Umat Muslim di China Sudah Mulai Puasa, Tapi Masih Dilarang Salat Tarawih

Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Senin, 04 April 2022
0 dilihat
Umat Muslim di China Sudah Mulai Puasa, Tapi Masih Dilarang Salat Tarawih
Para imam Masjid Niujie, Beijing, sebelum memimpin ritual salat. Foto: Global Times

" Umat Islam di China memulai puasa Ramadan 1443 Hijriah pada Minggu, 3 April 2022 "

BEIJING, TELISIK.ID - Umat Islam di China memulai puasa Ramadan 1443 Hijriah pada Minggu, 3 April 2022.

"Kami mulai berpuasa pada tanggal 3 April," kata seorang imam Masjid Nandouya dilansir dari ANTARA di Beijing, Jumat.

Namun pada awal-awal bulan Ramadan tahun ini, masjid-masjid di Beijing tidak menggelar salat tarawih. "Karena masih situasi pandemi," kata dia di masjid yang pertama kali dibangun pada era Dinasti Yuan (1279-1644) di kawasan Ring Road 2 Beijing itu.

Masjid-masjid di China memberlakukan sistem buka-tutup sejak Kota Wuhan di Provinsi Hubei dikunci (lockdown) pada 23 Januari 2020.

Setiap ditemukan kasus baru, masjid dan tempat ibadah lainnya di China ditutup untuk menghindari penyebaran wabah COVID-19. Namun, setelah dianggap reda, tempat-tempat ibadah dibuka kembali untuk umum.

Jumlah umat Islam di China diperkirakan mencapai 20 juta jiwa dan berasal dari berbagai kelompok etnis minoritas, seperti Hui, Salar, dan Uighur.

Baca Juga: Setelah 88 Tahun, Masjid Hagia Sophia Turki Kini Gelar Salat Tarawih

Sebelumnya dilansir dari Republika.co.id, di tahun 2021 aturan yang membatasi umat Islam untuk melaksanakan ibadah puasa selama Ramadhan di wilayah otonomi etnis Uighur di Xinjiang, China (XUAR), telah dikurangi dalam beberapa tahun terakhir.

Meski demikian, menurut pihak berwenang banyak warga yang masih menahan diri untuk melakukannya, menunjukkan adanya kekhawatir mereka akan dinilai sebagai ekstremis dan ditangkap.  

Baca Juga: Begini Kondisi Muslim Ukraina saat Bulan Ramadan di Tengah Perang, Saling Berbagi Roti

Selama bertahun-tahun, warga Uighur dan Muslim Turki lainnya di XUAR telah dilarang menjalankan puasa selama Ramadhan karena pembatasan agama yang diberlakukan Pemerintah China. Banyak pegawai negeri, siswa, ataupun guru Muslim yang harus dilarang melaksanakan ibadah selama bulan suci tersebut.

Di daerah tertentu di XUAR, pihak berwenang membatasi akses ke masjid. Restoran diperintahkan tetap buka dan warga yang berusia lanjut sering dipaksa menunjukkan bahwa mereka tidak melaksanakan puasa maupun ibadah lainnya selama Ramadhan, sebagai contoh untuk komunitas Uighur secara menyeluruh. (C)

Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim

Editor: Kardin

Artikel Terkait
Baca Juga