Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Provinsi Sulawesi Tenggara Rampung Oktober Nanti
Aris Mantobua, telisik indonesia
Kamis, 30 Juni 2022
0 dilihat
Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Tenggara, J Robert (kiri) bersama pihak PT Sarana Multi Infrastruktur dan Bank Dunia saat meninjau proses pembangunan Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Oputa Yii Koo. Foto: Aris Mantobua/Telisik
" Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Oputa Yii Koo Provinsi Sulawesi Tenggara, diperkirakan akan rampung Oktober tahun ini "
KENDARI,TELISIK.ID - Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Oputa Yii Koo Provinsi Sulawesi Tenggara, diperkirakan akan rampung Oktober tahun ini. Proses pengerjaannya terus digenjot agar bisa segera difungsikan.
Kepala Devisi Pembiayaan Publik 1 PT Sarana Multi Infrastruktur, Erdian Dharmaputra mengatakan, progres dalam pembangunan Rumah Sakit Jantung ini diharapkan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
"Pinjaman ini diberikan langsung ke pemerintah provinsi untuk membangun rumah sakit. Tidak semua daerah mempunyai kewenangan untuk membangun rumah sakit spesialis seperti ini," katanya, Rabu (29/6/2022) lalu.
Pihaknya bersama Bank Dunia, melihat dalam pembangunan rumah sakit jatung tersebut, masih positif sesuai dengan target yang diinginkan. Proses finishing fisik dari gedung, suplai alat kesehatan, atau pekerjaan lain diharapkan bisa sesuai dengan takeline pada bulan Oktober nanti.
"Tentu dalam kunjungan hari ini pasti ada evaluasi yang diberikan karena dalam setiap proses pembangunan tidak ada yang sempurna. Ada beberapa masukan, nanti secara detilnya akan dikoordinasikan langsung dengan pemerintah provinsi. Khususnya masalah limbah rumah sakit yang berdampak pada lingkungan, sehingga aspek pengelolaan lingkungan dapat diperhatikan oleh pemerintah provinsi," terangnya.
Berfungsi sebagai rumah sakit pendidikan, Erdian mengharapkan sumber daya manusia seperti dokter spesialis jantung harus sudah dipersiapkan oleh pemerintah provinsi.
"Terkait dengan keselamatan kerja, pihak pengawas menyampaikan masih terkoordinir dengan baik. Karena bukan hanya para pekerja yang merasakan, tetapi juga masyakar sekitar," terangnya.
Kepala Bappeda Sulawesi Tenggara J Robert mengatakan, rumah sakit jantung dan pembulu darah yang dibuat ini merupakan bagian dari visi misi Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, Ali Mazi. Pemerintah provinsi melihat dari data kematian tertinggi yakni penyakit Vaskular Perifer.
Di sisi lain, penanganan masalah jantung yang ada di Indonesia masih sangat sedikit rumah sakitnya, terkhusus di Sulawesi Tenggara belum mempunyai rumah sakit jantung dengan alat-alat yang memadai seperti Rumah Sakit Harapan Kita.
"Salah satu rumah sakit rujukan di Indonesia untuk penyakit jantung hanya Rumah Sakit Harapan Kita yang ada di Jakarta. Maka dari itu melihat potensi yang sangat besar, pemerintah provinsi melalui Bappeda merancang anggaran yang ada untuk pembuatan Rumah Sakit Jantung dan Pembulu Darah Sulawesi Tenggara," terangnya.
Selain melihat potensi tersebut, Robert menjelaskan, Pemerintah Sulawesi Tenggara menilai di Indonesia bagian timur belum mempunyai rumah sakit jantung yang serupa dalam kualitas dan kapasitas yang memadai seperti Rumah Sakit Harapan Kita.
"Dengan demikian rumah sakit ini diharapkan mampu menunjang kesehatan masyarakat Sulawesi Tenggara. Khususnya menjadi rujukan untuk rumah sakit yang ada di wilayah Indonesia timur," jelasnya.
Sementara itu, Kadis Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara, Putu Agustin Kusumawati mengatakan, terkait sumber daya manusia seperti dokter spesialis, subspesialis dan dokter umum, pihaknya telah mempersiapkannya. Setiap dokter telah melakukan pendidikan khusus di Rumah Sakit Harapan Kita dan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON).
"Untuk saat ini sudah ada beberapa dokter yang telah melakukan pendidikan. Perawat-perawat ahli juga kami telah siapkan dan sudah melakukan pelatihan di rumah sakit jantung. Di luar dari itu, pihaknya juga telah mempesiapkan perawat dari kabupaten/kota untuk direkrut mengisi posisi yang ada. Pokoknya sebelum launching SDM semua sudah ada," katanya.
Putu Agustin menjelaskan, telah menyiapkan kebutuhan perawat medis dan non medis serta beberapa alat kesehatan lain dengan anggaran kurang lebih Rp 70 miliar. Pihaknya juga akan menyerukan bahwa rumah sakit jatung yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara, akan menyerupai Rumah Sakit Harapan Kita dan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) yang ada di Jakarta.
"Peralatan yang akan direalisasikan, berfokus untuk ruang operasi, bedah jantung dan bedah saraf," tutupnya. (A-Adv)