Tips Kenali Lowongan Kerja Tipu-Tipu

Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Kamis, 01 Juni 2023
0 dilihat
Tips Kenali Lowongan Kerja Tipu-Tipu
Modus penipuan bisa datang dari lowongan pekerjaan, para pelamar harus berhati-hati. Foto: Repro Bandung.viva.co.id

" Saat ditemukan sebuah iklan di lowongan kerja, perlu pelamar mengetahui kredibilitas alamat serta nomor kontak perusahaan "

KENDARI, TELISIK.ID - Modus penipuan saat ini semakin beragam. Salah satunya datang melalui lowongan kerja. Pelamar kerja harus tetap waspada sebelum melamar ke suatu perusahaan.

Dilansir dari Betv.disway.id dan Meera.republika.co.id, adapun tips agar mengetahui penipuan pada lowongan kerja di perusahaan tertentu, Anda bisa melakukan cara berikut ini:

1. Memastikan kredibilitas alamat perusahaan

Saat ditemukan sebuah iklan di lowongan kerja, perlu pelamar mengetahui kredibilitas alamat serta nomor kontak perusahaan. Sehingga pelamar perlu mencari tahu alamat resmi perusahaan tersebut, apakah benar atau sebaliknya.

Bila alamat yang ditemukan berbeda dengan yang Anda ingin lamar, hal tersebut bisa jadi merupakan lowongan kerja palsu. Selain itu, lihat kembali ulasan perusahaan yang hendak didaftarkan.

2. Verifikasi keabsahan deskripsi pekerjaan

Deskripsi pekerjaan menjelaskan tugas pekerjaan dan pengalaman/kualifikasi yang diharapkan dari calon karyawan. Deskripsi pekerjaan dimulai dengan pengenalan singkat tentang organisasi, berlanjut ke tujuan utama peran, dan biasanya ditutup dengan manfaat yang akan diterima oleh calon karyawan.

Lowongan kerja palsu biasanya tidak menggambarkan tanggung jawab dan tujuan dari posisi pekerjaan secara tidak jelas. Seringkali, penipu juga menjanjikan gaji yang besar untuk pekerjaan sederhana.

Baca Juga: 5 Website Lowongan Kerja Freelance yang Bisa Nambah Cuan

Padahal jika berbicara dari perspektif keuangan bisnis, perusahaan tidak dapat membayar karyawan dengan gaji yang sangat besar untuk pekerjaan yang sederhana. Mereka akan mengalami ketidakstabilan dalam pendapatan dan pengeluaran mereka, yang akan mengakibatkan kerugian atau keuntungan yang lebih rendah.

3. Teliti perusahaan secara singkat

Bahkan, situs-situs lowongan kerja ternama, seperti Jobstreet, Glassdoor, Indeed, dan LinkedIn tidak bisa menjamin lingkungan yang bebas dari penipuan. Sebagai contoh, sebagian besar penipuan di LinkedIn dilakukan melalui pesan langsung, ketika penipu berpura-pura menjadi perekrut dan mendesak Anda untuk melamar lowongan kerja palsu atau memberikan tawaran pekerjaan yang tidak diminta.

Sangat penting bagi Anda untuk menemukan situs web perusahaan dan mencari informasi yang sah, seperti alamat fisik dan nomor telepon. Karena cukup mudah bagi penipu untuk memalsukan nomor telepon dan alamat, Anda harus menelepon nomor tersebut atau mendatangi kantor perusahaan untuk memastikan informasi tersebut asli.

Tanda-tanda umum perusahaan palsu, di antaranya tidak memiliki informasi yang dapat diverifikasi, seperti situs web, nomor telepon, alamat, dan detail direktur seperi perusahaan menggunakan alamat email Gmail atau Microsoft Outlook, bukan email bisnis khusus, perekrut menggunakan aplikasi chatting seperti Google Hangouts atau WhatsApp untuk berkomunikasi.

Profil perekrut di situs web jaringan kerja kosong atau tidak ada, situs web tidak memiliki kebijakan privasi, tentang kami, atau halaman karier.

4. Jangan berikan informasi pribadi dan investasi di awal

Perusahaan atau pemberi kerja yang sah tidak akan meminta uang dari pelamar pada tahap mana pun dalam proses perekrutan. Ada kemungkinan besar bahwa pekerjaan tersebut adalah penipuan jika mereka meminta Anda untuk membayar uang muka.

Better Business Bureau memperkirakan bahwa penipuan pekerjaan merugikan orang Amerika lebih dari 2 miliar dolar AS per tahun. Para penipu biasanya meminta biaya pendaftaran, pelatihan, atau pembelian peralatan awal dari perusahaan dengan imbalan kesempatan kerja yang menjanjikan.

Selain itu, pemberi kerja yang kredibel tidak akan pernah meminta informasi sensitif seperti informasi rekening bank atau bukti tempat tinggal. Karenanya jika perekrut kerja meminta nomor kartu kredit, password nomor rekening, atau informasi pribadi lainnya, sudah dipastikan itu adalah penipu.

5. Jangan percaya jika perekrut minta uang

Setiap lowongan kerja yang buka, biasanya tidak akan meminta uang pada pelamar. Sebagaimana diketahui bahwa pelamar berniat untuk bekerja, bukan memberi uang untuk bekerja.

Sehingga, jika terdapat perekrut kerja yang membuka lowongan dan ia meminta sejumlah uang, dapat dipastikan bahwa hal tersebut loker palsu. Anda dapat melaporkan kepada pihak yang memiliki wewenang, agar mereka dapat berhenti melakukan tindakan yang merugikan orang lain.

Tentunya bagi orang yang awam, akan menganggap hal tersebut biasa atau malah mencoba untuk melamar dikarenakan membutuhkan pekerjaan. Apalagi jika Anda diimingi mendapat posisi atau gaji yang tinggi, jangan sampai hal tersebut membuatmu menyesal di kemudian hari.

Baca Juga: 7 Cara Cerdas Mencari Lowongan Kerja Agar Tidak Tertipu

Diketahui juga tidak ada pekerjaan yang instan di dunia ini, sehingga perlu adanya upaya maksimal. Jangan mudah percaya pada lowongan kerja yang mengimingi sesuatu yang besar, untuk itu perlu mengecek kebenaran loker tersebut.

6. Hindari kirim dokumen terlalu detail

Dalam proses melamar pekerjaan, tentunya setiap perusahaan akan meminta data pribadi sebagai lampiran. Nah, bagi pelamar perlu waspada dan berhati-hati akan adanya lowongan kerja palsu, sebagaimana marak penipuan dengan kedok loker.

Misalnya saja, seperti foto KTP, SIM, kartu keluarga, fotokopi ijazah, transkrip nilai, dan NPWP. Data pribadi tersebut, biasanya akan diminta oleh perusahaan palsu dengan detail. Bahkan, termasuk foto pribadi.

Hanya saja, dokumen lengkap tersebut seharusnya baru akan dikasih ketika Anda sudah diterima oleh perusahaan tersebut. Perlu diingat, bahwa Anda harus berhati-hati memberikan data pribadi kepada perusahaan yang notabenenya belum diketahui kepastian akan loker itu.

Sampai pada tahap wawancara, Anda akan tahu bahwa perusahaan tersebut benar-benar dapat dipercaya.

7. Periksa alamat email dan nomor telepon

Selanjutnya, Anda perlu memastikan alamat email yang digunakan perusahaan yang ingin dilamar tersebut. Apakah memiliki domain resmi tentang perusahaan yang mereka klaim. Kemudian, Anda bisa melakukan verifikasi nomor telepon yang dicantumkan untuk dicari lewat online.

Misal terdapat ketidaksesuaian atau belum adanya kerjelasan, Anda dapat waspada dan hati-hati terhadap perusahaan tersebut. (C)

Penulis: Adinda Septia Putri

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga