Sebaran COVID-19 Menurun, Golkar Jatim Minta PPKM Dicabut Sebelum Puasa

Try Wahyudi Ary Setyawan, telisik indonesia
Kamis, 03 Maret 2022
0 dilihat
Sebaran COVID-19 Menurun, Golkar Jatim Minta PPKM Dicabut Sebelum Puasa
Ketua Golkar Jatim, Sarmuji. Foto: Humas Golkar

" Ketua Golkar Jatim Mohammad Sarmuji mendorong agar pemerintah mencabut penerapan PPKM di Jatim sebelum pelaksanaan puasa Ramadan bulan depan "

SURABAYA, TELISIK.ID - Ketua Golkar Jatim Mohammad Sarmuji mendorong agar pemerintah mencabut penerapan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) di Jatim sebelum pelaksanaan puasa Ramadan 1433 H bulan depan.

Alasannya, saat ini pandemi COVID-19 dan Omicron di Jatim sedang mengalami penurunan.

Pria yang juga anggota DPR RI ini mengatakan, ada beberapa alasan PPKM harus dicabut, antara lain adanya upaya serius dari pemerintah untuk mengatasi pandemi saat ini sudah menunjukkan kondisi yang membaik.

“Varian Omicron ini, BOR (Bed of Rate) atau rata-rata keterisian tempat tidur pasien di rumah sakit juga turun. Meskipun orang yang terpapar corona sebenarnya sudah melewati puncak pada waktu varian Delta dulu,” jelas Sarmuji, Kamis (3/3/2022).

Baca Juga: Banyak Daerah Turun Level, Kasus Harian COVID-19 di Jatim Menurun Drastis

Selain itu, lanjutnya, penghentian status PPKM sebelum Ramadan, untuk mempermudahkan umat Islam beribadah dengan tenang tanpa ada rasa was-was dan tidak khawatir melanggar PPKM.  Harapannya, kata Sarmuji,  secara otomatis berdampak pada perputaran nilai ekonomi masyarakat bisa meningkat.

Baca Juga: Minim Tunjukkan Gejala, Jumlah Anak Terpapar COVID-19 di Jatim Melonjak

“Agar juga rakyat bisa berziarah dengan tenang di pusara orang tuanya. Dan jika Idul Fitri tiba, rakyat bisa bermohon maaf bersama orang tua dan keluarganya,” cetusnya.

Alasan lainnya, kata Sarmuji, untuk pasien yang meninggal karena varian Omicron, menurut data dari pemerintah, sudah semakin sedikit. Kalaupun ada yang wafat lebih banyak disebabkan faktor komorbid atau penyakit bawaanya.

“Jadi kalau PPKM dicabut, yang perlu dibatasi adalah orang-orang dengan komorbid. Dibatasi gerakannya, diimbau untuk selalu hati-hati sampai COVID-19 ini bisa teratasi tuntas,” terangnya. (C)

Reporter: Try Wahyudi Ari Setyawan

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga