SMAN 4 Sampolawa Terancam Roboh Akibat Abrasi Laut
Deni Djohan, telisik indonesia
Kamis, 24 Februari 2022
0 dilihat
Kondisi tebing yang ambruk dihantam ombak Foto: Dok BPBD Busel
" Pihak BPBD Sultra bersama dinas pendidikan dan anggota DPRD Sultra, bakal meninjau kondisi sekolah "
BUTON SELATAN, TELISIK.ID - Tak hanya talud, jalan dan dermaga, gelombang tinggi disertai angin kencang juga meluluh lantahkan tebing di SMAN 4 Sampolawa, Buton Selatan (Busel) berdiri.
Akibatnya, aktifitas belajar mengajar sempat dialihkan di halaman sekolah menggunakan tenda darurat sebagai pengganti ruang belajar, lantaran longsoran abrasi kian dekat dengan bangunan sekolah.
Kepala Pelaksana BPBD Busel, Zamaluddin, melalui Sekretaris, La Ode Musrifi mengatakan, sebelumnya jarak bangunan sekolah dengan tebing sejauh 10 meter. Namun setiap musim barat tiba, ombak pasang terus mengikis dinding tebing hingga membuat abrasi.
Saat ini, jarak bangunan sekolah dan tebing tersisa dua meter saja. Jika tak diantisipasi secepatnya, maka dapat dipastikan bangunan sekolah roboh termakan longsor.
"Dua tahun terakhir ini sudah delapan meter yang dikikis abrasi. Artinya tahun ini mungkin empat meter juga dikikis. Nah, jarak longsor dengan sekolah ini tinggal dua meter, makanya harus segera mendapat penanganan itu," beber Musrifi ketika ditemui di ruang kerjanya, Rabu (23/2/2022).
Baca Juga: Abrasi Sungai Nyaris Robohkan Jalan Utama Pusat Perkantoran Busel
Berdasarkan informasi yang ia terima, pihak BPBD Sultra bersama dinas pendidikan dan anggota DPRD Sultra, bakal meninjau kondisi sekolah. Langkah itu dianggap tepat mengingat sekolah tingkat SMA merupakan kewenangan Pemprov.
"Rencananya besok, Kamis (24/2/2022), mereka datang melakukan peninjauan," tambahnya.
Baca Juga: Pemda Busel Segera Beri Bantuan Korban Cuaca Buruk
Saat ditanya soal anggaran, dirinya tak dapat memastikan mengingat anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) Buton Selatan mayoritas dialokasikan untuk belanja penanganan COVID-19.
"BTT kita ini sebesar Rp 24 miliar, hanya 80 persen dialihkan ke belanja COVID-19. Informasinya, hanya Rp 1,5 miliar dialokasikan untuk perbaikan kerusakan ini," ungkapnya.
Perlu diketahui, tinggi tebing diperkirakan lebih dari 10 meter. Sudah pasti membutuhkan biaya besar. Namun jika tak segera dibenahi, para murid maupun guru di sekolah tersebut terus terancam bila musim barat tiba. (C)
Reporter: Deni Djohan
Editor: Kardin