Sulawesi Tenggara Masuk 10 Besar PHK Terbanyak
Erni Yanti, telisik indonesia
Jumat, 20 Desember 2024
0 dilihat
Kepala Disnakertrans Provinsi Sulawesi Tenggara, Ali Haswandi. Foto: Erni Yanti/ Telisik
" Sulawesi Tenggara (Sultra) tercatat sebagai salah satu provinsi dengan angka pemutusan hubungan kerja (PHK) terbanyak di Indonesia, sebagai akibat dari penurunan produksi dan permasalahan perizinan usaha "
KENDARI, TELISIK.ID – Sulawesi Tenggara (Sultra) tercatat sebagai salah satu provinsi dengan angka pemutusan hubungan kerja (PHK) terbanyak di Indonesia, sebagai akibat dari penurunan produksi dan permasalahan perizinan usaha.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sultra, Ali Haswandi, menilai bahwa seharusnya beberapa perusahaan dapat merumahkan pekerjanya sementara tanpa perlu melakukan PHK.
Mengantisipasi dampak negatif dari PHK, yaitu meningkatnya angka pengangguran, Disnakertrans Sultra menyelenggarakan job fair yang melibatkan berbagai perusahaan dari berbagai sektor. Ali berharap job fair ini bisa meminimalisasi angka pengangguran akibat PHK.
Baca Juga: Inovasi Pelayanan Sertifikat Elektronik dan Penanganan Sengketa Pertanahan di BPN Kota Kendari
“Kami juga mendorong perusahaan yang ikut dalam job fair untuk memberikan rekomendasi kepada pekerja yang di-PHK, agar mereka bisa mendapatkan peluang kerja di perusahaan lain,” ujar Ali, di Kantor Disnakertrans Sultra, Jumat (20/12/2024).
Job fair ini melibatkan 19 perusahaan dan menawarkan lebih dari 1.100 lowongan pekerjaan. Kegiatan ini berlangsung hingga akhir tahun dan terus memfasilitasi perusahaan yang ingin membuka lowongan kerja.
Mengutip data BPJS Ketenagakerjaan, Ali menyebut hanya 146 pekerja yang mengajukan klaim jaminan kehilangan pekerjaan dari ribuan pekerja yang di-PHK.
“Ini menunjukkan bahwa banyak di antara mereka yang masih mendapatkan bantuan dari perusahaan,” kata Ali.
Namun, Ali menilai penting pelatihan bagi tenaga kerja untuk meningkatkan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Disnakertrans Sultra mendorong perusahaan-perusahaan untuk melaporkan lowongan pekerjaan yang tersedia agar dapat disesuaikan dengan pelatihan yang diberikan oleh balai vokasi.
Meski langkah-langkah positif telah diambil, Disnakertrans juga mencatat tingginya angka kecelakaan kerja di Sultra.
“Hingga Desember 2024, tercatat sekitar 446 kecelakaan kerja, baik yang terjadi di lokasi pekerjaan maupun akibat kecelakaan lalu lintas,” ungkap Ali.
Disnakertrans Sultra berharap pemerintah dan perusahaan lebih memperhatikan aspek keselamatan kerja untuk menurunkan angka kecelakaan di masa mendatang.
Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja Disnakertrans Sultra, Nawira, menjelaskan bahwa sektor yang paling diminati dalam job fair ini adalah sektor pertambangan. Namun, ia menyarankan agar pencari kerja tidak hanya fokus pada satu sektor, melainkan mencoba berbagai peluang yang ada.
“Semakin banyak tempat yang dilamar, semakin besar peluang untuk diterima,” kata Nawira.
Baca Juga: Pemprov Sultra Kerahkan Ratusan Orang Bersihkan Wilayah Rawan Banjir di Kota Kendari
Dalam job fair ini peserta juga berkesempatan untuk langsung bertemu dengan pihak HRD dari perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan. Hal ini mempermudah pencari kerja untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai persyaratan dan peluang yang ada.
Salah seorang pengunjung job fair, Elli (23), yang baru saja berhenti dari pekerjaannya di bidang keuangan, mengungkapkan bahwa ia memilih untuk mendaftar di job fair ini karena lowongan yang sesuai dengan latar belakang pengalamannya.
“Saya memilih perusahaan ini karena sesuai dengan pengalaman kerja saya sebelumnya. Semoga saya bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di sini,” harap Elli. (A)
Penulis: Erni Yanti
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS