Tiap Pilkada Muna, Demokrat Selalu Ganti Rasa

Sunaryo, telisik indonesia
Jumat, 07 Agustus 2020
0 dilihat
Tiap Pilkada Muna, Demokrat Selalu Ganti Rasa
Sekretaris DPC Demokrat Muna, Awal Jaya Bolombo bersama Bacakada, LM Rajiun Tumada dan La Pili. Foto: Ist.

" Demokrat ingin ganti rasa juga dengan memilih calon yang benar-benar punya komitmen membangun daerah. "

MUNA, TELISIK.ID - Setiap Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Muna, Partai Demokrat selalu 'ganti rasa' dalam memberikan dukungan.

Buktinya sudah tiga kali. Pertama, Pilkada tahun 2010, partai berlambang mercy itu berhasil mengantarkan pasangan LM Baharuddin-Malik Ditu menjadi kepala daerah. Namun, saat menuju periode kedua di Pilkada 2015, Demokrat meninggalkan Baharuddin sebagai petahana dan kembali berlabuh pada pasangan LM Rusman Emba-Abdul Malik Ditu. Lagi-lagi dukungan itu berhasil memenangkan pasangan berakronim Rumah Kita itu.

Belum selesai masa pemerintahan Rumah Kita, di Pilkada 2020 ini, Demokrat kembali harus meninggalkan petahana dan memilih mengusung calon baru. Adalah pasangan LM Rajiun Tumada-La Pili (RAPI).

Sekretaris DPC Demokrat Muna, Awal Jaya Bolombo menerangkan, partai meninggalkan petahana dan memilih figur baru tentu ada alasannya.

Baca juga: Peserta Debat Publik Cakada Dibatasi, Hanya Paslon dan Tim Kampanye

Pertama katanya, pasangan RAPI memiliki elektabilitas tinggi yang dinilai mampu mengalahkan petahana. Kemudian, Rajiun berhasil meyakinkan DPP dengan berkomitmen akan membesarkan partai dan membangunkan kantor bila terpilih di Pilkada 9 Desember nanti.

"Demokrat ingin ganti rasa juga dengan memilih calon yang benar-benar punya komitmen membangun daerah," kata Awal, Jumat (7/8/2020).

Ketua Fraksi Demokrat DPRD Muna itu tak menafikan, selama dua kali Pilkada, selalu berkoalisi dengan PDIP dan selalu keluar sebagai pemenang. Nah, saat ini, Demokrat dan PDIP punya jagoan masing-masing.  

"Tinggal dilihat nanti siapa yang bisa menciptakan hattrick antara Demokrat dan PDIP. Kalau, kami sangat optimis, walaupun bukan sebagai pemilik kursi terbanyak, tapi sebagai peraih suara terbanyak pada Pileg lalu," tutupnya.

Reporter: Sunaryo

Editor: Kardin

Artikel Terkait
Baca Juga