Tata Cara Mandi Junub, Doa dan Adabnya sesuai Tuntunan Rasulullah
Muhammad Israjab, telisik indonesia
Jumat, 11 Desember 2020
0 dilihat
Umat muslim mengenal dua jenis hadas dengan cara penyucian yang berbeda. Hadas kecil dapat disucikan dengan berwudu, sementara hadas besar disucikan dengan cara mandi junub atau jinabat, atau yang umum masyarakat sebut sebagai mandi besar. Foto: Repro Brilio.net
" Mandi junub merupakan salah satu cara bagi Muslim untuk membersihkan diri dari hadas besar, baik setelah berhubungan suami istri maupun setelah haid, nifas bagi perempuan dan mimpi basah. "
KENDARI, TELISIK.ID - Mandi junub merupakan salah satu cara bagi Muslim untuk membersihkan diri dari hadas besar, baik setelah berhubungan suami istri maupun setelah haid, nifas bagi perempuan dan mimpi basah.
Kewajiban mandi wajib itu termaktub dalam Alquran yakni surat An Nisa ayat 4. Allah SWT berfirman yang artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian melakukan salat di masjid dalam keadaan mabuk, sebelum kalian sadar dan mengerti apa yang kalian ucapkan. Jangan pula kalian memasuki masjid dalam keadaan junub, kecuali bila sekedar melintas tanpa maksud berdiam di dalamnya, sampai kalian mandi,” (QS Surat an Nisa: 4).
Juga firman Allah, artinya:
Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: "Haid itu adalah suatu kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (QS. Surat Al Baqarah: 222).
Namun, terdapat hadis dan anjuran berbeda mengenai tata cara mandi wajib bagi wanita dan pria. Menurut HR At-Tirmidzi, menyela pangkal rambut hanya dikhususkan bagi laki-laki. Para wanita tidak perlu melakukan hal ini. Hal tersebut merujuk HR At-Tirmidzi yang berbunyi,
"Aku bertanya, wahai Rasulullah, sesungguhnya aku ini perempuan yang sangat kuat jalinan rambut kepalanya, apakah aku boleh mengurainya ketika mandi junub? Maka Rasulullah menjawab, 'Jangan, sebetulnya cukup bagimu mengguyurkan air pada kepalamu 3 kali guyuran'”.
Baca juga: Doa Cinta agar Suami-Istri Harmonis
A. Tata Cara Mandi Junub
Niat yang dibaca ketika mandi wajib setelah berhubungan intim.
"Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari minal janabati fardhan lillahi ta'ala."
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari jinabah, fardu karena Allah Ta'ala."
Niat yang dibaca ketika mandi wajib setelah nifas dan haid: jika hadas besar pada perempuan disebabkan karena keluarnya darah dari organ intim setelah melahirkan atau nifas, maka niat mandi wajib yang harus dibaca adalah sebagai berikut:
"Nawaitu ghusla liraf'il hadatsil akbar minan nifasi fardhan lillahi ta'ala."
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari nifas, fardu karena Allah Ta'ala."
Setelah membaca niat, dilanjutkan dengan tata cara mandi wajib atau junub. Langkahnya sama baik untuk laki-laki maupun perempuan.
B. Tata cara mandi wajib sesuai tuntunan Rasulullah
1. Awali membaca niat mandi wajib. Membaca doa niat sebelum mandi junub hukumnya wajib sebab bacaan niat yang membedakan antara mandi wajib dan mandi biasa. Anda bisa membaca niat mandi wajib tanpa perlu melafalkan atau cukup di dalam hati.
2. Sesuai sunnah Rasulullah, cuci tangan atau basuh tangan kiri dan kanan sebanyak 3 kali agar bersih dan terhindar dari najis.
3. Membersihkan kemaluan dan bagian tubuh lain yang dianggap kotor atau tersembunyi menggunakan tangan kiri, seperti dubur, ketiak, pusar, hingga sela-sela jari kaki.
4. Mengulangi mencuci kedua tangan. Setelah membersihkan bagian tubuh yang kotor dan tersembunyi, tangan perlu dicuci ulang dengan dibilas air langsung atau dicuci dengan sabun baru dibilas.
5. Lanjutkan berwudu seperti tata cara wudu saat hendak melakukan salat.
6. Membasuh rambut dan kepala dengan jari-jari basah yang sudah dicelup ke air.
7. Mengguyur kepala sebanyak tiga kali hingga seluruh bagian kepala dan kulit basah oleh air.
8. Setelah itu, siram tubuh secara merata dengan mengguyurnya dari ujung rambut hingga ujung kaki, dimulai dari bagian kanan terlebih dahulu kemudian bagian kiri.
Baca juga: Ulama Hadir Sebagai Penjaga Islam dan Kaum Muslimin
C. Tata Cara Mandi Wajib Laki-Laki
Terdapat beberapa anjuran tata cara mandi wajib yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Salah satu yang khususkan untuk pria adalah menyela pangkal rambut.
Berikut adalah urutan tata cara mandi junub yang dirunutkan menurut hadits Al Bukhari:
1. Basuh tangan.
2. Pancurkan air dengan tangan kanan ke atas tangan sebelahnya, lalu basuh kemaluan.
3. Berwudu seperti saat akan salat.
4. Basuh rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut hingga menyeluruh.
5. Basuh kepala 3 kali.
6. Basuh semua anggota badan.
7. Basuh kedua kaki.
D. Tata Cara Mandi Wajib Perempuan
Tata cara untuk perempuan sebenarnya sama saja, bahkan jalinan rambut pun tak perlu dibuka.
Hal tersebut sesuai dengan rujukan HR At-Tirmidzi yang berbunyi, “Aku bertanya, wahai Rasulullah! Sesungguhnya aku ini perempuan yang sangat kuat jalinan rambut kepalanya, apakah aku boleh mengurainya ketika mandi junub? Maka Rasulullah menjawab, ‘Jangan, sebetulnya cukup bagimu mengguyurkan air pada kepalamu 3 kali guyuran.'”
Sesuai dengan riwayat tersebut, berikut adalah tata cara mandi junub untuk perempuan:
1. Baca niat.
2. Bersihkan telapak tangan (3 kali), lalu bersihkan dubur dan kemaluan (bersihkan dengan tangan kiri).
3. Bersihkan tangan untuk membersihkan kemaluan dengan menggosoknya menggunakan sabun atau tanah.
4. Lakukan wudu seperti akan salat.
5. Basuh kepala 3 kali dengan cara diguyur.
6. Guyur tubuh dengan air, mulai dari sisi kanan hingga ke kiri. (C)
Reporter: Muhammad Israjab
Editor: Haerani Hambali