Semangat Guru SLB Kusuma Bangsa, Mendidik Puluhan Difabel Meski Digaji Minim
Gede Suyana Sriski, telisik indonesia
Senin, 11 Agustus 2025
0 dilihat
Seorang guru, Sujono dengan semangat pegabdiannya memberikan ilmu kepada siswa yang berkebutuhan khusus di SLB Kusuma Bangsa. Foto: Gede Suyana Sriski/Telisik.
" Menjalani profesi sebagai guru bagi anak-anak berkebutuhan khusus tak semudah menghadapi siswa normal pada umumnya "

KENDARI, TELISIK.ID - Menjalani profesi sebagai guru bagi anak-anak berkebutuhan khusus tak semudah menghadapi siswa normal pada umumnya. Mereka yang seharian bergelut dengan siswa difabel mesti menyiapkan mental dan kesabaran ekstra menghadapi para siswa yang punya kemampuan terbatas dalam menyerap ilmu dari guru.
SLB Kusuma Bangsa berdiri sejak tahun 2014 beralamat di Jalan Jambu, Kelurahan Anggoeya, Kecamatan Poasia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Sekolah tersebut terletak di atas bukit dan terbilang jauh dari pemukiman warga setempat.
Meski tenaga guru di sana digaji seadanya, akan tetapi hal itu tak mengurangi semangat mereka untuk membagikan ilmu dan keterampilan bermanfaat bagi anak-anak difabel. Biasanya guru-guru di sekolah tersebut memperoleh gaji yang diberikan oleh pihak sekolah tiap bulannya sebesar Rp 500 ribu.
Kepala Yayasan Sekolah Luar Biasa (SLB) Kusuma Bangsa, Yafsin Yaddi mengatakan, guru yang mengajar pada sekolah merupakan seorang guru yang berkomitmen untuk mengabdi.
"Rata-rata guru yang mengajar di sini itu sudah mempunyai kerjaan lain yang gajinya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Mereka di sini serius untuk mengabdi dan tidak terlalu memikirkan soal gaji," ungkap Yafsin Yaddi, Senin (11/8/2025).
Baca Juga: Tiga Madrasah YPI Kendari Bekali Siswa Kecerdasan Intelektual, Emosional dan Spiritual Berbasis Al-Qur'an
Salah seorang tenaga pendidik yang mengajar di sekolah tersebut, Ana mengatakan, mengajar siswa dengan kondisi autisme menjadi tantangan terberat yang ia dihadapi kala bertugas sebagai guru di SLB Kusuma Bangsa.
"Suka dukanya itu adalah mengatasi anak-anak autisme yang super aktif, susah diatasi dan anak-anak yang sulit menerima pelajaran. Cara penanganan dan pendekatan yang kami lakukan juga harus tepat agar siswa autis bisa tetap ceria dan semangat saat mengikuti kegiatan belajar mengajar," ungkap Ana.
Senada dengan sebelumnya, Sujono yang merupakan guru di sekolah tersebut juga mengatakan, siswa dengan kondisi autisme cenderung sulit diatur dan susah menerima pelajaran. Maka dari pada itu, siswa dengan kondisi autis butuh penanganan ekstra.
"Biasanya anak-anak SLB yang paling susah diajari itu adalah siswa yang autis, kalau diajar banyak goyang-goyangnya, sering lari-lari ketika diajar dan kalau dia lari kita baku kejar-kejar," ujar Sujono.
Saat ini, SLB Kusuma Bangsa merupakan sekolah swasta yang memiliki tujuh tenaga guru yang mendidik sekitar 20 anak-anak berkebutuhan khusus. Empat bangunan di sekolah tersebut dipakai untuk mendukung kegiatan belajar mengajar, ruang perpustakaan dan ruang guru. Satu ruangan khusus dipakai untuk kelas terapi.
Baca Juga: MTSN 2 Kendari Torehkan Prestasi Melalui Program Unggulan Berbasis Imtaq
?SLB Kusuma Bangsa terbilang cukup banyak mendapat sokongan dari pemerintah maupun perusahaan swasta, di antaranya PT Energy Indotec Consultancy yang berbasis di India. Bantuan reguler diterima dipakai untuk melengkapi fasilitas gedung sekolah alat terapi hingga pakaian seragam sekolah agar para siswa antusias mengikuti proses belajar mengajar di kelas.
Meski memiliki fasilitas yang cukup memadai, guru maupun siswa terkendala akses jalan yang menanjak dan berbatu-batu. Kondisi ini sangat mengganggu keseharian guru dan siswa yang berjalan kaki maupun berkendara menuju sekolah terlebih bagi siswa dengan kondisi cacat.
"Harapan saya sih untuk pemerintah agar lebih diperhatikan lagi kami yang sekolah swasta ini, baik itu akses jalannya, gedung sekolahnya dan juga para siswanya agar diberikan mereka ruang ataupun lapangan kerjaan untuk siswa SLB yang telah lulus dari sekolah ini," tutup Yafsin Yaddi. (A)
Penulis: Gede Suyana Sriski
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS