Selamat, PAN Bergabung Dalam Koalisi Jokowi-Ma'ruf
M Risman Amin Boti, telisik indonesia
Kamis, 26 Agustus 2021
0 dilihat
Suasana sidang Kongres V PAN di Hotel Claro Kendari, Sulawesi Tenggara. Foto: Repro liputan6.com
" PAN yang menjadi rival dari pendukung Jokowi-Ma’aruf sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada pemilu 2019 lalu, masih bersikap abu-abu untuk menyatakan sikap bergabung dengan koalisi pemerintahan "
JAKARTA, TELISIK.ID – Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arwani Thomafi mengucapkan selamat atas bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) ke koalisi Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Meskipun, dalam pertemuan partai politik koalisi Jokowi-Ma’aruf tak membahas perombakan atau reshuffle Kabinet Indonesia Maju. Tetapi bergabungnya PAN akan menambah kekuatan pemerintah.
"Tidak ada (pembahasan reshuffle). Masuknya kekuatan politik baru atau siapapun itu untuk memperkuat kebersamaan seluruh kekuatan politik atau komponen bangsa di dalam melakukan kerja-kerja di masa pandemi Covid ini," ujar Arwani kepada awak media, Kamis (26/8/2021).
Hal ini diketahui, ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil para petinggi partai politik (parpol) koalisi. Namun, yang menjadi sorotan ketika pertemuan tersebut dihadiri PAN.
Pasalnya, PAN yang menjadi rival dari pendukung Jokowi-Ma’aruf sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada pemilu 2019 lalu, masih bersikap abu-abu untuk menyatakan sikap bergabung dengan koalisi pemerintahan.
Namun, hal itu tidak bertahan lama seiring mengikuti jejak partai Gerindra, PAN tidak ingin ketinggalan untuk mendapatkan kursi menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi mengatakan, posisi partainya kini tak lagi abu-abu terhadap pemerintahan.
Ia mengakui, kehadiran Ketua Umum Zulkifli Hasan dan Sekretaris Jenderal Eddy Soeparno dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Rabu (25/8/2021) bermakna partainya bergabung ke koalisi pemerintah.
“Iya, PAN kan partai koalisi juga. PAN hadir di Istana. Bang Zul Ketum dan Mas Eddy Soeparno Sekjen,” kata Viva.
Bahkan, Viva menjelaskan, Zulhas sebelumnya sempat memimpin rapat untuk rakernas PAN pada akhir Agustus nanti. Seusai acara itulah, Zulhas dan Eddy Soeparno merapat ke Istana bertemu Jokowi dan pimpinan partai koalisi lainnya.
"Tadi sebelum berangkat ke Istana, Ketum memimpin rapat steering committee rakernas PAN, yang nanti dilaksanakan pada 31 Agustus 2021," ujarnya.
"Setelah selesai rapat, Ketum, dan Sekjen berangkat ke Istana bertemu dengan partai koalisi pendukung pemerintah," imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Johnny G Plate, menyampaikan, poin-poin usai pertemuan Presiden Joko Widodo dengan partai-partai koalisi pemerintahan.
Salah satu hal yang ia sampaikan adalah Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi sahabat baru koalisi.
Baca Juga: Virus Corona Terus Bermutasi, Ketua DPR: Jangan Kendorkan Prokes
Baca Juga: BPOM Indonesia Setuju Penggunaan Vaksin Sputnik V Buatan Rusia
"Sahabat baru koalisi, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang didampingi Sekjen Eddy Soeparno. Sahabat baru kami dalam koalisi semakin memperkuat dan memperkaya gagasan dan pandangan," ujar Plate.
Ia menegaskan, pertemuan tersebut bukanlah membahas pelebaran koalisi meski PAN diundang langsung oleh Jokowi ke Istana.
Hadirnya PAN, kata Plate, melebarkan kegotongroyongan Indonesia dalam penanganan pandemi COVID-19.
"Tentu sebagai sahabat baru dalam koalisi, itu menyampaikan pandangan-pandangan. Apalagi Pak Zulkifli mantan Ketua MPR, jadi perspektif MPR sangat kental," kata dia.
Untuk diketahui, parpol koalisi Jokowi yang berada di parlemen saat ini adalah PDIP, Partai Gerindra, Partai Golkar, PKB, NasDem, dan PPP. Sedangkan parpol koalisi Jokowi di luar parlemen adalah PSI, Hanura, dan Perindo. (B)
Reporter: M. Risman Amin Boti
Editor: Fitrah Nugraha