jakarta dibanding Anies berhadapan Ahok.

“Karena Ahok punya historical burden terkait kejadian (penistaan agama) 2016-2017 dan itu yang membuat suara Ahok kaya semacam flat, tidak mampu menarik basis pemilih muslim atau konservatif di Jakarta,” beber Burhanudin.

Hasil survei ini oleh Indikator Politik Indonesia dinilai sulit memunculkan kandidat ‘kuda hitam’ yang yang bisa menjegal laju top of mind.

“Kalau mau berharap ada kuda hitam ya antara Ahok dan Ridwan Kamil karena Anies sekarang front runners. Di luar itu berat,” jelas Burhanudin.

Menanggapi hasil survei Indikator Politik Indonesia, juru bicara Anies Baswedan, Sahrin Hamid, mengatakan sebagai representasi keinginan warga Jakarta untuk kembali dipimpin oleh Anies. Dia percaya bahwa parpol senantias menjadikan suara warga sebagai referensi utama.

Meski Anies bersaing dengan Prabowo di Pilpres 2024, Sahrin menilai dinamika politik di pilpres berbeda dengan pemilihan kepala daerah (pilkada).

“Residu dinamika pilpres tidak berlanjut di dalam pilkada. Tentunya peristiwa ini menjadikan anak bangsa semakin dewasa dalam melihat kontestasi demokrasi. Inilah yang dimaksud dengan pemilu gembira,” ujar Sahrin.

Namun, Sahrin menegaskan bahwa hasil survei Indikator Politik Indonesia bisa menjadi pertimbangan bagi parpol lain untuk mengusung Anies di Pilgub Jakarta.

Hasil Survei Indikator Politik Indonesia untuk Pilgub Jakarta 2024:

Top of Mind Anies vs Ahok

Anies: 39,7 persen

Ahok: 23,8 persen

Simulasi 40 Nama Anies vs Ahok

Anies: 41,7 persen

Ahok: 27 persen

Simulasi 16 Nama Anies vs Ahok

Anies: 41,9 persen

Ahok: 27,9 persen

Simulasi 3 nama Anies vs Ahok

Anies: 43,8 persen

Ahok: 32,1 persen

Baca Juga: Daftar Nama 236 Calon Pimpinan KPK Lolos Seleksi

Simulasi Anies vs Ahok

Anies: 52 persen

Ahok: 42 persen

Top of Mind Anies vs RK

Anies: 39,7 persen

RK: 16,15 persen

Simulasi 40 Nama Anies vs RK

Anies: 41,7 persen

RK: 15,4 persen

Simulasi 16 Nama Anies vs RK

Anies: 41,9 persen

RK: 17,3 persen

Simulasi 3 nama Anies vs RK

Anies: 43,8 persen

RK: 18,9 persen

Simulasi Anies vs RK

Anies: 50,1 persen

RK: 38,8 persen. (A)

Reporter: Mustaqim

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga