Swedia Luncurkan Insinerasi Kloset, Toilet Api Pembakar Tinja
Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Sabtu, 17 Februari 2024
0 dilihat
Proses pembakaran ini diklaim dapat menghemat 6 ton air per tahun juga tidak ada masalah kloset tersumbat dan abunya bisa digunakan untuk pupuk alami. Foto: Instagram @kamutaugakofficial
" Swedia luncurkan toilet insinerasi. Toilet insinerasi adalah sistem yang membakar limbah biologis pada suhu tinggi. Prosesnya mengubah kotoran manusia menjadi abu "
STOCKHOLM, TELISIK.ID - Swedia luncurkan toilet insinerasi. Toilet insinerasi adalah sistem yang membakar limbah biologis pada suhu tinggi. Prosesnya mengubah kotoran manusia menjadi abu.
Sistem ini populer karena memungkinkan pengguna menghilangkan semua limbah tanpa khawatir tentang penyimpanan, transportasi, atau pembuangan.
Selain itu, berfungsi tanpa air dan tidak memerlukan larutan drainase.
Salah satu toilet insinerasi yang diterapkan di Swedia adalah konsep pembakaran tinja. Toilet ini merupakan terobosan dari toilet duduk yang di dalamnnya berisi api.
Dilansir dari akun Instagram @kamutaugakofficial, dari tampilannya tidak ada perbedaan besar antara Toilet Insinerasi dengan kloset biasa,namun tidak memiliki tombol tekan, melainkan hanya menggunakan saklar kaki.
Baca Juga: Tak Hanya Indonesia, Deretan Negara Ini Rayakan Pemilu Akbar 2024
Setelah buang air injak saja saklarnya dan tinja akan jatuh ke ruang bakar di bawah. Dan Kotoran akan dibakar dengan suhu tinggi 400 hingga 600 derajat Celcius.
Toilet pembakaran listrik dirancang agar terlihat seperti toilet tradisional. Toilet stainless steel dilapisi dengan lapisan yang menjaga mangkuk tetap bersih dan membantu memindahkan sampah ke ruang pembakaran.
Sebagai pedoman umum, sistem ini perlu membakar limbah setiap 2-4 kali “pembilasan” seperti dilansir dari Homebiogas.com.
Diperlukan waktu sekitar satu jam agar sampah berubah menjadi abu yang dapat dibuang dengan aman ke lingkungan.
Baca Juga: 4 Siswa SD di China Ciptakan Robot Humanoid Terkecil di Dunia, Lebih Pendek dari Pulpen
Sistem ini mencakup filter yang mengatur bau, ventilasi pembuangan, dan blower pembuangan untuk mengendalikan suhu tinggi. Seluruh proses memerlukan listrik, sehingga toilet tidak akan berfungsi saat listrik padam.
Toilet pembakaran bertenaga gas lebih kompleks, memerlukan sumber gas alam atau propana, dan memerlukan pemeriksaan rutin untuk mematuhi semua protokol kesehatan dan keselamatan. Apalagi tidak terlihat seperti toilet tradisional karena tidak memiliki mangkuk.
Limbah dibuang ke ruang bakar melalui sistem yang mengingatkan pada toilet portabel. Saat siklus insinerasi dimulai, bukaan ruang pembakaran akan tertutup rapat, dan prosesnya dapat berlangsung hingga 3-4 jam.
Proses pembakaran ini diklaim dapat menghemat 6 ton air per tahun juga tidak ada masalah kloset tersumbat dan abunya bisa digunakan untuk pupuk alami. (C)
Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS