Simak Niat dan Cara Pengamalan Puasa Arafah

Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Jumat, 14 Juni 2024
0 dilihat
Simak Niat dan Cara Pengamalan Puasa Arafah
Secara umum, tata cara pelaksanaan puasa Arafah mirip dengan puasa sunnah lainnya. Foto: JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

" Memasuki sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, sangat disarankan untuk melakukan berbagai amal soleh yang disunnahkan, salah satunya puasa sunnah Arafah "

KENDARI, TELISIK.ID - Memasuki sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, sangat disarankan untuk melakukan berbagai amal soleh yang disunnahkan, salah satunya puasa sunnah Arafah.

Keutamaan puasa Arafah, dikutip dari muhammadiyah.or.id, ditegaskan dalam beberapa hadis Nabi Muhammad SAW. Salah satu di antaranya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Qatadah. Dalam hadis tersebut, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa puasa pada hari Arafah dapat menghapus dosa-dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.

Seperti yang tercatat dalam hadis, "Dari Abu Qatadah, Rasulullah SAW ditanya tentang puasa hari Arafah, lalu beliau menjawab: 'Puasa hari Arafah menghapus dosa-dosa satu tahun lalu dan satu tahun yang akan datang...'" (HR jamaah ahli hadis kecuali al-Bukhari dan at-Tirmidzi).

Namun demikian, perlu dipahami bahwa penghapusan dosa yang dimaksud dalam konteks ini adalah dosa-dosa kecil. Dosa-dosa besar seperti syirik, zina, meninggalkan salat, dan sebagainya, memerlukan pertaubatan yang sungguh-sungguh.

Baca Juga: Ini Keutamaan Puasa Sunnah Tarwiyah dan Arafah di Bulan Dzulhijjah

Melansir baznas.go.id, berikut cara pengamalan puasa Arafah yang benar:

- Niat Puasa Arafah

Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta ala

Artinya: "Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta ala."

Sudah seharusnya saat melaksanakan ibadah apapun termasuk puasa, hendaklah berniat di dalam hati bahkan bila perlu berniat dengan dilafalkan untuk mendorong niat yang sungguh-sungguh di dalam hati. 

Pelaksanaan niat puasa sunnah tidak perlu dilakukan sebelum pelaksanaan puasanya, artinya bahwa diperbolehkan untuk berniat di tengah-tengah hari. Asalkan orang tersebut belum makan dari waktu sahur hingga berbuka puasa. 

 - Sahur

Selanjutnya, pelaksanaan sahur dalam puasa apapun hukumnya adalah sunnah muakkad atau sunnah yang dianjurkan. Artinya boleh dilakukan atau tidak, tapi jika dilaksanakan mendapatkan keberkahan di dalamnya. 

Salah satu manfaat sahur adalah membuat seseorang yang berpuasa lebih fit menjalani hari-harinya. Bahkan, orang yang melaksanakan sahur pun bisa mendapatkan pahala di dalamnya. 

 - Menahan Nafsu, Makan, dan Minum

Berpuasa bukan hanya untuk menahan makan dan minum, tetapi juga menahan hawa nafsu. Hawa nafsu itu beragam, bisa dalam bentuk marah-marah, sedih berlebihan, hingga perbuatan-perbuatan buruk yang dikerjakan. 

Baca Juga: Besarnya Keutamaan Para Pencari Nafkah Keluarga

Mengapa harus menahan hawa nafsu? Ini karena sejatinya puasa adalah ibadah untuk menghindarkan seseorang dari perbuatan yang tidak baik, yang tujuannya untuk melatih seseorang melakukan perbuatan amal shalih. 

 - Berbuka Puasa

Jika mengakhirkan sahur dianjurkan, maka menyegerakan berbuka puasa adalah yang dianjurkan. Anjuran ini tentunya ada hikmahnya, yaitu bisa menjadi kenikmatan bagi orang yang telah menahan lapar dan dahaga. 

Itulah beberapa hal yang perlu dipahami saat berpuasa Arafah yang benar. Secara umum, tata cara pelaksanaannya mirip dengan puasa sunnah lainnya. Semoga informasi ini bermanfaat. (C)

Penulis: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga