SMA Negeri 2 Kendari Juara Inovasi Kimia Lotion Organik Antinyamuk dari Limbah Alami
Erni Yanti, telisik indonesia
Senin, 28 April 2025
0 dilihat
Pelajar SMAN 2 Kendari yang menjuarai lomba inovasi kimia, Sakir Mukti (tengah), Suci Ramadhani (kiri), dan Aulia Haq (kanan). Foto: Erni Yanti/Telisik
" Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh siswa-siswi SMA Negeri 2 Kendari, dalam lomba inovasi kimia tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara yang diselenggarakan oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari "

KENDARI, TELISIK.ID - Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh siswa-siswi SMA Negeri 2 Kendari, dalam lomba inovasi kimia tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara yang diselenggarakan oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari.
Tim dari SMA 2 Kendari terdiri dari Sakir Mukti, Suci Ramadhani, Aulia Haq. Mereka berhasil meraih juara pertama dengan produk inovatif lotion organik antinyamuk berbahan dasar limbah alami.
Lomba ini merupakan ajang tahunan yang mempertemukan para inovator muda dari berbagai SMA dan Madrasah Aliyah di seluruh Sulawesi Tenggara, yang diumumkan pada 25 April 2025.
Kompetisi tersebut diikuti oleh puluhan tim dari berbagai sekolah unggulan. Kompetisi ini membuka ruang kreativitas dan pengembangan ide ilmiah khususnya dalam bidang kimia terapan.
Produk yang diusung oleh tim SMA Negeri 2 Kendari diberi nama Lostrick, akronim dari Lotion Organik Sirsak dan Kulit Pisang Penangkal Nyamuk.
Baca Juga: PT GKP Kontribusi PNBP Rp 116 Miliar ke Negara
Produk ini hadir sebagai solusi ramah lingkungan terhadap tingginya angka gigitan nyamuk penyebab demam berdarah, khususnya di musim penghujan yang sering kali menimbulkan genangan air dan memperparah siklus penyebaran nyamuk demam berdarah.
“Awalnya ide ini muncul karena kami melihat banyak limbah rumah tangga yang dibuang begitu saja. Daun sirsak dan kulit pisang itu ternyata punya senyawa yang dibenci nyamuk. Dari situ kami coba buat produk yang bisa dimanfaatkan langsung,” ungkap Sakir Mukti, Senin (28/4/2025).
Produk ini dibuat dari kombinasi ekstrak daun sirsak, kulit pisang kepok, aloe vera, dan minyak zaitun. Semua bahan diolah melalui proses homogenisasi di laboratorium sekolah.
“Kami dibimbing langsung oleh guru dan juga kakak kelas yang sebelumnya pernah juara. Bahkan kami melakukan tiga kali percobaan untuk mendapatkan komposisi yang tepat,” tambahnya.
Persiapan mereka dimulai sejak beberapa bulan lalu untuk pengembangan produk, namun persiapan khusus untuk presentasi hanya dilakukan dalam waktu empat hari menjelang perlombaan.
Meski singkat, mereka menjalani latihan intensif, dari pagi hingga malam, termasuk merancang cara penyampaian yang menarik dan menyusun slogan kreatif, Pejamkan mata, bayangkan Lostric.
Tak hanya mengandalkan produk, tim SMAN 2 Kendari juga unggul dalam penyampaian presentasi. Mereka tampil percaya diri saat menjelaskan proses ilmiah, latar belakang inovasi, hingga uji coba efektivitas produk.
Juri yang terdiri dari dosen-dosen kimia FMIPA UHO mengapresiasi orisinalitas ide, kemampuan komunikasi, dan landasan ilmiah yang kuat.
“Kami banyak membaca jurnal, minimal lima tahun terakhir, agar inovasi kami benar-benar baru dan relevan,” ungkapnya
Aulia Haq menambahkan bahwa mereka menargetkan membawa produk ini bisa dibawa sampai skala nasional, bahkan internasional, serta menjajaki kemungkinan komersialisasi produk.
“Harapan kami semoga bisa dikembangkan lebih lanjut, mungkin bisa dipasarkan secara luas. Kalau bisa, produk ini mendunia,” harap Aulia.
Sementara itu guru pembimbing mereka, Vina, menyatakan bahwa keberhasilan ini adalah buah dari kerja keras dan kemauan belajar tinggi para siswa.
“Saya sudah menduga mereka akan menang. Produk mereka memang sederhana, tapi kuat secara konsep, struktur, dan hasil. Mereka anak-anak yang enak dibimbing, terbuka terhadap diskusi, dan mau belajar,” ujarnya.
Baca Juga: Lakukan Aksi Jilid II, Garda Anoa Sultra Desak Kajati Sultra Mundur Dari Jabatan
Seluruh bahan yang digunakan dalam pembuatan Lostrick diperoleh dari limbah organik dan tidak membutuhkan dana. Yang digunakan pun didapat dari bahan alami, dan semua alat tersedia di laboratorium sekolah. Hal ini memperkuat nilai keberlanjutan dan ramah lingkungan dari produk yang mereka hasilkan.
Vina juga berharap pemerintah daerah, khususnya Pemprov Sulawesi Tenggara, bisa lebih mendukung anak-anak berprestasi dalam pengembangan inovasi lokal.
“Kalau bisa pemerintah bantu mereka. Ini bukan sekadar tugas sekolah, ini potensi besar. Kalau ada modal, produk ini bisa diproduksi massal,” tegasnya.
Ajang Color of Chemistry tahun ini menjadi saksi kebangkitan semangat inovasi di kalangan pelajar.
Melalui produk Lostrick, SMA Negeri 2 Kendari telah membuktikan bahwa dengan kreativitas, kerja keras, dan bimbingan yang tepat, anak muda mampu menciptakan solusi nyata dari masalah sehari-hari. Lebih dari sekadar menang, mereka membawa pesan: inovasi bisa dimulai dari hal sederhana, dan perubahan bisa datang dari ruang kelas. (A)
Penulis: Erni Yanti
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS