Siswi SD di Muna Tewas Tenggelam di Kolam

Sunaryo, telisik indonesia
Sabtu, 09 Januari 2021
0 dilihat
Siswi SD di Muna Tewas Tenggelam di Kolam
Kolam tempat tenggelamnya korban. Foto: Sunaryo/Telisik

" Korban sempat diberikan pertolongan pertama dengan mengguncang tubuhnya untuk mengeluarkan air. Akan tetapi korban tetap tidak bergerak. "

MUNA, TELISIK.ID - Hestianingsih (10), siswi Sekolah Dasar (SD) 10 Kabangka, Kabupaten Muna, Jumat (8/1/2021), sekira pukul 15.00 Wita ditemukan sudah tidak bernyawa, akibat tenggelam di sebuah kolam yang dalamnya sekitar 2 meter, di Desa Kabangka.

Faril, adik korban menerangkan, saat itu mereka sedang bermain bersama dua temannya di sekitar lubang galian. Tiba-tiba korban tergelincir dan langsung tercebur ke dalam air. Mereka berusaha mencari korban. Namun tidak ditemukan.

"Saya langsung memberi tahu warga, bahwa kakakku jatuh di dalam kolam," cerita Faril.

La Maladi GP yang saat itu berada di sekitar lokasi bersama dua orang warga lainnya, mengetahui kejadian itu langsung masuk ke dalam kolam untuk melakukan pencarian terhadap korban. Butuh waktu 10 menit untuk menemukam korban.

"Korban kita temukan dengan posisi telungkup di dasar kolam dengan keadaan tidak bergerak," kata Maladi.

Korban sempat diberikan pertolongan pertama dengan mengguncang tubuhnya untuk mengeluarkan air. Akan tetapi korban tetap tidak bergerak.

Kemudian, korban dibawa ke Puskesmas Wakobalu untuk dilakukan penanganan medis.

"Saat di puskesmas, nyawa korban tidak dapat tertolong dan dinyatakan meninggal dunia," kata Kapolres Muna, AKBP Debby Asri Nugroho melalui Kapolsek Kabangka, IPDA Soti.

Baca juga: Warga Dua Kelurahan Dibubarkan Aparat Saat Pesta Miras

Sementara itu, Jauhar Maknun, tokoh pemuda Desa Kabangka menerangkan, lokasi tempat tenggelamnya korban merupakan kegiatan untuk menampung air hujan yang menggunakan anggaran Dana Desa (DD) yang baru selesai dikerjakan sekitar empat hari lalu.

Sebelumnya, warga sempat melarang proyek itu dikerjakan. Karena lokasinya berada sangat dekat dengan rumah warga. Kemudian, tidak ada pembatas di sekitar kolam.

"Sempat tiga kali dibahas, saya yang menolak. Tetapi, saya kalah dalam voting," ujarnya. (A)

Reporter: Sunaryo

Editor: Haerani Hambali

TAG:
Baca Juga