Tiga Lokasi di Kolaka Utara Ini Jadi Pusat Pengembangan Unggas

Muh. Risal H, telisik indonesia
Kamis, 01 April 2021
0 dilihat
Tiga Lokasi di Kolaka Utara Ini Jadi Pusat Pengembangan Unggas
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kolaka Utara, Ismail Mustafa, ST. Foto: Muh. Risal/Telisik

" Total keseluruhan ayam petelur berjumlah 2000 ekor. Masing-masing desa tersedia 5 kandang, setiap kandang dikelola oleh satu kelompok dengan 10 orang peternak. Isi setiap kandang berjumlah 200 ekor ayam. Alhamdulillah, tahun ini ayamnya sudah mulai bertelur. "

KOLAKA UTARA, TELISIK.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kolaka Utara (Kolut) menunjuk tiga lokasi di Kolut sebagai pusat pengembangan hewan unggas, seperti ayam petelur dan itik.

Hal tersebut dilakukan atas keinginan Bupati Kolut Drs H Nur Rahman Umar, MH yang menginginkan Kabupaten Kolut mandiri dalam pemenuhan kebutuhan telur dan ternak, untuk masyarakat di masa yang akan datang.

Konsep tersebut terealisasi sejak akhir tahun 2020 lalu, setelah anggarannya ditetapkan melalui perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Kurang lebih Rp 500 juta anggaran yang digelontorkan Pemkab Kolut untuk penyediaan ternak, kandang, pakan, fasilitas penetas dan pembesaran, serta saran pendukung lainnya.  

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kolut, Ismail Mustafa mengungkapkan, untuk ayam petelur berpusat di dua desa yakni Desa Lawaki dan Patikala, Kecamatan Tolala.

Penunjukan dua desa ini karena kondisi geografis untuk pengembangan sektor perkebunan tidak memungkinkan, sehingga Pemkab menjadikan pusat wilayah tersebut sebagai pusat pengembangan ayam petelur.

"Total keseluruhan ayam petelur berjumlah 2000 ekor. Masing-masing desa tersedia 5 kandang, setiap kandang dikelola oleh satu kelompok dengan 10 orang peternak. Isi setiap kandang berjumlah 200 ekor ayam. Alhamdulillah, tahun ini ayamnya sudah mulai bertelur," terang Ismail Mustafa, Kamis (1/4/2021).

Baca juga: Temui HIPPMA-KOLSEL, DPRD Kolaka Bakal Panggil Instansi Terkait Izin Perusahaan Tambang

Bantuan unggas tersebut sifatnya hibah, belum ada upaya untuk berbagi hasil antara peternak dengan pemerintah. Olehnya itu, diharapkan dengan bantuan tersebut perekonomian masyarakat setempat dapat meningkat.

Sedangkan untuk pengembangan itik, terletak di Desa Latali, Kecamatan Pakue Tengah, di atas area seluas 6 hektar dengan ukuran kandang 50x12 meter yang diisi 5000 ekor itik.

"Bantuan unggas ini kami berikan secara komplit. Berupa unggas, penyediaan pakan selama tiga bulan, fasilitas penetas, kandang, sekaligus upaya pendamping pembuatan secara mandiri. Total anggaran yang digunakan sekira Rp 300 juta," jelasnya.

Karena budidaya ini termasuk baru bagi masyarakat, sehingga diperlukan pendampingan sampai usaha ini betul-betul dapat memberikan outcome atau bermanfaat bagi masyarakat Kolut.

"Jadi target kami bukan mengejar output, tetapi yang paling utama adalah outcome bagi masyarakat Kolaka Utara. Dengan begitu, kami akan betul mengawal bantuan tersebut mulai dari unggasnya, kandang, sampai pada sarana penetasan," katanya.

Lebih lanjut Ismail menuturkan, selama ini pemerintah tidak memiliki program terkait kemandirian peyedian ternak dan telur di Kolut. Oleh karena itu, dengan adanya lokasi pusat pengembangan unggas tersebut, Bupati mengingkan kebutuhan ternak dan telur di masa yang akan datang bisa disediakan secara mandir tanpa harus mendatangkan telur dari daerah Sulawesi Selatan.

"Bahkan kalau di tiga tempat ini berhasil, maka kita akan mengembangkan lagi di tempat lain. Sehingga ke depannya Kolut bisa menjadi sentral penghasil telur di Sultra," pungkasnya. (B)

Reporter: Muh. Risal

Editor: Fitrah Nugraha

TAG:
Artikel Terkait
Baca Juga