Sunnah Menjenguk Orang Sakit, Adab Serta Doanya

Haerani Hambali, telisik indonesia
Minggu, 07 November 2021
0 dilihat
Sunnah Menjenguk Orang Sakit, Adab Serta Doanya
Seorang Muslim yang menjenguk orang sakit akan mendapat pahala di sisi Allah SWT. Foto: Repro tirto.id

" Salah satu hak seorang Muslim atas Muslim yang lain adalah menjenguknya ketika sakit "

KENDARI, TELISIK.ID - Salah satu hak seorang Muslim atas Muslim yang lain adalah menjenguknya ketika sakit.

Ini merupakan anjuran yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Ketika ada sahabatnya yang sakit, Rasulullah SAW akan menjenguk dan mendoakan kesembuhannya.

Hal ini tergambar dalam sabda Beliau SAW:

"Hak seorang Muslim terhadap Muslim lainnya ada enam. Sahabat bertanya: 'Apa saja, wahai Rasulullah? Beliau menjawab: apabila engkau bertemu, ucapkanlah salam kepadanya. Apabila engkau diundang, penuhilah undangannya. Apabila engkau dimintai nasihat, berilah nasihat kepadanya. Apabila dia bersin lalu dia memuji Allah (mengucapkan Alhamdulillah), doakanlah dia (dengan mengucapkan Yarhamukallah). Apabila dia sakit, jenguklah dia. Apabila dia meninggal dunia, iringilah jenazahnya (sampai ke pemakaman). (H.R. Muslim).

Dilansir dari tirto.id, berdasarkan hadis di atas, hukum menjenguk orang sakit adalah sunnah. Seorang Muslim yang melakukannya akan mendapat pahala di sisi Allah Ta’ala karena menaati dan meneladani Nabi Muhammad SAW.

Menjenguk orang sakit juga dapat menguatkan ukhuwah, persaudaraan, serta solidaritas sesama Muslim.

Adab Menjenguk Orang Sakit

Ketika seorang muslim menjenguk orang yang sakit, ia dianjurkan untuk menerapkan adab-adab yang diajarkan Islam. Berikut ini sejumlah adab menjenguk orang sakit, sebagaimana dikutip tirto.id dari buku Akidah Akhlak (2014) yang ditulis Abdurrohim, dkk.

Baca Juga: Ini 6 Wasiat Rasulullah SAW untuk Umat Islam

1. Mengucapkan salam

Ketika sampai di rumah sakit atau kediamannya, seorang Muslim dianjurkan untuk mengucapkan salam: "Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh." Ucapan salam adalah sapaan sunnah yang diajarkan Rasulullah SAW.

Ucapan salam memiliki makna agung dan doa keselamatan bagi sesama muslim. Sapaan salam juga dihitung pahala besar di sisi Allah Ta’ala.

2. Tanyakan kabar

Ketika dipersilakan masuk, kita dianjurkan untuk menanyakan kabar kepada si sakit.

Menanyakan kabar itu merupakan ungkapan perhatian seseorang, misalnya: Bagaimana keadaan sakitnya? Sudah banyak kemajuan? Apa yang dikeluhkan (Apa sakitnya)? Adakah yang bisa dibantu?

3. Menghibur dan memberi semangat

Saat menjenguk orang sakit, seorang Muslim dianjurkan untuk menghibur dan memberi semangat agar penderita memiliki motivasi untuk sembuh.

Salah satu cara menghiburnya adalah dengan menyampaikan hikmah bahwa sakit merupakan bentuk kasih sayang Allah terhadap hamba-Nya, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:

“Orang mukmin yang ditimpa kesusahan, kesedihan atau sakit yang terus-menerus sampai kepada kesengsaraan yang menyusahkan, maka Allah akan menghapus kejelekan-kejelekannya dengannya [sakit tersebut]," (H.R. Tirmidzi).

4. Mengingatkan atas kewajiban salat lima waktu

Baca Juga: Inilah Kenikmatam Surga yang Digambarkan dalam Al-Qur'an

Meskipun sakit, seorang Muslim tidak boleh lalai atas kewajiban salatnya. Seorang yang sakit harus tetap salat wajib lima waktu dalam keadaan apa pun, selama masih sadar.

Jika tak bisa salat berdiri, penderita dapat salat sambil duduk. Apabila tak bisa duduk, ia salat sambil berbaring.

Apabila tak bisa salat sambil berbaring, cukup hanya dengan memberikan isyarat melakukan salat.

5. Mendoakan kesembuhannya

Dalam suatu hadis dijelaskan bahwa "doa adalah senjata seorang mukmin," (H.R. Abu Ya'la).

Dengan senjata doa, seorang Muslim memohonkan kebaikan atas saudaranya yang sedang sakit.

Doa Menjenguk Orang Sakit

Dilansir dari tempo.co.id, dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW pernah menjenguk seorang sahabatnya yang tengah jatuh sakit.

Saat itu beliau membacakan sebuah doa sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim sebagai berikut:

“Allahuma rabban naas mudzhibal ba’si isyfi antasy-syafii laa syafiya illaa anta syifaa’an laa yughaadiru saqoman.”

Artinya: “Ya Allah, Tuhan segala manusia, hilangkanlah penyakitnya. Hanya Engkau yang dapat menyembuhkannya. Tidak ada kesembuhan melainkan kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak kambuh lagi.” (HR. Bukhari, no. 5742; Muslim, no.1291). (C)

Reporter: Haerani Hambali

Editor: Fitrah Nugraha

Artikel Terkait
Baca Juga