Tiga Penyakit Menular Potensi Serang Ternak Sapi Kurban Kolaka Utara, Berikut Ciri dan Penanganannya
Muh. Risal H, telisik indonesia
Kamis, 05 Juni 2025
0 dilihat
Potret kawanan sapi sedang merumput di taman masjid Agung Kota Lasusua. Foto: Muh. Risal H/Telisik.
" Mobilisasi ternak sapi ini berpotensi membawa penyakit menular dari daerah asal jika ternak yang dibeli tidak melalui proses pemeriksaan, dan memiliki surat keterangan sehat dari instansi terkait "

KOLAKA UTARA, TELISIK.ID - Populasi ternak sapi di Kabupaten Kolaka Utara saat ini tidak mampu memenuhi kebutuhan hewan kurban jelang hari raya Idul Adha 1446 Hijiriah. Karena itu, para peternak memasok sapi dari luar daerah.
Mobilisasi ternak sapi ini berpotensi membawa penyakit menular dari daerah asal jika ternak yang dibeli tidak melalui proses pemeriksaan, dan memiliki surat keterangan sehat dari instansi terkait.
Saat ini, Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kolaka Utara telah mendeteksi enam ekor sapi di Desa Tinuna, Kecamatan Porehu yang terjangkit penyakit menular PMK atau Penyakit Mulut dan Kuku.
Kendati demikian, ternak yang terinfeksi PMK kata Dokter Hewan Disbunnak, drh Sahrir telah memberikan penanganan maksimal agar penyakitnya tidak menyebar ke ternak lainnya.
"Ada beberapa titik yang sudah terdeteksi, salah satunya di Desa Tinuna. Kita diagnosa sebagai penyakit PMK, namun kami sudah melakukan penanganan dengan pemberian vitamin, obat-obatan dan Biosecurity," terangnya, Kamis (5/6/2025).
Baca Juga: Kapal Malam Rute Kendari-Raha Masih Beroperasi H-1 Idul Adha, Keberangkatan Dipercepat
Gejala klinis ternak yang terjangkit PMK yakni terdapat luka di bagian mulut menyerupai sariawan, kemudian hipersalivasi atau keluar banyak air liur, dan biasanya ada luka di bagian kuku akhirnya dia pincan.
"Itu ciri paling khas," ujarnya.
Penyakit menular lainnya yang kerap menyerang ternak menjelang hari raya kurban yaitu penyakit Jembrana dan Brosella (brosellosis). Ciri paling khas untuk penyakit Jemberanah. Mengeluarkan keringat darah pada sapi, tidak mau makan, dan demam tinggi.
"Untuk brucella biasanya tidak memberikan dampak gejala klinis yang terlihat. Penyakit ini hanya bisa dideteksi melalui darah," kata Sahrir.
Ketiga penyakit ternak ini, lanjutnya, tidak berbahaya atau dapat menular ke manusia jika di dagingnya di konsumsi. Hanya saja, ternak sapi yang terinfeksi tidak layak di sembelih sebagai hewan kurban.
"Tentu yang rugi peternak," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Disbunnak Kolaka Utara, Kamal Mustafa menyampaikan, untuk mendukung kegiatan kurban, pihaknya telah membuka posko pemeriksaan hewan kurban di kantor dinas serta menyiapkan tim pemeriksa ternak secara mobile ke lapangan jika ada laporan dari peternak.
Baca Juga: H-1 Idul Adha, Penumpang Kapal Penyeberangan Torobulu-Tampo Masih Sepi
“Kami tetap siaga. Pemeriksaan bisa dilakukan langsung di lapangan, cukup dengan laporan dari warga dapat langsung ke kantor atau via telpon,” bebernya.
Pihaknya memperingati agar berhati-hati membeli hewan kurban khususnya yang sengaja dipasok dari luar daerah Sulawesi Tenggara atau tanpa dokumen dan ijin resmi dari pihak berwenang.
“Ini yang menjadi tantangan kami untuk memastikan semua hewan kurban benar-benar sehat," tutupnya. (B)
Penulis: Muh. Risal H
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS