Sulawesi Tenggara Target Swasembada Pangan Nasional

Sigit Purnomo, telisik indonesia
Sabtu, 20 Mei 2023
0 dilihat
Sulawesi Tenggara Target Swasembada Pangan Nasional
Rapat koordinasi penyusunan angka sementara dalam menargetkan Sulawesi Tenggara menjadi wilayah swasembada pangan nasional. Foto: Sigit Purnomo/Telisik

" Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara menargetkan menjadi wilayah swasembada pangan di Sulawesi Tenggara dan swasembada pangan nasional "

KENDARI, TELISIK.ID - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara melalui Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan, menargetkan menjadi wilayah swasembada pangan di Sulawesi Tenggara dan swasembada pangan nasional.

Kabag Umum Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sulawesi Tenggara, Jamaluddin mengatakan, pihaknya saat ini sedang menuju sebagai lumbung pangan nasional, karena untuk swasembada pangan sudah bisa dicapai, saat ini tinggal pengiriman ke daerah lain.

"Memang tanaman pangan pertanian dan peternakan ini bidang yang strategis, jadi kita tampilkan yang semaksimal mungkin dalam pameran ini agar masyarakat khususnya di Kolaka Timur dapat teredukasi tentang pertanian modern," jelasnya, Jumat (19/5/2023), di Kendari.

Baca Juga: 68 Persen Kendaraan di Sulawesi Tenggara Nunggak Pajak Bakal Diputihkan

Sementara itu Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara, Laode Rusdin Jaya mengatakan, saat ini pihaknya sedang menargetkan agar kebutuhan pangan di Sulawesi Tenggara selalu tercukupi dan dapat menjadi lumbung pangan nasional.

"Target tersebut untuk mendukung pertanian Indonesia agar mengadakan sendiri kebutuhan pangan bagi masyarakat," tuturnya.

Rusdin menambahkan, dalam mewujudkan target tersebut, pihaknya telah menyalurkan bantuan berupa benih, saprodi, alat pra dan pasca panen, dan alsinta.

Sementara untuk bidang peternakan, telah diberikan bantuan berupa bibit ternak, baik itu sapi, kambing, unggas, ayam, itik dan lainnya.

Rusdin mengatakan, pihaknya akan melakukan pendampingan secara penuh kepada para petani dan peternak, melalui penyuluh-penyuluh pertanian yang ada di tingkat kabupaten.

Rusdin juga menjelaskan, terdapat beberapa faktor yang perlu dikaji dan dianalisis untuk mencapai target tersebut, di antaranya upaya peningkatan produktifitas, upaya perluasan area tanah, pengamanan tanaman dari gangguan organisme pengganggu tumbuhan, dan dampak perubahan iklim.

Lanjut Rusdin, penanganan pasca panen, dukungan pembiayaan asuransi serta penyamaan persepsi terkait luas baku sawah yang menjadi pedoman bersama.

"Dan tentunya itu semua perlu mendapat dukungan dari stakeholder terkait," tambahnya.

Di Provinsi Sulawesi Tenggara, perlu meng-update data secara terus menerus karena data yang dimiliki ini setiap saat diminta oleh pimpinan sebagai bahan untuk rapat-rapat di tingkat kepala daerah.

"Hampir setiap saat kita melakukan rapat-rapat inflasi bersama Menteri Dalam Negeri terkait set box tanaman pangan ini," ujarnya.

Upaya untuk memperbaiki kualitas data dan informasi pertanian ini khususnya tanaman pangan, telah dilakukan berbagai upaya secara bersama antara pertanian dan BPS.

Baca Juga: Ketua DPD Gerindra Sulawesi Tenggara Andi Ady Aksar Ditetapkan Tersangka Kasus Penggelapan Dana Perusahaan

Untuk diketahui, pada tahun 2022, Sulawesi Tenggara telah mencapai produksi padi 494.856 ton gabah kering giling, jagung 181.295 ton pipilan kering, dan kedelai 9.681 ton biji kering berdasarkan angka ramalan atau perkiraan (aram) 2022.

Capaian produksi tersebut terus mengalami pergerakan yang fluktuatif, baik penurunan maupun kenaikan untuk beberapa komoditas andalan yang disebabkan oleh berbagai faktor, baik dari serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) maupun dampak perubahan iklim serta faktor-faktor lain yang juga perlu mendapat perhatian.

Rusdin juga mengatakan, kegiatan penyusunan angka sementara produksi tanaman pangan 2022 ini sangat penting karena penyusunan ini akan menentukan perhitungan-perhitungan di tahun berikutnya terkait produktivitas dan lain sebagainya. (B)

Penulis: Sigit Purnomo

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga