Terkenal Terisolir, Dua Wilayah di Konkep Bakal Nikmati Jaringan Internet
Kardin, telisik indonesia
Senin, 09 Agustus 2021
0 dilihat
Tim Survei BAKTI Sedang Opening Site di Desa Nambo Jaya. Foto: Ist.
" Guna membuka daerah terisolir dari jangkauan telekomunikasi, agar warga dapat mengakses jaringan seluler dan internet. "
KONAWE KEPULAUAN, TELISIK.ID - Pemerintah Daerah (Pemda) Konawe Kepulauan (Konkep) terus menggenjot pembangunan di sektor Komunikasi dan Informasi (Kominfo).
Hal itu dilakukan guna membuka daerah terisolir dari jangkauan telekomunikasi, agar warga dapat mengakses jaringan seluler dan internet.
Pada ahun 2021 ini, Pemda Konkep mendapat kuota 42 site Base Transceiver Station (BTS) jaringan 4G. Namun yang terprogres cepat baru dua desa yakni Desa Nambo Jaya dan Desa Wunse Jaya, kedua desa tersebut terletak di Kecamatan Wawonii Tenggara.
Selama ini, memang dua desa itu dikenal sebagai wilayah yang paling terisolir di Wawonii Tenggara, karena masih masuk area blank spot.
Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Konkep, Jamhur Umirlan mengungkapkan, sesuai tahapannya bahwa pekerjaan proyek BTS ini dimulai dari tahap perencanaan, tahap survei, tahap opening site (pembukaan lahan), tahap pembangunan tower, dan terakhir on air.
"Kalau khusus Nambo Jaya dan Wunse Jaya sudah masuk pada tahapan opening site atau pembukaan lahan. Artinya, sebentar lagi sudah masuk pekerjaan fisik atau bangunan tower jaringannya," ujar Jamhur Umirlan, Senin (9/8/2021).
Baca juga: Seorang Mahasiswa Kolaka Tewas Usai Berenang di Pantai
Baca juga: Diduga Tipu Nasabah, PNM ULaMM Ereke Didemo
Rencananya, akhir Agustus 2021 ini pembangunan tower jaringan 4G khusus Desa Nambo Jaya dan Desa Wunse Jaya tersebut sudah akan dibangun.
Menurut Jamhur, dari 42 kuota BTS untuk wilayah Konkep tahun ini, yang sudah memenuhi opening site atau tahap persiapan pembangunan fisik itu baru Desa Nambo Jaya dan Desa Wunse Jaya. Sedangkan 40 desa lainnya akan menyusul.
"Ini kenapa tidak sekalian, alasannya lagi-lagi masa pandemi COVID-19. Kemudian banyaknya lokasi atau site yang disurvei sedangkan kondisi tenaga survei kita terbatas, sehingga pekerjaannya bertahap," jelasnya.
Pembangunan tower jaringan ini akan memakan waktu 30 hari atau paling lama 45 hari. Hal ini pun jika memang tidak terjadi hambatan atau halangan.
"Biasanya menurut kalender pekerjaannya, satu bulan atau paling lama 45 hari pekerjaan fisik dan kalau tidak ada halangan yang menghambat pekerjaannya, itu sudah akan on air," terangnya.
Terkait jenis operator seluler yang akan terpasang nantinya, Jamhur belum bisa memberikan kepastian apakah operator Telkomsel ataukah XL. Karena masih menunggu penentuan pemenang tender pekerjaan.
"Sebagaimana yang disampaikan oleh pihak BAKTI Kementerian Kominfo, hasil konfirmasi kami bahwa saat ini masih menunggu penentuan pemenang tender pekerjaan," pungkasnya. (C)
Reporter: Kardin
Editor: Fitrah Nugraha