Stok Beras di Kolaka Utara Bulan Ini Masih Aman

Muh. Risal H, telisik indonesia
Jumat, 22 September 2023
0 dilihat
Stok Beras di Kolaka Utara Bulan Ini Masih Aman
Menurut Dinas Pertanian Sulawesi Tenggara, sedikitnya 100 hektare lahan persawahan terancam gagal panen akibat cuaca ekstrem

" Menurut Dinas Pertanian Sulawesi Tenggara, sedikitnya 100 hektare lahan persawahan terancam gagal panen akibat cuaca ekstrem "

KOLAKA UTARA, TELISIK.ID - Beras merupakan salah satu makanan pokok sehari-hari masyarakat di Kabupaten Kolaka Utara di samping sagu. Karena itu, ketersediaan kebutuhan pangan tersebut amatlah penting.

Terlebih saat ini hampir semua wilayah di Indonesia dilanda musim kemarau dan fenomena el nino yang berpotensi menyebabkan gagal panen, tidak terkecuali daerah-daerah pemasok beras ke Kolaka Utara yang berada di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan.

Informasi yang dihimpun Telisik.id, beberapa daerah penghasil beras di Sulawesi Selatan terancam gagal panen. Bahkan di Sulawesi Tenggara, menurut Dinas Pertanian Sulawesi Tenggara, sedikitnya 100 hektare lahan persawahan terancam gagal panen akibat cuaca ekstrem.

Meski demikian, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kolaka Utara, Ibnu Yasin, memastikan stok beras di Kolaka Utara hingga akhir September 2023 masih aman.

Berdasarkan pantauan instansinya di empat titik yakni Pasar Rante Angin Kecamatan Rante Angin, Pasar Sentral Lacaria Lasusua, Pasar Lapai, Kecamatan Ngapa, dan Pasar Saludongka, Kecamatan Pakue Utara. Neraca atau beras di pasaran sebesar 118 ton.

"Kebutuhan beras masyarakat Kolaka Utara setiap minggunya mencapai 303.8 ton. Sementara ketersediaan beras saat ini per tanggal 11 September 2023 sebanyak 422.00 ton. Jadi neraca atau stok pasar sebesar 118 ton," urainya, Jumat (22/9/2023).

Baca Juga: Tiga Ton Beras Disiapkan untuk Cadangan Pangan di Kolaka Utara

Selain beras, ketersediaan kebutuhan pangan yang erat kaitannya dengan penanganan inflasi masih terbilang aman. Sepertinya, kebutuhan kita untuk bawang merah sebesar 5.07 ton, ketersediaan 7.81 ton, stok 2.74 ton. Kebutuhan bawang putih 3.29 ton, tersedia 4.09 ton, stok 0.8 ton.

"Cabe besar, kebutuhan 0.92 ton, tersedia 1.60 ton, stok 0.68 ton. Kebutuhan telur ayam ras 17.39 ton, tersedia 21 ton, stok 3.61 ton. Kebutuhan gula pasir 22.57 ton, tersedia 23.58 ton, stok 1.01 ton. Sementara kebutuhan minyak goreng 17.34 ton, tersedia 21.65 ton, stok 4.31 ton," rincinya.

Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, Dinas Ketahanan Pangan, Kolaka Utara, Hermawati menuturkan, rincian kebutuhan pangan, ketersediaan, serta neracanya dihimpun dari pedagang besar (pemasok) dan pengecer di pasar tradisional di empat titik tadi.

"Jadi sudah dikalkulasi dengan baik, kalaupun ada erornya itu selisihnya tidak signifikan," jelasnya.

Hampir semua kebutuhan pangan yang masuk ke Kolaka Utara, kata dia, dipasok dari luar daerah termasuk daerah-daerah yang ada di Sulawesi Selatan untuk beras dan Sulawesi Barat untuk sayur mayur.

"Kebutuhan beras rata-rata dipasok dari daerah luar, seperti Kabupaten Konawe, Kolaka Timur, dan Bombana termasuk juga dari daerah penghasil beras di Sulawesi Selatan. Hanya saat ini, daerah Sulsel terancam gagal panen akibat cuaca ekstrim," ujarnya.

Ketergantungan pasokan beras Kolaka Utara dari daerah lain juga dikemukakan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kolaka Utara, Sidik. Menurutnya, sekitar 85 persen kebutuhan beras Kolaka Utara dipasok dari Kabupaten Konawe, Bombana, Kolaka Timur dan beberapa daerah di Sulawesi Selatan.

Sebab itu, pekerjaan rumah pemerintah daerah ke depannya, memikirkan agar produksi beras petani lokal mampu memenuhi kebutuhan beras masyarakat Kolaka Utara minimal di angka 50 persen.

"Itu bisa terpenuhi jika ada tambahan area persawahan baru. Kami amati hampir semua desa di Kolaka Utara punya potensi sawah karena mereka memiliki sungai," imbuhnya.

Baca Juga: Ardin Optimis Pj Bupati Konawe Berasal dari Rekomendasi DPRD

Diketahui, berdasarkan data lahan pangan pertanian berkelanjutan (LP2B), Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distanhorti) Kolaka Utara, luas lahan persawahan di Kolaka Utara mencapai 1.384,54 hektare yang tersebar di 10 kecamatan.

Sawah terluas terdapat di Kecamatan Pakue Tengah 328,08 hektare, Pakue Utara 268,58 hektare, Batu Putih 183,26 hektare dan Wawo mencapai 109,62 hektare.

Kemampuan produksi rata-rata 6 ton per hektare dengan durasi panen 2 sampai 5 kali per dua tahun. Meski demikian, produksi padi (gabah) hasil panen petani hanya mampu memenuhi kebutuhan beras di Kolaka Utara sekitar 15 persen, sisanya disuplai dari luar daerah.

Distanhorti tahun ini kembali mengidentifikasi 128,94 hektare sawah cadangan baru yang siap digarap untuk mendongkrak hasil produksi padi. Luas lahan berikut tambahan sawah cadangan baru yang telah diidentifikasi mencapai 1.513,48 hektare. (A)

Penulis: Muh. Risal H

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga