Inilah Kenikmatan Surga yang Digambarkan dalam Al-Qur'an

Haerani Hambali, telisik indonesia
Minggu, 07 November 2021
0 dilihat
Inilah Kenikmatan Surga yang Digambarkan dalam Al-Qur'an
Keindahan surga tak dapat dibayangkan oleh akal manusia. Foto: Repro pkh.or.id

" Namun, makhluk terpilih Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam pernah diberikan kesempatan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk melihat keadaan surga melalui mimpi dan saat melakukan Isra Miraj "

KENDARI, TELISIK.ID - Keindahan surga tak dapat dibayangkan oleh akal manusia.

Namun, makhluk terpilih Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam pernah diberikan kesempatan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk melihat keadaan surga melalui mimpi dan saat melakukan Isra Miraj.

“Dan sesungguhnya Nabi Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, yaitu di Sidratul Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Pengelihatan (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak pula melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.” (QS. An-Najm: 13-18)

Dilansir dari Republika.co.id, Keistimewaan surga dan kenikmatan yang ada di dalamnya digambarkan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam hadis qudsi yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA,

"Aku (Allah) telah menyediakan untuk hamba-hamba-Ku yang saleh suatu balasan (surga) yang belum pernah terlihat oleh mata, belum pernah terdengar oleh telinga, dan belum pernah terlintas di dalam hati.” (HR Bukhari).

Setelah Rasulullah SAW menggambarkan surga, Beliau SAW kemudian membaca ayat Al-Qur'an, “Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka, yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (QS as-Sajadah [32]: 17).

Kenikmatan yang diberikan Allah di dalam surga bersifat kekal, tidak pernah habis, dan banyaknya tak terhitung. Dari semua kenikmatan tersebut, nikmat yang paling tinggi yang akan dirasakan penghuni surga ialah menyaksikan Allah SWT. Seperti diterangkan dalam firman-Nya, "Wajah-wajah (orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Memandang Tuhannya." (QS al-Qiyamah [75] :22-23). 

Luas surga digambarkan seluas langit dan bumi. Seperti diterangkan Al-Qur'an, "Bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. (QS Ali Imran [3]: 133).

Disebutkan pula, di dalamnya mengalir sungai-sungai yang bermacam-macam dan diberi nama sesuai dengan keadaan dan sifat airnya. 

Ada sungai air jernih, yaitu airnya selalu dalam keadaan jernih, tidak berubah rasa dan baunya. Ada pula sungai susu karena airnya terdiri atas air susu yang juga tidak berubah rasanya. Kemudian, ada juga sungai arak (khamar), yaitu airnya terdiri atas khamar yang sangat lezat rasanya, tapi tidak memabukkan. Selanjutnya, ada pula sungai madu, yang airnya terdiri atas madu yang disaring. (QS Muhammad [47]: 15). 

Baca Juga: Ini 6 Wasiat Rasulullah SAW untuk Umat Islam

Baca Juga: Amalan-Amalan Ringan yang Bernilai Pahala Besar

Perhiasan yang diberikan kepada penghuni surga terdiri atas emas, mutiara, serta pakaian yang terbuat dari sutra. (QS Fathir [35]: 33), baik sutra yang halus tipis maupun tebal. (QS ad-Dukhan [44]: 53). Sedangkan, makanan dan minuman mereka terdiri atas berbagai macam jenis, terserah apa saja yang mereka inginkan, semuanya tersedia. (QS az-Zukhruf [43]: 71). 

Penduduk surga disebut dengan ahlul jannah atau ashabul jannah. Penghuni surga benar-benar dimanjakan. Piring-piring dan gelas-gelas mereka saja semuanya terbuat dari emas. Di samping peralatan dari emas, ada pula peralatan yang terbuat dari perak dan kristal (QS al-Insan [76]: 15).

Di samping itu, penghuni surga dilayani pelayan-pelayan muda bagaikan mutiara yang bertaburan dengan pakaian sutra yang sangat indah dan menyedapkan pandangan mata. Mereka tetap tinggal muda dan tidak pernah berubah menjadi tua. (QS al-Insan [76]: 19-21).

Di dalam surga juga tidak ada lagi permusuhan, tidak ada perasaan dengki antarsesama penghuninya. Hidup mereka rukun dan damai bagaikan saudara-saudara kandung. Mereka tidak pernah merasa penat, lelah, atau letih. (QS al-Hijr [15] :45-48).

Penduduk surga juga tidak pernah melakukan perkataan dusta, omong kosong, apalagi yang bersifat dosa. Seluruh yang keluar dari lisan mereka hanyalah perkataan kedamaian dan kebaikan. (QS al-Waqi'ah [56] : 25-26). Di samping itu, penduduk surga juga tidak mengenal adanya usia tua dan muda. Umur para penghuninya sebaya dan tidak pernah bertambah tua. Semua mereka dalam keadaan sehat dan tidak pernah dihinggapi penyakit.

Kenikmatan di Surga tiada taranya

Allah Ta’ala berfirman: “Tidak ada seorangpun yang mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat tinggi di Surga) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan” (QS as- Sajdah: 17).

Dikutip dari Islam.or.id, Imam Ibnu Katsir berkata: “Arti ayat di atas: tidak ada seorangpun yang mengetahui agungnya ganjaran (kebaikan) yang Allah sembunyikan (dan sediakan) bagi mereka (orang-orang yang beriman) di Surga, berupa kenikmatan yang abadi dan berbagai macam kelezatan yang belum pernah disaksikan semisalnya oleh seorangpun.

Gambaran tentang tingginya kenikmatan ini dinyatakan dalam hadits qudsi yang shahih, Allah Ta’ala berfirman: “Aku sediakan untuk hamba-hamba-Ku yang saleh kenikmatan (tinggi di Surga) yang belum pernah dilihat oleh mata, di dengar oleh telinga dan terlintas dalam hati manusia.

Artinya: semua kenikmatan dan keindahan di dunia yang pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga atau dibayangkan dalam hati manusia, maka kenikmatan di Surga jauh melebihi semua itu.

Oleh karena itu, semua kenikmatan dan kesenangan di Surga yang Allah Ta’ala sebutkan dalam ayat-ayat Al-Qur-an, seperti istana-istana dari emas dan perak, istri-istri, buah-buahan, sungai-sungai, taman-taman indah, dan berbagai macam kenikmatan lainnya, semua itu meskipun nama-namanya sama dengan yang ada di dunia, akan tetapi hakikat kenikmatannya jauh berbeda, karena kenikmatan di Surga jauh lebih tinggi dan sempurna. (C)

Reporter: Haerani Hambali

Editor: Fitrah Nugraha

Baca Juga