Sering Dianiaya Hingga Babak Belur, Ibu Muda Polisikan Suaminya

Thamrin Dalby, telisik indonesia
Selasa, 28 Juli 2020
0 dilihat
Sering Dianiaya Hingga Babak Belur, Ibu Muda Polisikan Suaminya
RK memberikan keterangan kepada polisi. Foto: Thamrin Dalby/Telisik

" Saya sering dipukul hingga babak belur dan mandi darah, bahkan paha saya pernah ditikam pakai pisau. Dan kalau saya sudah berdarah, suami saya memaksa saya untuk berhubungan badan. Selain itu dia juga sering membawa perempuan lain di kamar tidur kami, tapi saya tidak bisa berbuat apa-apa. Kedua orangtuanya juga membiarkan saja perilaku anaknya. "

KENDARI, TELISIK.ID - Tak tahan sering dianiaya oleh suaminya hingga babak belur dan berdarah-darah, seorang ibu muda, RK (20), melarikan diri dari rumahnya. Dia berhasil meloloskan diri saat disekap oleh suaminya yang pecemburu.

Korban berhasil lolos dan lari dari rumahnya, dan diselamatkan oleh aparat Polda Sultra yang kebutulan sedang melintas.

Kejadian berawal ketika orangtua RK, YS, warga Kelurahan Sanua, Kecamatan Kendari Barat, mendatangi Polsek Poasia untuk meminta bantuan, agar anaknya RK yang telah memiliki dua orang anak, dijemput di Jalan Haluoleo, Kecamatan Poasia, Kendari, karena telah dianiaya serta disekap oleh suaminya sendiri, JML.

Dengan dipimpin langsung Aiptu Jasmin, usai menerima laporan itu, langsung mendatangi rumah tersangka JML di Jalan Haluoleo, yang ternyata merupakan rumah orangtua JML. Kedua orangtua tersangka yang selalu membela anaknya yang pengangguran dan residivis, mengaku bahwa korban RK sudah pergi sejak tadi. Namun saat hendak meninggalkan TKP, seorang anggota Polda menyampaikan bahwa korban telah ditemukan di pinggir jalan sambil menangis. Kedua orang tua tersangkapun terdiam, tak lagi mampu membela anaknya, JML.

Baca juga: Begini Kronologis Pengacara yang Digerebek Bersama Istri Orang di Hotel

Di hadapan polisi, korban RK mengaku, sejak menikah hingga punya dua anak, dirinya sering dipukuli oleh suaminya.

"Saya sering dipukul hingga babak belur dan mandi darah, bahkan paha saya pernah ditikam pakai pisau. Dan kalau saya sudah berdarah, suami saya memaksa saya untuk berhubungan badan. Selain itu dia juga sering membawa perempuan lain di kamar tidur kami, tapi saya tidak bisa berbuat apa-apa. Kedua orangtuanya juga membiarkan saja perilaku anaknya," ungkap RK.

Dia menambahkan, saat dia berhasil melarikan diri bersama anaknya, dia baru saja dianiaya oleh suaminya, dan disekap di dalam kamar bersama anaknya. Untung saja ia berhasil diselamatkan oleh aparat Polda yang kebetulan melintas tak jauh dari rumah tersangka.

RK memutuskan mempolisikan suaminya setelah semua penganiayaan yang diterimanya selama ini. Korban kemudian diantar ke Rumah Sakit Bayangkara untuk dilakukan visum. Dan saat ini pihak Polsek Poasia masih melakukan pengejaran tersangka JML, yang melarikan diri saat petugas tiba di rumahnya.

Reporter: Thamrin Dalby

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga