THL di Manggarai Minta Maaf ke DPRD, Edison: Ini Akibat Terlalu Nempel, Jadi Lupa Diri
Berto Davids, telisik indonesia
Sabtu, 17 September 2022
0 dilihat
Anggota DPRD Kabupaten Manggarai, Edison Rihi yang memberi peringatan kepada seorang THL di Manggarai. Foto: Ist.
" Seorang Tenaga Harian Lepas (THL) pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur akhirnya meminta maaf ke DPRD terkait cuitan di group WhatsApp beberapa waktu lalu "
MANGGARAI, TELISIK.ID - Seorang Tenaga Harian Lepas (THL) pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur akhirnya meminta maaf ke DPRD terkait cuitan di group WhatsApp beberapa waktu lalu.
Permintaan maaf ini lebih ditujukan kepada Wakil Ketua DPRD, Simprosa Gandut yang menjadi korban cuitan THL itu.
Sebelumnya dalam group WhatsApp Berita Rakyat NTT itu, Fabianus menulis kata ‘goblok’ untuk DPRD.
“2 mobil dinas yg rusak tidak sebanding dengan gaji THL. Untukmu yg DPRD itu kau harus hafal PANCASILA dulu. Ingat, 1,2 miliar itu merugikan uang negara dan uang daerah. Goblok,” tulis Abin Apul.
Lantaran cuitannya itu, ia dipanggil dan dihadirkan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi A DPRD Manggarai.
Baca Juga: Pabrik Kelapa Sawit Tanpa Kebun yang Masuk Sumatera Selatan Dievaluasi
Namun dalam RDP, Fabianus malah berkilah, kata goblok yang ditulisnya itu bukan ditujukan kepada DPRD Manggarai. Dia juga mengatakan, tidak sedang mengaitkan kerugian negara miliaran rupiah dengan fakta rusaknya dua unit mobil dinas pimpinan DPRD.
“Di awal saya sudah menjelaskan dan mengatakan tidak ada maksud apa-apa dan untuk itu mungkin kekeliruan saya dalam menanggapi ini sesuatu kekeliruan ya, saya boleh katakan seperti itu tapi intinya bahwa di awal saya sudah menjelaskan dan mengatakan bahwa tidak ada maksud apa-apa,” kata Fabianus dalam RDP itu.
“Untuk itu mungkin ini kekeliruan saya apa namanya menanggapi tapi itu tadi, saya tidak sedang menyebut siapa-siapa terhadap cuitan saya itu terhadap komentar saya itu, untuk itu dari tempat ini kalau misalnya ada yang merasa tersinggung dari tempat ini saya menyampaikan ucapan minta maaf yang sebesar-besarnya, itu dari saya minta maaf mungkin cuitan ini menimbulkan kekacauan, tapi bagi saya sudah menyampaikan resmi di hadapan RDP ini karena kita sebagai manusia ini pasti ada kekeliruan kita bukan makhluk yang sempurna,” ucap Fabianus.
Menanggapi itu Ketua Komisi A, Edison Rihi Mone yang memimpin jalannya RDP mengatakan, kekuasaan sering disalahgunakan oleh orang-orang dekat karena relasi yang dibangun dalam prinsip simbiosis mutualisme.
Celakanya lagi, sebut Edison, akibat terlalu nempel dengan kekuasaan membuat oknum-oknum tertentu menjadi lupa diri.
Baca Juga: Survei PSI: Publik Puas Kinerja Polri Bongkar Kasus Brigadir J
“Betul bahwa narasi goblok itu tidak ditujukan kepada siapa, tapi tidak bisa kita bohongi adalah hati nurani kita masing-masing. Kalau penghormatan itu bukan karena jabatan kasihlah penghormatan itu karena umur yang lebih tua karena Indonesia bicara tentang norma dan etika,” ujar Edison.
"Ini akibat terlalu nempel. THL jadi lupa diri," ujarnya lagi.
Sekretaris Partai Hanura Kabupaten Manggarai ini juga mengingingatkan Abin, kekuasaan cepat atau lambat pasti berakhir.
“Kedua ingat baik-baik, saya kasih tahu bupati dan wakil bupati periodenya maksimal 10 tahun bisa 5 tahun. Jangan sampai kita merasa dekat dengan bupati dekat dengan wakil bupati kita semua semau gue, saya minta jangan. Saya juga hanya 5 tahun maka saya jalankan tugas saya ini dengan baik, jaga amanah rakyat ini dengan baik,” tekan Edison.
"Harus memilih jaga jarak dengan kekuasaan tapi berusaha sedapat mungkin dekat dengan rakyat," tekannya menambahkan. (B)
Penulis: Berto Davids
Editor: Kardin