Seorang Warga Ngamuk, Protes Pasar Murah Minyak Goreng di Kendari

Muhammad Ilwanto, telisik indonesia
Selasa, 15 Maret 2022
0 dilihat
Seorang Warga Ngamuk, Protes Pasar Murah Minyak Goreng di Kendari
Salah seorang warga yang mengamuk karena adanya pasar murah. Foto : Muhammad Ilwanto/Telisik

" Seorang warga Kendari mengamuk dan memperotes pengadaan pasar murah yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sultra "

KENDARI, TELISIK.ID - Salah seorang warga Kendari mengamuk dan memperotes pengadaan pasar murah yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sultra. Menduga ada yang salah dari aksi pasar murah minyak goreng tersebut.

"Hentikan kegiatan pasar murah, ini sudah tidak beres, ada permainan ini. Seharusnya para distributor itu menyalurkan lansung ke pedagang, bukan malah ke Disperindag lalu diadakan pasar murah kayak begini," ungkapnya di kantor Disperindag Sultra, Senin (15/3/2022).

Ia menyebut, itu merupakan permainan, disebabkan langkanya minyak goreng karena ulah distributor yang menahan pasokan.

"Kalau memang betul-betul Pemprov ingin masyarakat mendapatkan minyak goreng secara cukup. Seharusnya pemerintah dalam hal ini Disperindag, panggil atau pancing para distributor, kenapa minyak ini menjadi langka, bukan mengadakan pasar murah seperti ini," jelasnya.

Ia menduga sudah ada permainan dari para distributor. Minyak menjadi langkah karena pihak-pihak penyalur diduga menahan peredarannya, sehingga terjadilah kelangkaan.

Baca Juga: Berdesak-desakan saat Antre Minyak Goreng, Ibu Ini Jatuh Pingsan

"Seharusnya pihak-pihak distributor ini harus diperiksa baik-baik, kenapa ini bisa langka. Kasian masyarakat, harus susah mencari minyak, dan rela mengantri untuk bisa mendapatkan yang sesuai dengan harga normal," cetusnya.

Bahkan dirinya mengaku, sudah melakukan survei ke beberapa pasar dan mini market. Namun tidak ada minyak goreng.

"Bahkan para distributor ini, ketika kita tanya kenapa minyak tidak distribusikan ke pedagang, mereka hanya menjawab itu sudah menjadi kebijakan pimpinan. Inikan sudah aneh, berarti ada yang janggal dengan ini," katanya dengan nada keras.

Menanggapi aksi tersebut, Kabid PDN Disperindag Sultra, La Ode Fitra mengatakannya, adanya pasar murah, karena di pasaran minyak goreng sangat langka dan kalau ada, itu pun dengan harga mahal.

Baca Juga: Pengantre Membludak, Disperindag Tambah 600 Kupon Minyak Goreng

"Karena minyak mahal bahkan mencapai Rp 50 ribu sampai Rp 60 ribu per liter, jadi kita adakan pasar murah dengan menyediakan minyak sesuai harga normal. Dan ini sudah menjadi kebijakan pemerintah, bahwa yang boleh mengadakan pasar murah adalah pihak kepolisian dan Disperindag," jelasnya.

Terkait kenapa Disperindag tidak membiarkan para distributor menyalurkan langsung ke pedagang, kata dia, itu sudah dilakukan beberapa bulan lalu dan yang terjadi malah makin langkah.

"Sudah kita coba, hanya saja tiba di para pedagang, minyak itu menghilang atau tidak ada, entah itu ditimbun atau dijual ke yang lain, kita tidak tau. Olehnya itu, kita ajak distributor untuk mengadakan pasar murah, dengan menjual sesuai dengan harga normal. Sehingga masyarakat bisa mendapatkan sesuai dengan harga pasar," pungkasnya. (B)

Reporter: Muhammad Ilwanto

Editor: Kardin

Baca Juga