Tak Ingin Angka Putus Sekolah Meningkat, Dewan Kendari Siap Fasilitasi Beasiswa

Musdar, telisik indonesia
Selasa, 07 Desember 2021
0 dilihat
Tak Ingin Angka Putus Sekolah Meningkat, Dewan Kendari Siap Fasilitasi Beasiswa
Ketua Komisi III DPRD Kota Kendari, LM Rajab Jinik (kiri) saat meninjau sekolah di Kendari. Foto: Ist.

" Komisi III DPRD Kota Kendari siap fasilitasi siswa tidak mampu untuk mendapatkan beasiswa agar tidak putus sekolah "

KENDARI, TELISIK.ID - Komisi III DPRD Kota Kendari komitmen menyelesaikan setiap masalah yang terjadi di dunia pendidikan.

Salah satunya orang tua siswa miskin yang tidak mampu menyekolahkan anaknya.

Ketua Komisi III DPRD Kota Kendari LM Rajab Jinik mengatakan, orang tua siswa yang benar-benar tidak mampu untuk menyekolahkan anaknya dapat melapor ke Dinas Pendidikan atau ke DPRD.

Dijelaskan, Komisi III sebagai mitra Dinas Pendidikan akan membantu memfasilitasi agar siswa miskin bisa bersekolah.

"Kalau ada masyarakat betul-betul tidak mampu sampaikan apakah ke Dinas melalui sekolah atau ke DPRD Kota Kendari insy Allah kita fasilitasi untuk bisa mendapatkan beasiswa," kata Rajab, Selasa (7/12/2021).

Baca Juga: Seminar dan Kongres Nasional UHO, Ajang Aktualisasi Diri untuk Pemulihan Ekonomi

Politikus Golkar ini menyebutkan, beasiswa untuk siswa miskin itu dapat bersumber Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Dikmudora).

Makanya DPRD yang memiliki fungsi anggaran (budgeting) selalu mempertanyakan kepada Dikmudora terkait alokasi anggaran yang bisa diberikan kepada masyarakat/orang tua siswa yang tidak mampu agar bisa menjamin hak pendidikan anaknya.

"Karena perhatian kita terhadap dunia pendidikan sangat besar," sambungnya.

Untuk diketahui, angka putus sekolah di Kota Kendari tahun 2020 meningkat akibat pandemi COVID-19.

Data Dikmudora menyebutkan, angka putus sekolah  tahun 2019 untuk tingkat SD sebesar 0,10 persen dan SMP 0,26 persen.

Angka itu meningkat di tahun 2020 menjadi tingkat SD sebesar 0,25 persen dan SMP sebesar 0,5 persen.

Kadis Dikmudora Kota Kendari Makmur menjelaskan, meningkatnya angka putus sekolah terjadi akibat pandemi COVID-19. Yang mana sebagian siswa kesulitan mengakses sistem pembelajaran jarak jauh secara online atau daring.

Baca Juga: Mahasiswa IAIN Kendari Dapat Bantuan Beasiswa Rp 750 Juta dari Pemkab Bombana

"Ada beberapa penyebab di antaranya, ada siswa yang tak punya gadget, tidak bisa akses pembelajaran secara daring, tak ada kontrol orang tua karena sibuk bekerja, tingginya angka pengangguran sehingga orang tua sibuk mencari nafkah," kata Makmur.

Data Dikmudora Kota Kendari menyebutkan, sebanyak 17 siswa dinyatakan tidak aktif mengikuti kegiatan belajar dari rumah, semuanya dari jenjang pendidikan SMP. Dari jumlah itu satu di antaranya telah menikah, sedangkan 16 siswa mengikuti orang tua bekerja.

Meskipun terjadi peningkatan persentase angka putus sekolah, namun di sisi lain terjadi peningkatan Angka Partisipasi Murni (APM) di Kota Kendari. (B)

Reporter: Musdar

Editor: Haerani Hambali

Artikel Terkait
Baca Juga