Viral Kepsek Diminta Teken Surat Rahasiakan Keracunan MBG, Begini Penjelasannya

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Minggu, 28 September 2025
0 dilihat
Viral Kepsek Diminta Teken Surat Rahasiakan Keracunan MBG, Begini Penjelasannya
Surat perjanjian rahasiakan kasus keracunan MBG viral, kepala sekolah akui terpaksa menandatangani. Foto: Repro CNN Indonesia.

" Dokumen itu memuat sejumlah poin, termasuk kewajiban menjaga kerahasiaan apabila terjadi peristiwa seperti keracunan "

BINTAN, TELISIK.ID - Isu keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menuai perhatian publik setelah beredarnya surat perjanjian yang diduga mewajibkan pihak sekolah menjaga kerahasiaan jika terjadi insiden.

Kasus ini menyeret nama Kepala SDN 006 Seri Kuala Lobam, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, yang mengakui telah menandatangani dokumen tersebut.

Surat perjanjian kerja sama itu ditandatangani pada 19 Agustus 2025, sebelum penyaluran makanan MBG dilakukan ke sekolah. Kepala sekolah, Humam Mukti, menjelaskan bahwa dokumen itu memuat sejumlah poin, termasuk kewajiban menjaga kerahasiaan apabila terjadi peristiwa seperti keracunan atau kendala lain dalam pelaksanaan program.

“Dalam surat itu ada ketentuan kalau terjadi keracunan, ketidaklengkapan paket makanan, atau masalah lain, pihak sekolah diminta menjaga kerahasiaan sampai ada solusi dari penyelenggara. Saya selaku kepala sekolah tandatangani saja, nanti enggak tanda tangan surat perjanjian itu dianggap menolak program MBG,” ujarnya, sebagaimana dilansir dari CNN Indonesia, Minggu (28/9/2025).

Selain kewajiban menjaga kerahasiaan, perjanjian itu juga mencantumkan aturan mengenai penggantian alat makan. Jika terjadi kerusakan atau kehilangan, pihak sekolah diwajibkan mengganti dengan nilai Rp80 ribu per unit sesuai jumlah kerusakan.

Baca Juga: Heboh Puluhan Mahasiswa Baru Dipaksa Senior Ciuman, Tuai Kutukan Warganet

Humam menambahkan, dalam pelaksanaan program, keluhan dari orang tua murid cukup sering muncul. Beberapa orang tua menolak anaknya menerima MBG karena khawatir setelah mendengar kabar keracunan di daerah lain.

Ada juga yang keberatan dengan aturan mengganti alat makan hingga keluhan tentang keterlambatan distribusi makanan.

Baca Juga: Heboh Menhut Raja Juli Main Domino dengan Tersangka Pembalakan Hutan Aziz Wellang, Begini Penjelasannya

“Banyak masalah sih, mulai orangtua murid nggak mau anaknya dikasih MBG, menolak bayar ganti rugi alat makan rusak dan penyalurannya lambat, sampai anak sekolah pulang baru makanannya datang,” katanya.

Di SDN 006 Seri Kuala Lobam sendiri, terdapat 310 siswa yang menjadi penerima manfaat MBG. Namun, dengan banyaknya keluhan, implementasi program di lapangan jauh dari kata mulus.

Awak media telah mencoba mengonfirmasi pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kecamatan Seri Kuala Lobam, Gilang Restu Aji, namun hingga Sabtu (27/9/2025) belum ada keterangan resmi yang diberikan. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga