Rumah Sakit Jantung Masuk Tahap Finalisasi, Bappeda Sulawesi Tenggara: Semoga Jadi Rujukan Indonesia Timur

Aris Mantobua, telisik indonesia
Senin, 25 Juli 2022
0 dilihat
Rumah Sakit Jantung Masuk Tahap Finalisasi, Bappeda Sulawesi Tenggara: Semoga Jadi Rujukan Indonesia Timur
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Oputa Yii Koo Provinsi Sulawesi Tenggara, ditargetkan rampung Oktober 2022. Foto: Dok Telisik

" Pembangunan Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Oputa Yii Koo Provinsi Sulawesi Tenggara memasuki tahap finishing dan ditargetkan rampung Oktober mendatang "

KENDARI, TELISIK.ID - Pembangunan Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Oputa Yii Koo Provinsi Sulawesi Tenggara memasuki tahap finishing dan ditargetkan rampung Oktober mendatang.

Kepala Bappeda Sulawesi Tenggara, J Robert mengatakan RS Jantung dan Pembuluh Darah yang dibuat merupakan bagian dari visi misi dari Gubernur Ali Mazi yang melihat RS yang menangani masalah jantung di Indonesia masih sangat sedikit.

Termasuk di Sulawesi Tenggara belum mempunyai RS Jantung dengan alat-alat yang memadai seperti RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) di Jakarta Barat.

Pemrov Sulawesi Tenggara menilai di Indonesia bagian timur belum mempunyai RS Jantung yang serupa dengan kualitas dan kapasitas yang memadai seperti RSJPDHK, sehingga demikian RS tersebut diharapkan mampu menunjang kesehatan masyarakat Sulawesi Tenggara. Terkhusus menjadi rujukan untuk RS yang ada di wilayah Indonesia Timur.

"Sekaligus menjadi penyangga dari keberadaan ibu kota negara baru. Karena kalau kita bicara akses antara Kalimantan Timur dan Sulawesi Tenggara lebih dekat, jika dibandingkan dengan Jakarta. Maka dari itu RS ini diharapkan menjadi penyangga kesehatan untuk seluruh wilayah Indonesia Timur," ungkap J Robert Senin, (25/7/2022).

Selain menjadi penyangga kesehatan, Robert mengharapkan RS Jantung Sulawesi Tenggara bisa memberikan dampak lain terutama peningkatan status Bandara Haluoleo. Karena RS Jantung tersebut melakukan pelayanan regional maupun nasional maka akomodasi dari masyarakat yang termudah yakni menggunakan transportasi udara.

Kadis Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Tenggara, Pahri Yamsul (tiga kanan) bersama pihak PT Sarana Multi Infrastruktur dan Bank Dunia saat meninjau langsung proses pembangunan Rumah Sakit Jantung dan Pembulu Darah. Foto: Aris Mantobua/Telisik

 

"Jika sudah seperti itu, kapasitas dan maupun status dari bandara harus ditingkatkan agar akomodasi dari masyarakat luar Sulawesi Tenggara bisa mengakses Bandara Haluoleo, sebagai bagian dari kontribusi pelayanan RS Jantung Sulawesi Tenggara yang berbasis nasional kedepannya," harapnya.

Baca Juga: Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Provinsi Sulawesi Tenggara Rampung Oktober Nanti

Lebih lanjut Robert mengatakan, dalam rencana jangka pendek sub pelayanan untuk RS Jantung tersebut ditargetkan untuk masyarakat Sulawesi Tenggara. Tetapi secara bertahap akan pelayanan RS Jantung akan berbasis skala regional maupun nasional.

"Jika melihat dari nilai investasi yang begitu besar bukan tidak mungkin RS Jantung Sulawesi Tenggara menjadi rumah sakit yang berbasis nasional. Sehingga dengan demikian rumah sakit ini diharapkan menjadi rujukan untuk wilayah Indonesia Timur," lanjutnya.

Kesempatan berbeda, Kepala Dinas Cipta Karya Sultra, Pahri Yamsul mengatakan hadirnya RS Jantung Sulawesi Tenggara, tidak akan menggangu RS lain.

"Orang itu banyak bertanya, bahwa jangan sampai RS Jantung ini mematikan RS Bahteramas," katanya.

Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Tenggara, J Robert (baju putih) bersama pihak PT Sarana Multi Infrastruktur dan Bank Dunia meninjau langsung proses pembangunan RS Jantung dan Pembulu Darah. Foto: Aris Mantobua/Telisik

 

Pahri menerangkan, RS dengan tinggi bangunan 17 lantai tersebut tidak akan mengganggu keberadaan RS lain, sebab RS Jantung dan RS lain berbeda segmen, misalnya RS Bahteramas bersifat umum, sementara RS Jantung fokus pada jantung, pembuluh darah dan otak.

Lanjut kata dia, untuk wilayah Timur Indonesia belum ada satu rumah sakit yang khusus spesialis jantung, pembuluh darah dan otak, sehingga kehadiran rumah sakit tersebut tidak akan menggangu, tetapi akan saling berkolaborasi, berinteraksi dan saling mendukung.

"Jadi ini saya kira adalah satu inovasi yang sangat inovatif sekali. Sehingga pasien-pasien jantung kita itu tidak usah jauh-jauh lagi ke Jakarta," ujarnya.

Pahri optimistis, jika lima hingga sepuluh tahun ke depan RS Jantung Sulawesi Tenggara akan menunjukkan manfaat yang sangat besar khususnya di wilayah Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Apalagi dikatakan Kota Kendari adalah salah satu tempat yang membangkitkan potensi ekonomi, potensi kesadaran terhadap kesehatan dan potensi kesadaran terhadap lingkungan.

Baca Juga: Melihat Potensi SDA Beberapa Tahun ke Depan, Bappeda Sulawesi Tenggara Gelar Workshop

"Artinya, kalau kita betul-betul serius menangani sesuatu, itu Insyaallah hasilnya akan ada. Sehingga RS Jantung tersebut, nantinya selain sebagai rujukan juga sebagai tempat wisata edukasi," (B-Adv).

Penulis: Aris Mantobua

Editor: Musdar

Baca Juga