Selain Jamu, Ini 10 Cara Memperlancar ASI untuk Si Kecil

Nurdian Pratiwi, telisik indonesia
Minggu, 31 Juli 2022
0 dilihat
Selain Jamu, Ini 10 Cara Memperlancar ASI untuk Si Kecil
Menurut penelitian, memberi ASI secara eksklusif pada enam bulan pertama memberikan manfaat yang bisa dirasakan dalam jangka panjang. Foto: Repro Merdeka.com

" Asupan pertama saat bayi lahir adalah Air Susu Ibu (ASI). Menurut penelitian, jika memberi ASI pada enam bulan pertama, hal itu dapat memberikan banyak manfaat bagi bayi "

KENDARI, TELISIK.ID - Asupan pertama saat bayi lahir adalah Air Susu Ibu (ASI). Menurut penelitian, jika memberi ASI pada enam bulan pertama, hal itu dapat memberikan banyak manfaat bagi bayi.

Namun, sebagian ibu menyusui seringkali merasa cemas jika kebutuhan produksi ASI untuk si kecil tidaklah mencukupi.

Hal itu bisa terjadi karena adanya berbagai faktor sehingga ASI tidak keluar saat menyusui setelah melahirkan.

Mengutip dari Hellosehat.com, faktor-faktor tersebut meliputi:

1. Faktor kelahiran

Faktor setelah melahirkan bisa menjadi salah satu alasan mengapa ASI tidak kunjung keluar. Beberapa penyebab kondisi ini terjadi setelah melahirkan bisa karena faktor-faktor berikut:

* Ibu stres

* Pemberian cairan infus selama persalinan

* Kehilangan banyak darah setelah melahirkan

* Masalah pada plasenta

* Obat selama melahirkan

2. Faktor kesehatan ibu

Beberapa kondisi yang dapat mempengaruhi hormon dan membuat ASI tak keluar setelah melahirkan adalah sebagai berikut:

* Diabetes saat hamil atau diabetes gestasional

* Gestational ovarian theca lutein cysts

* Kelebihan berat badan atau obesitas

* Memiliki PCOS (polycystic ovarium syndrome)

* Obat-obatan yang diminum ibu

Ibu yang mengalami masalah kesehatan dapat memengaruhi hormon yang berhubungan dengan keluarnya ASI. Ini yang kemudian membuat ASI tidak keluar saat menyusui.

3. Faktor payudara ibu

Beberapa masalah payudara ibu yang mempengaruhi produksi ASI tidak lancar setelah melahirkan yakni:

* Kelahiran prematur.

* Payudara belum berkembang sempurna.

* Pernah menjalani operasi atau mengalami cedera pada payudara.

* Bentuk puting payudara yang tidak biasa.

Masalah pada payudara ibu dapat membuat produksi ASI sedikit maupun ASI tidak bisa keluar dengan lancar setelah melahirkan.

4. Faktor inisiasi menyusui dini

Memisahkan ibu dan bayi setelah kelahiran alias tidak melakukan IMD ternyata dapat berpengaruh pada produksi ASI.

Baca Juga: 7 Manfaat Menangis untuk Kesehatan Mental

Akibatnya, ASI ibu lebih sulit keluar setelah melahirkan.

Lantas, bagaimana cara memperlancar ASI agar keluar dalam jumlah banyak?

Seperti dikutip dari dari berbagai sumber, berikut 10 cara yang dapat dilakukan untuk memperbanyak ASI, yaitu:

1. Berikan ASI terus-menerus

Pada beberapa minggu pertama kelahiran Si Kecil, jadwal pemberian ASI mungkin belum bisa teratur. Meski begitu, berikanlah ASI kapan pun bayi membutuhkannya.

Anda dapat memberi ASI kira-kira 2 atau 3 jam sekali, sebab bayi yang baru lahir biasanya minum ASI sebanyak 8–12 kali dalam sehari. Jika bayi tertidur, maka tidak perlu membangunkan anak, meskipun pemberian ASI terakhir sudah lebih dari 2 jam.

Pada prinsipnya, semakin sering diberikan, produksi ASI akan semakin bertambah. Hal ini terjadi karena hormon prolaktin akan bekerja merangsang produksi ASI apabila Anda terus menyusui.

2. Istirahat yang cukup

Istirahat penting untuk menjaga kestabilan produksi ASI. Aturlah jadwal tidur Anda. Misalnya, jika bayi sedang tidur, Anda dianjurkan untuk ikut tidur bersama.

Beristirahat pun bisa dilakukan sambil bersantai bersama bayi atau mengurangi kegiatan di luar rumah. Selain itu, hindari rokok dan minuman beralkohol karena dapat menyebabkan berkurangnya produksi ASI.

3. Ibu tidak boleh stres

Berkaitan erat dengan tips yang kedua mengenai dukungan penuh dari orang-orang di sekitar, ibu menyusui tidak boleh stres agar ASI-nya lancar.

Hal ini dikarenakan, stres dan sedih yang tidak diatasi dengan baik akan membuat hambatan hormon oksitosin, sehingga menyebabkan ASI tidak mengalir dengan baik.

4. Massage payudara dan ASI booster

Ibu menyusui harus melakukan massage payudara dengan teknik yang benar, mengkosumsi makanan dengan gizi seimbang dan asupan air yang cukup.

Menurut Teresia, suplemen berupa vitamin dan mineral juga ASI booster boleh dikonsumsi jika diperlukan.

ASI booster yang biasa terdapat di pasaran dapat berupa susu, teh, kapsul dengan kandungan seperti, fenugreek, marshmallow root, blessedthistle, dan bangun-bangun.

5. Perhatikan Posisi Bayi Saat Menyusu

Posisi bayi merupakan hal penting. Karena jika mulut bayi belum atau tidak menempel pada tempat yang benar saat menyusu, maka produksi ASI tidak dirangsang sebagaimana mestinya.

Seharusnya meliputi semua pangkal sampai bagian aerola (bagian hitam) di pangkal puting. Posisi menyusui yang tidak tepat akan menyebabkan terjadinya lecet pada puting susu, yang berakibat kelancaran susu berkurang karena produksinya.

6. Konsumsi makanan sehat

Makanan yang dikonsumsi harus mengandung:

* Serat, diperoleh dari sayur-sayuran, buah-buahan, dan sereal

* Protein, didapatkan dari ikan, telur, daging, dan kacang-kacangan

* Karbohirat kompleks, misalnya dari nasi, kentang, pasta, dan roti gandum utuh

* Kalsium dari susu dan produk olahannya, seperti keju atau yoghurt

7. Cukupi kebutuhan cairan

Selama menyusui, ibu dianjurkan untuk mencukupi kebutuhan cairan sebanyak 3.000 mililiter per hari. Sebab, produksi ASI mungkin berkurang jika tubuh kekurangan air.

Minumlah sebelum Anda merasa haus. Jika urine Anda berwarna kuning tua, berarti Anda butuh minum air putih lebih banyak. Anda juga bisa menambah asupan cairan dari susu dan jus buah segar.

8. Menyusui dari kedua sisi payudara

Cara untuk memperbanyak produksi ASI lainnya bisa dilakukan dengan membiarkan bayi menyusui secara bergantian pada kedua sisi payudara.

Biarkan bayi menyusu dari sisi payudara pertama hingga berhenti dengan sendirinya baru kemudian berikan sisi payudara yang lain.

Adanya stimulasi atau rangsangan yang sama pada kedua sisi payudara dapat menjadi cara untuk memperlancar produksi ASI.

9. Konsumsi obat-obatan

Jika beberapa cara di atas sudah dilakukan namun ASI masih dirasa kurang cukup untuk memenuhi kebutuhan Si Kecil, Anda bisa mempertimbangkan untuk menggunakan obat-obatan perangsang produksi ASI dari dokter.

Baca Juga: Ciri-Ciri Wanita dan Pria Tidak Subur

Selama masa menyusui, Anda perlu lebih berhati-hati dalam mengonsumsi obat-obatan, termasuk pil KB. Sebelum mengonsumsi obat-obatan apapun, berkonsultasilah dengan dokter terlebih dahulu.

10. Minum susu pelancar ASI

Bagaimana cara memiliki susu ibu menyusui yang bagus untuk bayi? Anda bisa memilih susu yang terbuat dari olahan sapi atau kacang-kacangan.

Susu ibu menyusui yang terbuat dari kacang-kacangan dan olahan sapi, sering disebut susu pelancar ASI alami atau ASI booster.

Sebuah penelitian di tahun 2018 dalam Jurnal Kebidanan Universitas Muhammadiyah Semarang menjelaskan mengenai hal ini.

Penelitian yang dilakukan pada 40 peserta ibu menyusui tersebut mendapatkan hasil bahwa pemberian susu kedelai ternyata bisa membantu meningkatkan produksi ASI.

Penulis: Nurdian Pratiwi

Editor: Musdar

Baca Juga