Sekolah Tatap Muka di Wakatobi Kembali Dibuka Juli Mendatang
Boy Candra Ferniawan, telisik indonesia
Kamis, 27 Mei 2021
0 dilihat
Kadis Dikbud Wakatobi, La Ali Wangi S.Pd., M.Si. Foto: Boy Candra F/ Telisik
" Sekolah–sekolah yang mengadakan pembelajaran tatap muka secara luring di luar jaringan memang ada. Namun kebijakan sekolah tentunya dibutuhkan di sini, dimana pihak sekolah tetap memanggil anak-anak ke sekolah. Tetapi itupun harus memperhatikan protokol kesehatan, serta kapasitas di dalam ruangan tidak boleh lebih dari 50 persen. Sehingga nantinya para siswa harus diatur jaraknya. "
WAKATOBI, TELISIK.ID - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wakatobi menargetkan pembelajaran tatap muka (PTM) digelar Juli 2021 mendatang, pada tahun ajaran baru 2021/2022.
Hal tersebut disampaikan Kepala Disdikbud Wakatobi, La Ali Wangi. Menurutnya, agenda PTM tersebut harus dirapatkan dengan pihak sekolah beserta komite sekolah, agar nantinya tahu tentang kesediaan kepala sekolah di setiap sekolah.
Di samping itu, para pengawas akan turun ke lapangan untuk memeriksa kesiapan sekolah-sekolah yang berada di Wakatobi nantinya.
Dari informasi yang dihimpun, saat ini sekolah–sekolah di Wakatobi telah dihadapkan dengan ujian, dari tingkat SD hingga SMA.
Kendati demikian, masih terdapat beberapa sekolah yang melakukan ujian secara luring dan ada sebagian lainnya masih melakukan pembelajaran secara daring.
“Sekolah–sekolah yang mengadakan pembelajaran tatap muka secara luring di luar jaringan memang ada. Namun kebijakan sekolah tentunya dibutuhkan di sini, dimana pihak sekolah tetap memanggil anak-anak ke sekolah. Tetapi itupun harus memperhatikan protokol kesehatan, serta kapasitas di dalam ruangan tidak boleh lebih dari 50 persen. Sehingga nantinya para siswa harus diatur jaraknya," kataya, Kamis (27/5/2021).
Baca juga: Belum Divaksin COVID-19, Guru Dilarang Mengajar di Sekolah
Baca juga: Kuliah di Mandala Waluya, Fasilitas Lengkap dan Gak Bakal Nganggur
Rencana pembelajaran tersebut, tambah dia, sudah direncanakan sebelumnya. Namun itu harus dipertimbangkan dengan angka kasus COVID-19 di Wakatobi.
“Jika nantinya agenda itu terwujud, pihak sekolah harus menyiapkan tempat cuci tangan. Kemudian para siswa diwajibkan harus mengenakan masker dan pihak sekolah juga bisa menggunakan dana BOS untuk pembelanjaan alat-alat pencegahan Covid. Ketika hal ini terwujud anak-anak harus betul-betul memahami arti dari protokol kesehatan," tambahnya.
Dari pantauan Telisik.id, beberapa sekolah di Kabupaten wakatobi sebelumnya sudah melakukan proses belajar tatap muka, dengan catatan para siswa tidak diperbolehkan mengenakan pakaian sekolah, serta dianjurkan untuk memakai pakaian bebas rapi.
Hal itu dilakukan karena beberapa sekolah di wilayah tersebut masih mengalami kesulitan dalam segi pemanfaatan informasi dan teknologi yang masih terbatas. Kemudian ditemukannya kendala bagi para peserta didik di kelas-kelas rendah tingkat sekolah dasar.
Olehnya itu, para guru harus mengambil cara dengan proses belajar mengajar secara luring, namun jumlah siswa harus selalu dibatasi.
Di Wakatobi sendiri kurang lebih ada 153 satuan pendidikan, mulai dari tingkat dasar hingga tingkat menengah. Dimana SD berjumlah 110 dan SMP berjumlah 43 yang terbagi di seluruh Pulau Wangi-Wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko.
"Harapannya ke depan virus Corona selalu menurun dan selamanya Wakatobi berada di zona hijau, sehingga guru dan siswa dapat melakukan pembelajaran tatap muka(PTM),” harap La Ali Wangi. (B)
Reporter: Boy Candra Ferniawan
Editor: Fitrah Nugraha