Sosok Serma Cristian Namo, Amuk RS TNI dan Pimpinan Gegara Anaknya Tewas Disiksa Rekan hingga Senior

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Sabtu, 09 Agustus 2025
0 dilihat
Sosok Serma Cristian Namo, Amuk RS TNI dan Pimpinan Gegara Anaknya Tewas Disiksa Rekan hingga Senior
Meninggalnya Prada Lucky memicu amarah ayahnya, Serma Cristian Namo. Foto: Repro Detik.

" Meninggalnya Prada Lucky Chepril Saputra Namo menjadi pukulan berat bagi keluarga yang tinggal di Kupang, Nusa Tenggara Timur "

KUPANG, TELISIK.ID - Meninggalnya Prada Lucky Chepril Saputra Namo menjadi pukulan berat bagi keluarga yang tinggal di Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Kepergian pemuda 23 tahun ini menyisakan duka mendalam, terutama bagi sang ayah, Sersan Mayor Cristian Namo, yang bertugas di Kodim 1627 Rote Ndao.

Prada Lucky merupakan anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere, Kabupaten Nagekeo. Ia diduga mengalami penganiayaan yang dilakukan oleh seniornya, hingga akhirnya harus mendapatkan perawatan di IGD RSUD Aeramo sejak Sabtu, 2 Agustus 2025.

Setelah empat hari berjuang dengan kondisi tubuh penuh luka, ia dinyatakan meninggal pada Rabu siang, 6 Agustus 2025.

Baca Juga: BPK Goes to School di Baubau: Pastikan Penyaluran Bansos hingga Beasiswa di Sultra Tepat Sasaran

Saat dirawat, Prada Lucky sempat menceritakan kepada dokter mengenai penganiayaan yang dialaminya. Luka lebam, sayatan, dan bekas sundutan rokok ditemukan di tubuhnya, menunjukkan tanda-tanda kekerasan yang dialami selama berada di lingkungan satuannya. Kondisi ini membuat kesehatannya terus menurun hingga akhirnya nyawanya tak tertolong.

Ayah korban, Sersan Mayor Cristian Namo, tidak bisa menahan amarahnya atas perlakuan yang menimpa anaknya.

"Nyawa beta taruhan, hukaman cuma dua buat anak saya, hukuman mati dan pecat tidak ada di bawah itu, nyawa saya taruhan tentara saya lepas," tegasnya seperti dikutip dari Tribunnews, Sabtu (9/8/2025).

Ia menuntut agar para pelaku dipecat dari TNI dan dijatuhi hukuman mati. Menurutnya, kematian anaknya adalah persoalan nyawa yang harus dibalas dengan keadilan setimpal.

"Saya tuntut pakai hak saya sebagai manusia, ingat itu baik-baik," ujarnya.

Kemarahan sang ayah membuat suasana di RS TNI memanas. Cristian Namo disebut melampiaskan amarahnya kepada pimpinan dan pihak rumah sakit, menuntut penjelasan dan langkah cepat dalam menangani kasus ini.

"Ini sudah nyawa, buka aturan bukan keadilan, nyawa anak saya, saya tentara merah putih," tambahnya.

Jenazah Prada Lucky diterbangkan ke Kupang pada Kamis, 7 Agustus 2025, untuk dilakukan autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Kupang. Proses ini diharapkan dapat mengungkap secara jelas penyebab kematian dan memperkuat bukti hukum yang ada.

Baca Juga: Wabup Kolaka Utara Minta Pj Sekda Letakkan Jabatan Rektor UMKOTA

Komandan Kompi satuan Prada Lucky, Rahmat, membenarkan kabar kematiannya, namun enggan menyebutkan penyebab pasti.

"Terkait kasus kematian almarhum ini sementara masih proses penanganan oleh Sub Denpom Ende," jelasnya.

Kapenrem 161/Wira Sakti, Mayor Inf. I Gusti Komang Surya Negara, menegaskan bahwa kasus kematian Prada Lucky masih dalam pendalaman. "Kita masih dalami," katanya singkat.

Peristiwa ini menjadi sorotan publik, terutama terkait keamanan dan perlakuan di lingkungan militer. Keluarga berharap keadilan ditegakkan tanpa pandang bulu, agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga