Satu WNI Tewas dan Empat Luka-Luka Ditembak Petugas Maritim Malaysia, Kementrian Meradang Kirim Nota Diplomatik

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Senin, 27 Januari 2025
0 dilihat
Satu WNI Tewas dan Empat Luka-Luka Ditembak Petugas Maritim Malaysia, Kementrian Meradang Kirim Nota Diplomatik
Lima pekerja migran Indonesia ditembak di Perairan Malaysia, satu tewas. Foto: Repro tvonews.com/republika

" Peristiwa ini melibatkan penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) yang menyebabkan satu orang tewas dan empat lainnya luka-luka "

JAKARTA, TELISIK.ID - Insiden tragis menimpa lima pekerja migran asal Indonesia di Perairan Tanjung Rhu, Malaysia. Peristiwa ini melibatkan penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) yang menyebabkan satu orang tewas dan empat lainnya luka-luka.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, menjelaskan bahwa insiden ini berawal dari dugaan para WNI mencoba keluar dari Malaysia melalui jalur ilegal. Menurut laporan dari Polisi Diraja Malaysia, para korban ditembak setelah diduga melawan petugas.

"KBRI Kuala Lumpur telah meminta akses kekonsuleran untuk menjenguk jenazah serta memberikan bantuan kepada para korban yang luka-luka. Kami juga berkomitmen untuk mendorong penyelidikan lebih lanjut terkait insiden ini, termasuk mengenai kemungkinan penggunaan kekuatan berlebihan oleh aparat," ujar Judha Nugraha, seperti dikutip dari RRI, Senin (27/1/2025).

Judha menambahkan, pihak KBRI telah menyampaikan nota diplomatik kepada otoritas Malaysia. Nota tersebut menuntut penyelidikan transparan atas kejadian ini. Kementerian Luar Negeri dan KBRI Kuala Lumpur berjanji terus memantau perkembangan kasus serta memberikan pendampingan kepada para korban.

“Kemenlu RI dan KBRI Kuala Lumpur akan terus memonitor penanganan kasus ini oleh otoritas Malaysia dan memberikan bantuan kekonsuleran kepada para WNI,” lanjut Judha.

Baca Juga: Sosok Sertu Hendri: Desertir TNI AD jadi DPO Kasus Rampok dan Penembakan, Lolos dari Kepungan Aparat

Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) turut mengambil langkah cepat dalam menangani kasus ini. Wakil Menteri P2MI, Christina Aryani, menyatakan bahwa pihaknya memberikan pendampingan kepada korban, termasuk memastikan mereka mendapatkan perawatan medis yang diperlukan.

"Kementerian P2MI terus melakukan koordinasi untuk memastikan korban yang terluka mendapat perawatan medis yang diperlukan dan memberikan dukungan kepada keluarga korban, termasuk bantuan hukum dan pemulangan jenazah," ujar Christina Aryani di Kantor Kementerian BP2MI, Pancoran, Jakarta Selatan, seperti dikutip dari tribunnews.com.

Menurut Christina, identitas para korban sulit diidentifikasi karena mereka tidak membawa dokumen. Saat ini, proses penelusuran sedang dilakukan dengan bantuan atase polisi di KBRI Kuala Lumpur untuk mengungkap asal-usul para korban.

Baca Juga: Polisi Investigasi Ancaman Penembakan Terhadap Anies Baswedan, Komisi III DPR Tak Ingin Seperti di Jepang dan Amerika

"Data-data diri, karena mereka memang kebetulan tidak membawa identitas sehingga data itu tidak ada. Tapi, kami sedang melakukan penelusuran dengan dibantu atase polisi juga untuk mengetahui asal dari mana, lalu siapa keluarganya, namanya, bekerja di mana, seperti itu," jelasnya.

Christina menambahkan, Kementerian P2MI telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri untuk mendorong akses kekonsuleran agar bisa menjenguk para korban. Dari lima korban, satu orang meninggal dunia, sementara empat lainnya mendapatkan perawatan di beberapa rumah sakit.

"Ada beberapa rumah sakit, ada tiga orang di rumah sakit daerah Selangor dan satu lagi juga di rumah sakit yang dekat juga dengan Tanjung Rhu ini, sama masih di Selangor juga," ungkapnya. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

TAG:
Baca Juga