Sering Sakit Kepala Sebelah? Ini 6 Cara Mengatasinya
Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Rabu, 25 Mei 2022
0 dilihat
Meski umumnya dapat sembuh dengan sendirinya, ada pula sakit kepala sebelah yang sifatnya menetap dan sulit hilang, bahkan sampai menghambat aktivitas sepanjang hari. Foto: Repro hellosehat.com
" Sakit kepala sebelah, adalah jenis sakit kepala yang ditandai dengan rasa nyeri yang tiba-tiba muncul di belakang mata atau area sekitar mata, namun hanya di salah satu sisi kepala "
KENDARI, TELISIK.ID - Salah satu penyakit yang sering dialami seseorang, khususnya di bagian kepala adalah sakit kepada sebelah.
Sesuai namanya, sakit kepala sebelah terjadi di salah satu sisi kepala, baik bagian kiri atau kanan kepala saja. Kondisi ini dapat dialami siapa pun, mulai dari remaja hingga orang dewasa.
Dikutip dari hellosehat.com, sakit kepala sebelah, alias cluster headache, adalah jenis sakit kepala yang ditandai dengan rasa nyeri yang tiba-tiba muncul di belakang mata atau area sekitar mata, namun hanya di salah satu sisi kepala. Rasa nyeri bisa bertahan setidaknya 15 menit hingga tiga jam.
Ada beragam cara mengatasi sakit kepala sebelah yang perlu Anda ketahui. Meski umumnya dapat sembuh dengan sendirinya, ada pula sakit kepala sebelah yang sifatnya menetap dan sulit hilang, bahkan sampai menghambat aktivitas sepanjang hari.
Melansir alodokter.com, ada beberapa cara mengatasi sakit kepala sebelah yang dapat dengan mudah Anda lakukan, yaitu:
1. Konsumsi air dalam jumlah cukup
Cara mengatasi sakit kepala sebelah yang pertama adalah mencukupi asupan cairan tubuh dengan minum air. Kekurangan cairan tubuh dapat meningkatkan risiko terjadinya dehidrasi dan memperburuk gejala sakit kepala sebelah.
Oleh karena itu, pastikan Anda minum air putih setidaknya 8 gelas atau 2 liter setiap harinya.
2. Lepaskan tekanan yang ada di kepala
Cara lain untuk meredakan sakit kepala sebelah adalah dengan mengurangi tekanan di kepala. Tekanan yang dimaksud seperti mengikat rambut terlalu kencang atau menggunakan bandana terlalu ketat. Hal ini bisa membuat kepala menjadi tegang dan memicu rasa sakit di kepala.
Jika Anda mulai merasakan sakit kepala sebelah saat menggunakan ikat rambut atau bandana, segera lepaskan untuk mengurangi tekanan.
3. Penuhi waktu tidur dan istirahat
Stres diketahui sebagai salah satu pemicu munculnya sakit kepala sebelah. Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk selalu mengendalikan stres.
Tidur yang cukup atau beristirahat sejenak mampu menurunkan kadar stres sehingga rasa sakit kepala sebelah pun bisa berkurang.
4. Konsumsi kafein secukupnya
Konsumsi minuman yang mengandung kafein, seperti kopi atau teh, diketahui dapat meredakan sakit kepala sebelah. Hal ini karena karena kafein dapat mengendurkan pembuluh darah, melancarkan sirkulasi darah ke otak, dan meredakan rasa sakit yang muncul.
Namun, konsumsi kafein yang berlebihan atau lebih dari 6 gelas per hari justru bisa memicu dan memperburuk sakit kepala sebelah, sebab kafein dapat menguras cairan tubuh dan menimbulkan dehidrasi serta membuat sulit tidur.
Baca Juga: Mengenal Susu Kecoa yang Disebut Tiga Kali Lebih Bergizi dari Susu Sapi
Oleh karena itu, bila sakit kepala sebelah muncul, konsumsi air putih yang cukup lebih dianjurkan daripada minuman berkafein guna mencegah efek samping yang bisa memperburuk sakit kepala sebelah.
5. Gunakan minyak esensial
Menghirup aroma minyak esensial juga dipercaya dapat meredakan sakit kepala sebelah. Efek yang ditimbulkan dari tiap jenis minyak esensial pun berbeda-beda. Minyak esensial lavender memiliki efek penenang, sedangkan minyak esensial peppermint diketahui dapat meredakan sakit kepala sebelah akibat stres.
6. Konsumsi jahe
Selain memanfaatkan minyak esensial, mengonsumsi jahe juga bisa menjadi alternatif pereda sakit kepala sebelah, karena jahe mengandung gingerol dan shagol, yang mampu mengurangi peradangan dan rasa sakit.
Baca Juga: Efek Terlalu Sering Keramas Dapat Rusak Kesehatan Rambut
Selain berbagai cara mengatasi sakit kepala sebelah yang telah dijelaskan di atas, Anda juga bisa mengonsumsi obat pereda sakit kepala yang dijual bebas di apotek, seperti paracetamol atau ibuprofen. (C)
Penulis: Fitrah Nugraha
Editor: Haerani Hambali