Tren Kuliner 2025 Banyak Disukai Gen Z, Visual Keren dan Enak
Erni Yanti, telisik indonesia
Jumat, 26 September 2025
0 dilihat
Gambar sushi sambal matah juga disukai gen z, dengan penataan estetik. Foto: karasantan.id
" Industri makanan dan minuman terus berkembang seiring dengan perubahan selera konsumen "

KENDARI, TELISIK.ID - Industri makanan dan minuman terus berkembang seiring dengan perubahan selera konsumen, terutama generasi muda seperti Gen Z yang mengutamakan pengalaman, nilai estetika dan inovasi dalam bersantap.
Untuk menjawab kebutuhan pasar ini, pelaku usaha kuliner dituntut untuk terus beradaptasi dan menawarkan pengalaman yang segar serta sesuai tren global.
Salah satu panduan terbaru yang diluncurkan untuk membantu pelaku usaha adalah laporan Future Menu 2025 dari Unilever Food Solutions (UFS). Laporan ini dirancang berdasarkan riset internasional yang memadukan analisis data industri, tren media sosial, serta masukan dari ribuan chef profesional di seluruh dunia.
Future Menu 2025 hadir tidak hanya sebagai referensi resep, tetapi juga sebagai strategi bisnis yang membantu menjawab tantangan seperti meningkatnya biaya operasional, persaingan pasar yang semakin ketat, serta pergeseran selera konsumen yang cepat.
Dilansir dari Liputan6, laporan ini menyoroti empat tren kuliner utama yang diprediksi akan mendominasi industri makanan dan minuman di tahun 2025. Ke empat tren tersebut bukan hanya mencerminkan perkembangan cita rasa, tetapi juga gaya hidup dan nilai-nilai baru yang diusung generasi muda.
Baca Juga: Kabuto Kuliner Khas Muna Masuk Warisan Budaya
1. Street Food Couture
Tren ini menggabungkan kelezatan makanan kaki lima yang sudah familiar dengan tampilan dan kualitas yang lebih premium. Hidangan seperti nasi goreng, bakso, atau sate diolah menggunakan bahan berkualitas dan teknik penyajian yang lebih modern, menjadikannya naik kelas tanpa kehilangan identitas aslinya.
2. Culinary Roots
Tren ini mendorong eksplorasi masakan daerah dan warisan kuliner Indonesia. Cita rasa otentik, rempah-rempah khas Nusantara, dan teknik memasak tradisional menjadi pusat perhatian. Melalui pendekatan ini, pelaku usaha diajak untuk menjaga keaslian masakan sambil menyajikannya dalam bentuk yang relevan dengan gaya hidup modern.
3. Borderless Cuisine
Dengan semakin terbukanya akses terhadap budaya global, konsumen kini lebih terbuka terhadap eksplorasi rasa dari berbagai negara. Borderless Cuisine menciptakan peluang untuk memadukan kuliner antarbudaya, seperti taco isi rendang atau sushi dengan sambal matah. Tren ini sangat diminati Gen Z yang menyukai kebaruan dan kejutan rasa.
Baca Juga: Corndog, Sajian Kaki Lima yang Memikat Lidah Warga Kota Kendari
4. Diner Designed
Tren ini fokus pada personalisasi dan pengalaman imersif saat makan. Gen Z tidak hanya ingin kenyang, tetapi juga terlibat dalam proses menikmati makanan secara visual, interaktif, dan sosial. Suasana tempat makan, desain menu, dan interaksi digital menjadi bagian penting dalam menciptakan pengalaman bersantap yang berkesan.
Ke empat tren ini menunjukkan bahwa kuliner bukan sekadar soal rasa, melainkan juga soal bagaimana makanan dikemas dan disajikan. Pelaku usaha yang mampu memahami tren ini dan menyesuaikannya dengan identitas bisnis mereka berpeluang lebih besar untuk bertahan dan berkembang di tengah persaingan yang dinamis.
Dengan meningkatnya pengaruh Gen Z dalam menentukan arah pasar, inovasi dalam menu, konsep penyajian, dan nilai-nilai keberlanjutan akan menjadi kunci sukses industri kuliner di tahun-tahun mendatang. (C)
Penulis: Erni Yanti
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS