Ini 6 Golongan Manusia yang Masuk Neraka Tanpa Hisab
Haerani Hambali, telisik indonesia
Sabtu, 05 Februari 2022
0 dilihat
Pedagang yang curang, misalnya mengurangi timbangan, adalah salah satu golongan orang yang masuk neraka tanpa hisab. Foto: Repro planet.merdeka.com
" Golongan ini dikatakan masuk neraka tanpa hisab karena saking cepatnya "
KENDARI, TELISIK.ID - Di hari kiamat kelak, semua manusia akan melalui hisab, yaitu perhitungan amal atas dosa dan pahala yang telah dikerjakannya ketika di dunia.
Terdapat 6 golongan manusia yang akan dimasukkan ke dalam neraka tanpa hisab disebabkan dosa besar dan kemungkaran yang mereka lakukan ketika di dunia.
Menurut Imam al-Ghazali dalam kitab Minhaj al-Abidin, tertulis bahwa ada enam kelompok manusia yang pasti masuk neraka.
Karena kelakuan mereka, semua amal ibadah yang mereka lakukan di dunia akan hilang dan mereka akan langsung dibawa ke neraka.
Mengutip Islampos.com, ada 6 golongan manusia yang akan masuk neraka tanpa hisab, sebagaimana hadis Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a.
Enam golongan itu adalah:
1. Penguasa yang zalim
Pemimpin yang telah dipilih oleh rakyat dan diberikan amanah untuk memimpin, sekiranya ia melakukan kezaliman kepada rakyat dan tidak berlaku adil, tidak akan dapat mencium keharuman surga dan dimasukkan ke dalam neraka sebelum hisab (perhitungan amal).
Ma’qil Ibnu Yasar r.a berkata
“Saya mendengar Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Tidak ada seorang hamba yang Allah serahkan kepadanya untuk memimpin segolongan rakyat lalu ia tidak memelihara rakyatnya itu dengan menuntut dan memimpin mereka kepada kemaslahatan dunia dan akhirat melainkan tiadalah ia mencium bau syurga.” (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim).
2. Orang yang fanatik pada golongannya
Kelompok manusia yang pasti masuk neraka berikutnya adalah orang-orang yang terlalu fanatik terhadap golongannya.
Mereka akan melakukan apapun demi golongannya, sehingga menduakan Allah Ta’ala. Ketika umat Islam dizalimi, mereka tidak akan bertindak kecuali jika golongan mereka terganggu.
Islam melarang umatnya mengutamakan kemegahan atau ta’ashsub kepada sesuatu kaum/bangsa dan sifat seperti ini disebut memperjuangkan ashabiyah.
“Seorang lelaki (ayah perempuan yang meriwayatkan hadis) bertanya: ‘Wahai Rasulullah, adakah dianggap ashabiyah pula orang yang sayang kepada kaum bangsanya?’ Jawab baginda Shallallahu alaihi wasallam: ‘Tidak, tetapi ashabiyah ialah apabila seorang itu menolong bangsanya kepada kezaliman”. (Hadis Riwayat Abu Daud, Ibn Majah dan sebagainya).
3. Pemimpin yang sombong
Sifat sombong adalah salah satu sifat yang sangat dimurkai Allah SWT. Karena sebenarnya tidak ada yang bisa disombongkan oleh manusia. Meskipun memilih kekuasaan dan kekayaan yang berlimpah, itu semua adalah milik Allah SWT. Bila Allah berkehendak, maka semua yang dimiliki tersebut bisa hilang dalam waktu singkat.
Dari Abdullah bin Mas’ud dari Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat sebesar biji sawi kesombongan.”
Salah seorang berkata, “Sesungguhnya ada orang yang menyukai baju dan sandal yang bagus.”
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan mencintai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.” (Hadis Riwayat Muslim).
4. Pedagang yang curang
Salah satu cara mencari rezeki yang dianjurkan oleh Allah SWT adalah dengan cara perniagaan. Ini merupakan kegiatan ekonomi jual beli yang dianjurkan untuk dilakukan oleh umat Islam. Ini karena aktivitas perniagaan menjanjikan hasil laba yang berlipat ganda jika berusaha dengan bersungguh-sungguh.
Namun, jika perniagaan ini dilakukan dengan penipuan misalnya menaikkan harga barang berlebihan, mengubah ukuran timbangan atapun menimbun barang adalah sesuatu yang dilarang. Seperti contohnya, pedagang buah yang menempatkan buah baru di atas, sedangkan di bawahnya terdapat buah jelek yang busuk.
5. Golongan awam yang bodoh
Islam adalah agama yang sangat memuliakan ilmu pengetahuan. Terlebih lagi jika ilmu yang dipelajari tersebut diamalkan dan disebarkan untuk dimanfaatkan oleh orang lain.
Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda, ”Barangsiapa menuntut ilmu berarti menuntut jalan ke syurga”. (Hadis Riwayat Muslim).
6. Ulama yang dengki
Baca Juga: Bacaan dan Zikir yang Dianjurkan Diamalkan di Hari Jumat
Hasad atau dengki diartikan sebagai sifat seseorang yang tidak suka jika melihat orang lain mendapatkan kenikmatan dari Allah SWT. Bahkan, orang ini ingin kenikmatan tersebut hilang dari orang lain. Sifat ini adalah sifat yang dimiliki oleh Iblis karena ia merasa iri hati kepada Nabi Adam as serta anak cucunya.
Dari Abu Yazid Usamah bin Zaid bin Haritsah r.a yang berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: ‘Seseorang didatangkan pada hari kamat, lalu dilempar ke neraka. Maka keluarlah isi perutnya.
Dengan isi perut yang keluar itu ia berputar-putar seperti himar yang mengitari porosnya. Para penghuni neraka berkumpul di dekatnya, seraya mengatakan, ‘Wahai si Fulan! Apa yang terjadi padamu? Bukankah (dulu) kamu memerintah kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar?’ Ia menjawab, ‘Ya, memang dulu aku memerintahkannya kepada yang makruf, namun aku tidak melaksanakannya. Dan mencegah dari yang mungkar, namun aku melanggarnya (hadis riwayat Muttaqin Alaih).
Sementara itu, dikutip dari Portaljember.pikiran-rakyat.com,
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa golongan ini dikatakan masuk neraka tanpa hisab karena saking cepatnya.
Golongan orang yang masuk neraka dengan sangat cepat ini bukan pada neraka biasa tapi neraka jahannam.
Hal ini dikarenakan jika masuk neraka biasa, maka sebelumnya masih dihisab.
"Dan Kami perlihatkan (neraka) Jahannam dengan jelas pada hari itu kepada orang kafir," (Q.S Al-Kahf: 100).
Saat proses hisab, ada orang yang melewati shirathal mustaqim secepat kilat, ada yang menerima kitab dari kanan, ada yang dari kiri.
Tapi, ada golongan orang yang langsung diperlihatkan padanya neraka jahannam. Jadi, tanpa melalui proses hisab mereka sudah mengetahui di mana tempatnya berada.
Lantas, siapa yang dimaksud dalam golongan tersebut? Ada pada kelanjutan di ayat berikutnya.
Baca Juga: Masya Allah, Ini Kesaksian Aisyah Tentang Salat Malam Rasulullah
"(yaitu) orang yang mata (hati)nya dalam keadaan tertutup (tidak mampu) dari memperhatikan tanda-tanda (kebesaran)-Ku, dan mereka tidak sanggup mendengar." (Q.S Al-Kahf: 101).
Ternyata, kafir dimaksud pada ayat pertama tadi bukan hanya orang yang tidak beriman saja.
Namun, ada juga orang islam yang mata dan telinganya sulit menerima petunjuk dari Allah.
Contohnya ada orang yang mengaku islam, tapi malah marah ketika mendengar adzan.
Hal ini tentu sangat aneh mengingat ia biasa saja ketika mendengar panggilan manusia, namun marah mendengar panggilan Allah.
Orang semacam ini jika tidak bertaubat hingga hari kematiannya, maka bisa masuk neraka jahannam tanpa hisab. (C)
Reporter: Haerani Hambali